Kesembilan Guru Meminta masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dan mencari kira-kira dikotak mana jawaban tersebut berada. Tahap kesepuluh
Permainan dimulai dengan meminta salah satu kelompok untuk membacakan pertanyaan, kemudian salah satu anggota kelompok menjawab sesuai dengan
kartu jawaban yang diambil dari kotak. Tahap terakhir dari metode Bermain Jawaban adalah Guru memberi klarifikasi jawaban. Untuk mengetahui hasil
belajar siswa, setelah pelaksanaan metode Bermain Jawaban, guru memberikan pos tes.
Penerapan metode Bermain Jawaban ini dalam pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, pada pertemuan pertama penerapan metode
Bermain Jawaban, berdasarkan pengamatan observasi suasana kelas terlihat kurang kondusif, hal ini terlihat dari suasana kelas yang berisik dalam pembagian
kelompok. Pada penerapan metode Bermain Jawaban pertemuan kedua, suasana kelas dalam keadaan lebih kondusif dari pertemuan sebelumnya, hal ini terlihat
dari suasana berisik dan gaduh berkurang karena ada kesepakatan sebelumnya bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran harus dilakukan dengan tenang dan saling
menghargai sesama teman dan anggota kelompok harus melakukan peranya masing-masing.
b. Praktik Pembelajaran Metode Guided Teaching
Dalam penerapan metode Guided Teaching ini siswa terlibat langsung dalam proses diskusi dalam skala kecil. Dalam metode Guided Teaching diawali
dengan, guru memberikan pre tes. Tahap kedua penerapan metode Guided Teaching, guru menyampaikan
beberapa pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban kepada siswa untuk mengetahui pikiran dan kemampuan yang mereka miliki tentang
materi Memahami Kegiatan Ekonomi Masyarakat di kelas VII-3. Tahap ketiga, guru memberikan waktu beberapa menit untuk memberi kesempatan kepada siswa
menjawab pertanyaan dilakukan dengan cara dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Tahap keempat guru meminta kepada siswa untuk menyampaikan hasil
jawaban mereka dan mencatat jawaban-jawaban yang mereka sampaikan dan tulis di papan tulis dengan mengkelompokkan jawaban mereka dalam kategori yang
nantinya akan guru sampaikan dalam pembelajaran. Tahap selanjutnya guru meminta siswa untuk menyampaikan poin-poin utama dari materi pembelajaran
dengan ceramah interaktif, mintalah kepada siswa untuk membandingkan jawaban mereka dengan poin-poin yang telah guru sampaikan.
Tahap terakhir dari metode Guided Teaching ini guru memberikan siswa kesempatan unuk bertanya dan menyimpulkan hasil belajar secara bersama-sama.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, setelah pelaksanaan metode Guided Teaching, guru memberikan pos tes.
Penerapan metode Guided Teaching ini dalam pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, pada pertemuan pertama penerapan metode Guided
Teaching berdasarkan pengamatan observasi suasana kelas terlihat kurang kondusif, hal ini terlihat dari suasana kelas yang gaduh karena siswa belum
memahami pelaksanaan metode Guided Teaching ini. Pada penerapan metode Guided Teaching pertemuan kedua, suasana kelas dalam keadaan lebih kondusif
dari pertemuan sebelumnya, hal ini terlihat dari suasana gaduh berkurang karena ada kesepakatan sebelumnya bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran harus
dilakukan dengan tenang dan saling menghargai sesama teman.
C. Deskripsi Data
Berdasarkan dari data test pre tes dan pos tes yang telah diberikan kepada kedua kelompok siswa yang diberi perlakuan berbeda, maka diperolehlah dua
kelompok nilai pre tes dan pos tes. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah “quasi eksperimen, yang dilakukan dengan
memberikan perlakuan kepada subjek penelitian kemudian memberikan tes pada subjek penelitian
”.
1
Di dalam penelitian ini penerapannya adalah para siswa kelas VII-1 dalam proses pembelajaran guru menerapkan metode pembelajaran bermain jawaban
kemudian para siswa tersebut di tes secara tertulis tentang materi yang disampaikan oleh guru. Sedangkan para siswa kelas VII-3 dalam proses
pembelajaran guru menerapkan metode pembelajaran guided teaching. Kedua kelas adalah kelas eksperimen, tidak ada kelas kontrol.
Untuk mengetahui hasil penelitian, kedua kelompok eksperimen diberikan pre test dan pos test. Adapun desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1
Husaini Umar dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 139.