4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah “kemampuan suatu soal untuk membedakan
kemampuan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang tidak pandai berkemampuan rendah
”.
8
Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:
D =
- =
P
A
– P
B
Keterangan: D
: Indeks Diskriminan : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar : Banyak siswa kelompok atas
: Banyak siswa kelompok bawah P
A
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal benar P
B
: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar
Tabel 3.4 Klasifikasi daya pembeda
Besarnya D Interpretasi
0,00 - 0,20 Jelek
0,21- 0,40 Sedang
0,41- 0,70 Baik
0,71- 1,00 Sangat baik
5. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
8
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 218.
1. Uji Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas dengan Uji Lilifors
Uji Normalitas dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1
Data diurutkan dari yang terkecil hingga data yang paling besar 2
Cari angka baku dengan rumus: 3
Cari distribusi bakunya Fz 4
Cari proporsi kumulatifnya Sz 5
Cari L
o
= Max | Fz – S z |
6 Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel.
Hipotesis Uji Normalitas: H = sampel terdistribusi normal
H
a
=sampel terdistribusi tidak normal Kriteria Uji Normalitas
Jika L
o
L
tabel
, maka sampel terdistribusi normal pada taraf signifikansi =
0.05
2. Uji Homogenitas dengan Uji Fishers
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji fishers, dengan rumus:
9
; db: db pembilang, db penyebut
Keterangan: F = Homogenitas
S² = Varians Terbesar S² = Varians Terkecil
Langkah-langkah pengujian homogenitas adalah sebagai berikut: 1
Mencari statistik hitung 2
Mencari statistik tabel 3
Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel
9
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: CV. ALFABETA, 2007, h. 140.