proses belajar mengajar. Adapun pembelajaran yang tepat untuk melibatkan peserta didik secara total adalah pembelajaran dengan model bermain jawaban.
Selain itu model pembelajaran ini juga melatih peserta didik untuk bekerja sama dan saling menghargai pendapat orang lain. Selain model bermain jawaban,
model Quided Teaching juga merupakan model yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam prose belajar mengajar dan peserta didik dilatih untuk
bekerja sama dan berinteraksi dengan lebih luas kepada temen sekelompoknya. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penentuan metode
dalam proses pembelajaran sangat mempengaruhi tercapainya hasil belajar siswa yang sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan. Agar belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial meningkat diperlukan situasi, cara dan model pembelajaran yang tepat untuk melibatkan peserta didik secara aktif baik pikiran, pendengaran
maupun pengelihatan dalam proses belajar mengajar.
3. Strategi dan Metode Pembelajaran IPS
a. Pengertian strategi dan metode pembelajaran
Stategi dan metode pembelajaran memiliki pengertian yang berbeda. Banyak para pakar pendidikan yang mengartikan strategi dan metode
pembelajaran. Pendapat para pakar tersebut diuraikan pada pembahasan berikut ini.
Secara harfiah, “kata metode berasal dari bahasa Greek Yunani yang
terdiri dari kata Metha yang berarti melalui dan hodos yang berarti jalan, cara atau gaya
”.
38
Jadi methodos berarti mengikuti, menuruti jalan yang telah lalu, dan method berarti jalan yang telah lalu.
Sedangkan, secara terminologi atau secara istilah menurut Mulyono Sumardi,
“Metode adalah rencana yang menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian mata pelajaran secara teratur dan tidak saling bertentangan dan
didasarkan atas suatu approach ”.
39
“Metode mengajar adalah kata yang digunakan untuk menandai serangkaian kegiatan yang diarahkan oleh guru yang
38
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam Jakarat: Bumi aksara, 2001 cet ke 5 h. 89
39
Mulyono sumardi, Pengajaran bahas asing, jakarta: PN Bulan Bintang, 2000 cet 1, h. 12
hasilnya adalah belajar pada siswa ”.
40
Dengan demikian metode dapat pula diartikan sebagai proses atau prosedur yang hasilnya adalah belajar atau dapat
pula merupakan alat melalui belajar menjadi aktif. Dan yang lebih penting lagi adalah metode dianggap sebagai suatu peroses yang memungkinkan terjadinya
belajar. Menurut Uno strategi pembelajaran adalah “cara-cara yang akan
digunakan oleh guru untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama prose
s pembelajaran”. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik siswa yang
dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
41
Dick dan Carrey juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran adalah “suatu set materi dan
prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa
”.
42
Kemp mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah “suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien
”.
43
Senada dengan pendapat Kemp, Djamarah dan Zain juga mengemukakan bahwa
“strategi pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan guru dan siswa dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan ”
44
. Sama seperti dua pendapat diatas, Fathurrahman dan Sutikno juga mengartikan strategi pembelajaran sebagai pola umum kegiatan guru dan siswa
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Dengan kata lain, strategi belajar mengajar merupakan
“sejumlah
40
Abdul Azis Whab, “Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan sosial”
Bandung : Alfabeta, 2009 h. 83
41
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif ,Jakarta Bumi Aksara ,2007,Cet.I,h.3
42
Wina Sanjaya, perencanaan dan desain sistem pembelajaran , Jakarta :Prenada Media Group,2008,Cet I, h. 187
43
Wina Sanjaya, perencanaan dan Desain …, h. 187
44
Syaiful Bahri, Djamarah dan Aswan Zain, strategi belajar mengajar, Jakarta :Rineka Cipta, 2006, Cet. III, h. 5