dilakukan dengan cara tertentu sehingga menimbulkan suatu perubahan dalam diriya dalam mereaksi terhadap situasi belajar yang dialaminya
5
Dalam konteks psikologi pembelajaran, pengertian tentang belajar, sangat beragam. Pengertian belajar dipengaruhi oleh teori yang melandasi
rumusan belajar itu sendiri. Banyak orang beranggapan bahwa belajar semata-mata mengumpulkan atau menghafal fakta-fakta yang terjadi dalam
bentuk informasi atau materi pelajaran. Anggapan seperti itu mungkin tidak sepenuhnya keliru, karena prakteknya banyak orang yang belajar
dengan menghafal. Padahal, menghafal hanyalah salah satu bagian dari beberapa cara belajar.
Dalam perspektif psikologis menurut Slameto belajar merupakan : Suatu proses perubahan dalam prilaku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup. Belajar juga berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
6
Menurut W.S Winkel psikologi belajar di definisikan sebagai “suatu aktivitas mentalpsikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai serta sikap, perubahan itu bersifat secara
relatif konstan dan berbekas ”.
7
Dalam hal ini, belajar berarti sesuatu yang dilakukan seseorang untuk dapat merubah dirinya menjadi yang lebih baik.
Menurut Nasution belajar merupakan : Suatu perkembangan, proses perkembangan itu melalui tiga fase, yaitu
fase acquisition kemampuan dimana seseorang mengumpulkan pengetahuan, kemudian fase specialization spesialisasi, dimana
seseorang memusatkan perhatiannya kepada bidang tertentu, dan
5
Aminudin Rasyad Teori belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Uhamka Press, 2003 h.30
6
Tohirin, Psikologi Pembelajaran pendidikan agama Jakarta : PT Raja Grafindo, 2005h.47
7
W.S Winkel, psikologi pengajaran , Jakarta:PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996,hal.53
akhirnya fase integration penyatuan dimana seseorang menaruh minat untuk gaya belajar yang selama ini kurang digunakannya,
dengan demikian memperoleh minat dan tujuan hidup baru.
8
Nasution mengata kan bahwa ,”belajar sebagai perubahan kelakuan
berkata pengalaman dan latihan”.
9
Hal senada yang diungkapkan oleh Slameto yang mengatakan bahwa belajar ialah “suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
denga n lingkungannya”.
10
Dalam pengertian ini perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan,
kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala aspek pribadi seseorang.
Dari beberapa penyataan mengenai pengertian belajar maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan hal yang mengandung perubahan
dalam diri seseorang yang telah melakukan perbuatan belajar melalui latihan atau pengalaman di dalam laboratorium belajar maupun di luar laboratorium
belajar. Perubahan itu sendiri dapat terjadi karena ada pengalaman atau praktik yang dilakukan siswa dengan sengaja dan disadari ataupun tak
disadari oleh siswanya, dimana perubahan itu bersifat bermanfaat sesuai dengan yang menjadi harapan siswa, disamping itu juga perubahan dapat
menghasilkan sesuatu yang baru yang lebih baik dibandingkan dengan yang telah ada sebelumnya. Selain itu perubahan sendiri dapat terjadi karena usaha
yang dilakukan oleh siswa itu sendiri ataupun terjadi bukan karena dengan sendirinya seperti proses kematangan atau kedewasaan yang terjadi pada
siswa itu sendiri. Timbulnya keanekaragaman pendapat para ahli mengenai pengertian belajar merupakan suatu fenomena perselisihan yang wajar
karena adanya titik perbedaan cara pandang. Namun secara umum belajar
8
S. Nasution, berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar, Jakarta : PT .Bina Aksara ,1984, hal.114
9
S. Nasution, Didaktik asas-asa mengajar, Jakarta :Bumi Akasara, 1995, cet 1, hal.34
10
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta : PT.Rineka Cipta, 1995,cet 3, hal.2
dapat diartikan sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan di
sekitarnya yang melibatkan proses kognitif.
b. Ciri-ciri belajar
Dalam penelitian ini belajar dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan itu pada pokoknya membedakan antara keadaan sebelum individu berada
dalam situasi belajar dan sesudah melakukan belajar. Ciri-ciri belajar menurut Oemar Hamalik yang dikutip Asep Jihad dan
Abdul Haris adalah sebagai berikut: a.
Proses belajar harus mengalami, berbuat, mereaksi dan melampaui; b.
Melalui bermacam-macam pengalaman dan mata pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan tertentu;
c. Bermakna bagi kehidupan tertentu;
d. Bersumber dari kebutuhan dan tujuan yang mendorong motivasi
secara keseimbangan; e.
Dipengaruhi pembawaan dan lingkungan; f.
Dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual; g.
Berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan sesuai dengan kematangan anda sebagai
peserta didik; h.
Proses belajar terbaik adalah apabila anda mengetahui status dan kemajuannya;
i. Kesatuan fungsional dari berbagai prosedur;
j. Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain tetapi
dapat didiskusikan secara terpisah; k.
Di bawah bimbingan yang merangsang dan bimbingan tanpa tekanan dan paksaan;
l. Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi abilitas
dan keterampilan;
m. Dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman yang dapat
dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik; n.
Lambat laun dipersatukan menjadi keperibadian dengan kecepatan berbeda-beda;
o. Bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah, jadi tidak sederhana
dan statis.
11
Ali Imron mengatakan “ada sejumlah ciri-ciri belajar yang dapat
dibedakan dengan kegiatan lain selain belajar, yaitu: 1 Belajar adalah suatu proses yang disengaja dan secara sadar; 2 Belajar merupakan suatu aktivitas
yang dirancang; 3 hasil belajar relatif menetap dan tidak berubah-ubah ”.
12
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa perbuatan belajar terjadi karena interaksi seseorang dengan lingkungannya yang akan menghasilkan suatu
perubahan tingkah laku pada berbagai aspek, diantaranya pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan-perubahan yang terjadi disadari oleh individu yang
belajar, berkesinambungan dan akan berdampak pada fungsi kehidupan lainnya. Selain itu perubahan bersifat positif, terjadi karena peran aktif dari pembelajar,
tidak bersifat sementara, bertujuan, dan perubahan yang terjadi meliputi keseluruhan tingkah laku pada sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
c. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan didalam proses belajar mengajar. Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajar yang sesuai dengan prinsip- prinsip orang belajar.
Diantara beberapa prinsip belajar yaitu : 1
Belajar senantiasa bertujuan dengan pengembangan perilaku siswa.
2 Belajar dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri individu dan
faktor dari luar individu. 3
Belajar bersifat keseluruhan yang menitikberatkan pemahaman, berfikir kritis, dan reorganisasi pengalaman.
4 Belajar membutuhkan bimbingan, baik secara langsung oleh
guru maupun secara tak langsung melalui bantuan pengalaman pengganti.
11
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008, Cet.1, h. 3-4.
12
Ali Imran, “Belajar dan Pembelajaran”, Jakarta: Putaka Jaya, 1996 hal. 15-16.
5 Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan
lebih efektif mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan hapalan saja.
13
Berdasarkan uraian diatas prinsip belajar ialah Seorang guru akan dapat menerapkan cara mengajar yang sesuai dengan materi pembelajaran sehingga
membutuhkan keterampilan cara berpikir kritis, dan memepunyai tujuan masa depan, di pengaruhi oleh faktor-faktor baik internal mauupun eksternal.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar
Hasil belajar tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar siswa di sekolah. Menurut Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan
Peserta Didik dalam buku Perkembangan Peserta Didik, mengungkapkan :
Ada sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik yaitu faktor internal mencakup fisik, kondisi panca indera dan fisik
umumnya, serta psikologis mencakup variabel non kognitif : minat, motivasi dan kepribadian, variabel kognitif: kemampuan khusus bakat,
dan kemampauan umum intelegensi. Faktor eksternal mencakup pertama fisik, kondisi tempat belajar, sarana dan prasarana belajar, materi
pelajaran, dan suasana lingkungan belajar, kedua sosial: dukungan sosial dan pengaruh budaya.
14
Menurut W asty Soemanto berpendapat bahwa “faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat dikelompokkan atas tiga kelompok yaitu stimulasi belajar, metode belajar, dan individu yang belajar”
15
Menurut Ngalim Purwanto, faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat digambarkan sebagai berikut “
16
13
Kusnandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan
Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h. 302
14
Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Peserta Didik, Padang: Dirjen Pendidikan Tinggi Bekerjasama dengan HEDS-JICA, 2007, h. 63
15
Wasty Soemanto, ilmu pendidikan Bandung:Remaja Karya; 1992h.54
16
Ngalim Purwanto, psikologi pendidikan Jakarta: Biana Aksara, 1997h. 84