mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut
“guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu
”.
27
Dengan memperhatikan berbagai teori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar, bahwa dalam proses
belajar dapat terjadi perubahan pengetahuannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain. Perubahan itu dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Dengan kata lain hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek
potensi kemanusiaan saja. Hasil belajar merupakan keseluruhan hasil kemampuan
peserta didik setelah ia mengalami proses belajar.
2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan “integrasi dari berbagai cabang ilmu-
ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, dan hukum dan budaya. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang
mewujudkan satu pendekatan interdipliner dari aspek-aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial.
”
28
“Sesuai dengan yang tertera didalam UU Sisdiknas No.202003 Bab X pasal 37 bahwa Kurikulum dasar pendidikan dan menengah pendidikan memuat
salah satunya Ilmu Pengetahuan Sosial” Arti dari IPS adalah
Bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai
aspek kehidupan secara terpadu, sedangkan pengertian ilmu sosial adalah semua bidang ilmu yang berkenaan dengan manusia dalam
konteks sosialnya atau semua bidang ilmu yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
29
27
http:techonly13.wordpress.com20090704pengertian-hasil-belajar, Akses:
23 November 2010
28
Sapriyadi, Pendidikan IPS, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. 1, h. 7
29
www.google.com IPS : Winsikklopedia IPS
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang membahas kehidupan sosial yang didasarkan pada kajian bahan seperti kajian
sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi. Adapun pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial dibagi menjadi 3 bagian yaitu: istilah ilmu sosial, study social, ilmu
pengetahuan sosial. Ketiga bagian tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena saling berkaitan.
Menurut Nursid Sumaatmadja,bagian Ilmu IPS adalah: a.
Ilmu sosial adalah bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
b. Study sosial adalah suatu bidang pengkajian dalam masalah social
kehidupan manusia di masyarakat, dan mempelajari gejala social yang menjadi bagian dari kehidupan.
c. Ilmu pengetahuan social atau IPS, adalah mempelajari kehidupan
manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya, baik itu cara menggunakan usaha, memenuhi materi, kebutuhan
budaya, kebutuhan kejiwaan, pemanfaatan sumber daya alam di bumi, maupun mengatur kesejahteraan dan pemerintahan.
30
Menurut S.Nasution. Dalam tulisan N.Daldjoeni. Ilmu Pengetahuan Sosial didefinisikan “sebagai pelajaran yang merupakan suatu paduan dari sejumlah mata
pelajaran sos ial”.
31
Sedangkan pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial secara umum menurut beberapa ahli dalam tulisan Nursidi Sumaatmadja, adalah:
a. Menurut Norman Mackenzi, Ilmu Pengetahuan Sosial adalah
semua disiplin ilmu yang merupakan perjanjian manusia dalam konteks sosial
b. Menurut Nu’man Sumantri, Ilmu Pengetahuan Sosial adalah yang
menekankan pada timbulnya nilai-nilai kewarganegaraan, moral, ideologi Negara dan agama. Ilmu Pengetahuan Sosial juga
menekankan pada isi dan metode berfikir keilmuan sosial.
c. Menurut Achmad Sanusi, Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri dari
disiplin-disiplin Ilmu Pengetahuan Sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut
makin ilmiah.
d. Menurut Calhoum mendefinisikan Ilmu pengetahuan sosial sebagai
Stady tentang tingkah laku kelompok umat manusia Van Daelen, Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu sosial yang mempelajari
30
Nursidi Sumaatmadja, Metodologi Pengajaran IPS, Bandung, Alumni, 1998, h. 67
31
N. Daldjoeni, Dasar-dasar IPS Untuk Mahasiswa, IKIF Dan Guru Sekolah Lanjutan Bandung Alumni, 1997, h. 9
tentang tingkah laku manusia. Dan tingkah laku manusia di masyarakat itu meliputi berbagai aspek, seperti aspek ekonomi,
sikap mental, aspek budaya, dan hubungan sosial.
32
Ilmu Pengetahuan Sosial ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai “ilmu
pengetahuan murni pure science bukan ilmu pengetahuan terapan applied science
”.
33
Ilmu Pengetahuan Sosial dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep ilmu pengetahuan sosial
seperti sejarah, sosiologi, geografi, ekonomi. Ilmu pengetahuan Sosial mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, ilmu
pengetahuan sosial merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berfikir logis.
Sebagai metode, Ilmu Pengetahuan Sosial adalah cara berfikir utuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan
teori yang dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam kedudukannya sebagai sebuah disiplin ilmu sosial yang sudah
relatif lama berkembang di lingkungan akademika, secara teoritis Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki strategi dalam membahas dan mempelajari
masalah-masalah sosial-politik dan budaya yang berkembang di masyarakat dan selalu siap dengan pemikiran kritis dan alternatif menjawab tantangan
yang ada. Melihat masa depan msyarakat suatu Negara, Ilmu Pengetahuan Sosial dituntut untuk tanggap terhadap isu globalisasi yang di dalamnya mencakup
demokratisasi, desentralisasi dan otonomi, penegakkan HAM, good governance tata kelola pemerintah yang baik, emansipasi, kerukunan hidup bermasyarakat,
dan masyarakat yang demokratis Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki tujuan untuk
mengembangkan kemampuan pemahaman fenomena kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran mencangkup kosep-konsep dasar, pendekatan, metode, dan
teknik analisis dalam pengkajian berbagai fenomena dan permasalahan yang
32
Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran, Tangerang, Quantum Teaching, 2005, hal.19-24
33
Asep Hery Herhawan dkk.Belajar dan Pembelajaran di SD. Bandung Upi Press.2007hal 2