Uji Statistik t Uji Parsial

71 Indonesia. Data yang digunakan adalah data bulanan dari tahun 2006 hingga 2011. Satuan yang digunakan adalah milyar. Table 3.1 Operasional Variabel No Variable Simbol Sumber data Data triwulan Skala 1 Nilai Harga Saham Sektor Properti NHSP Bursa Efek Indonesia 2006-2011 Rasio 2 Nilai Tukar Mata Uang ER Statistik Indonesia, Laporan Tahunan Bank Indonesia berapa edisi 2006-2011 Rasio

3 Suku Bunga SBI

SBI Statistik Indonesia, Laporan Tahun Bank Indonesia berapa edisi 2006-2011 Rasio 4 Jumlah Uang Beredar JUB JUB Statistik Indonesia,laporan Tahunan Bank Indonesia 2006-2011 Rasio 72

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Objek Penelitian

1. Indeks Harga Saham Sektor Properti

Saham merupakan surat berharga yang paling popular dan dikenal luas dimasyarakat, baik negara maju maupun negara sedang berkembang. Saham juga dapat diartikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan hukum dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan diperusahaan tersebut Darmaji dan Hendy, 2001:5. Harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Pergerakan harga saham dapat dilihat melalui indeks harga saham. Dimana indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Indek harga saham IHS dapat dijadikan barometer kesehatan suatu negara. Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, kebutuhan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari 73 pergerakan harga saham. Sekarang ini PT Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik Iskandar, 2003:89. Investasi dalam sektor properti biasanya bersifat jangka panjang dan pertumbuhannya sangat sensitif terhadap variabel makro ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi laju inflasi atau nilai tukar rupiah, namun variabel makro seperti suku bunga dan juga memiliki peran yang signifikan terhadap harga saham sektor properti. Untuk itu menurut Almas, 2007:20 para investor yang ingin melakukan investasi di pasar modal harus melakukan analisis terhadap saham yang ingin dibelinya karena mengharapkan keuntungan dari dana yang ditanamkannya dengan memperhatikan variabel-variabel makro ekonomi. Dalam perkembangannya sektor properti memiliki siklus yang unik dimana pertumbuhan tertinggi selalu berkesudahan dengan krisis ekonomi contohnya diawal tahun 1997 industri properti mencapai pertumbuhan yang signifikan namun tak lama kemudian krisis ekonomi pada tahun 1998 menghancurkan sendi-sendi ekonomi tak terkecuali dalam industri properti, begitu juga diakhir tahun 2007 pertumbuhan industri properti mencapai rekor terbaru dalam satu dekade namun pada tahun 2008 krisis kembali meruntuhkan pondasi ekonomi hal ini yang membuat para investor harus memperhitungkan keadaan variabel makro agar tingkat keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

7 96 143

Pengaruh Nilai Tukar Dan Suku Bunga Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia

49 223 96

Analisis pengaruh nilai tukar, kridit, suku bunga SBI, Inflasi dan investasi terhadap jumlah uang beredar (m2) di Indonesia

0 3 157

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia periode Mei 2011 – Desember 2015

0 14 127

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011.1 - 2015.12

1 23 148

ANALISIS INTERDEPENDENSI JUMLAH UANG BEREDAR, SUKU BUNGA SBI,NILAI TUKAR DAN TINGKAT INFLASI DI INDONESIA.

2 12 17

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR DOLLAR TERHADAP HARGA SAHAM PROPERTI YANG Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI Dan Nilai Tukar Dollar Terhadap Harga Saham Properti Yang Terdaftar Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), INFLASI, SUKU BUNGA (SBI), PENDAPATAN TERHADAP FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE 2005-2013.

0 1 2