langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu
”.
45
Kozna secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai “setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan
fasilitas atau bantuan kepada siswa menuju tercapainya tujuan pembelajaran tert
entu”.
46
Sama seperti pendapat Kozna, Gropper mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
“pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa
setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan
”.
47
Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran untuk memudahkan siswa memahami materi pembelajaran. Sehingga pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Ada
dua hal yang patut dicermati dari pengertian diatas. Pertama strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan rangkaian kegiatan termasuk penggunaan metode
dan pemanfaatan berbagai sumber daya kekuatan dalam pembelajaran. Kedua, Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu . Artinya arah dari semua
keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar
semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas, yang dapat diukur
keberhasilannya.
45
Pupuh Fthurrahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi belajar mengajar strategi mewujudkan pembelajaran bermakna melalui penanaman konsep umum dan konsep Islami,
bandung:PT Refika Aditama, 2007, h.3
46
Hamzah B. Uno, Model Pe belajara …,h.1
47
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran…,h.1-2
b. Pengertian Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau suatu pola pendekatan yang digunakan untuk mendesain pembelajaran. Dalam model mengajar terkandung
strategi mengajar, yaitu pola urutan kegiatan instruksional yang digunakan untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Muhibbin Syah berpendapat bahwa
“Model-model mengajar teaching models adalah blue print mengajar yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pengajaran.
Cetak biru blue print ini lazimnya dijadikan pedoman perencanaan dan pelaksanaan pengajaran serta evaluasi belajar”.
48
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Joyce yang di
kutip oleh Trianto bahwa ”Each model guide us as we design instruction to help students achieve various objectives”.
Maksud kutipan tersebut bahwa “setiap model mengarahkan kita dalam
merancang pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
”.
49
Menurut Trianto “Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial”.
50
Hal ini berarti bahwa model mengajar merupakan model belajar dengan model tersebut guru dapat membantu siswa untuk mendapatkan atau
memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri. Selain itu, mereka juga mengajarkan bagaimana mereka belajar.
Pendapat lain yang diungkapkan oleh Agus Suprijono bahwa. Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil
penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya
pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur
materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Model pembelajaran
48
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, Cet. 15, h. 186.
49
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, Cet. 1, h. 51
50
Trianto, Model Pembelajaran .... ,h. 51
ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.
51
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana maupun pola pendekatan yang direkayasa sedemikian rupa
dalam mendesain pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang isinya mencakup perencanaanperancangan, strategi, pelaksanaan, serta evaluasi
pembelajaran.
4. Strategi Pembelajaran Aktif
1. Pengertian Pembelajaran Aktif
Zaini 2002 mengatakan bahwa pembelajaran aktif adalah “sesuatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif”
52
. Ketika siswa belajar dengan aktif, mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan
ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru
mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran ,
tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar
dapat dimaksimalkan Pembelajaran
aktif adalah
“segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri
baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut
”.
53
51
Agus Suprijono, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, Cet. I, h. 45-46
52
Hisyam Zaini dkk, strategi Pembelajaran aktif , Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
53
T.M.A Ari Samadhi, pembelajaran aktif active learning, Teacing improvement Worksoop engineering education developmentprojeck.ADB Loan No. 1432-INO. Diakses pada
tanggal 25 Juni dari http:ilstu. Edudepts.CAT.h.47
2. Karakteristik Pembelajaran Aktif
Menurut Bonwell dalam Samadhi 1995, pembelajaran memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi
oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis teori topik atau permasalhan yang dibahas.
2. Siswa tidak hanya mendengarkan materi secara pasif tetapi
mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi 3.
Penekanan pada exploritasi pada nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan pada materi pembelajaran
4. Siswa lebih banyak dituntut untuk berfikir kritis, menganalisa dan
melakukan evaluasi 5.
Umpan balik yang cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
3. Urgensi Pembelajaran Aktif
Untuk mempelajari suatu dengan baik siswa perlu terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa harus aktif melakukan apa yang ingin mereka capai dari
proses pembelajaran. Siswa perlu memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh
dan mencoba
keterampilan-keterampilan. Junaidi
dkk. Mengemukakan beberapa alasan yang menunjukkan urgensi penerapan
pembelajaran aktif, yaitu : 1.
Jika siswa memiliki banyak kesempatan untuk membaca, mendengar, mempraktekkan dan mendiskusikan materi pelajaran,
maka mereka akan lebih banyak mengingatnya 2.
Kegiatan-kegiaan dalam pembelajaran aktifdapat mencegah terjadinya sesi yang menonton sehingga siswa akan lebih banyak
memberikan perhatian lebih banyak menikmati sesi pembelaaran. 3.
Pembelajaran aktif akan mengintegrasikan bahan-bahan baik yang lama maupun yang baru