diteliti yang menjadi objek penelitian dan dikenai perlakuan. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah para siswa kelas VII.1
dan para siswa kelas VII.3. Kelas VII.1 terdiri dari 35 siswa dan kelas VII.3 terdiri dari 23 siswa.
D.
M
etode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode quasi eksperimen, metode ini dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada subjek
penelitian kemudian memberikan tes pada subjek penelitan. Dalam Penelitian ini menggunakan perlakuan yang berbeda terhadap kedua
kelas yaitu kelas VII-1 yang proses pembelajarannya menggunakan metode Bermain Jawaban dan kelas VII-3 yang diajar dengan metode Guided Teaching
E. Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan Nonrandomized Control Group Pre tes-Pos tes Design. Adapun desain penelitian tersebut dinyatakan sebagai berikut.
Tabel. 3.2 Desain Penelitian kelompok eksperimen diberikan pre tes dan pos tes
Kelompok
Pre tes Perlakuan
Pos tes E
1
T
1
X
1
T
1
E
2
T
2
X
2
T
2
Keterangan: E
1
: Kelas yang menggunakan metode pembelajaran Bermain Jawaban E
2
: Kelas yang menggunakan metode pembelajaran Guided Teaching T
1
: Pre tes kelompok Bermain Jawaban T
2
: Pre tes kelompok Guided Teaching X
1
: Pelaksanaan metode pembelajaran Bermain Jawaban X
2
: Pelaksanaan metode pembelajaran Guided Teaching T
1
: Pos tes kelompok Bermain Jawaban
T
2
: Pos tes kelompok Guided Teaching
F. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian diperoleh dari hasil pre tes dan pos tes. Pre tes ialah tes hasil belajar yang mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui seberapa besar
pengetahuan awal para siswa sebelum menerapkan metode pembelajaran. Sedangkan pos tes ialah tes hasil belajar yang dilakukan setelah pembelajaran
menggunakan metode Bermain Jawaban dan metode Guided Teaching untuk melihat apakah ada peningkatan hasil belajar siswa akibat adanya perlakuan.
1. Pengertian Tes
Istilah tes diambil dari kata testum suatu pengertian dalam bahasa Prancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia.
Sehingga pengertian tes ialah inteligensi yang disusun oleh seorang Prancis bernama Binet, yang kemudian dibantu oleh simon, sehingga tes tersebut
dikenal sebagai tes Binet simon. Dengan alat ini Binet dan Simon berusaha untuk membeda-bedakan anak menurut inteligensinya.
2
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris pengetian tes merupakan “himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas
yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites ”.
3
Tes digunakan “siswa telah
menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuna dan keterampilan.
Sehingga dapat disimpulkan pengertian tes ialah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam
suasana, dengan cara aturan-aturan yang sudah ditentukan. Dalam penilitian ini jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis yang
berbentuk pilihan ganda. “Tes bentuk pilihan ganda merupakan tes yang
memiliki satu pemberitahuan tentang suatu materi tertentu yang belum sempurna serta beberapa alternatif jawaban yang terdiri dari kunci jawaban
dan pengecoh. Tugas peserta tes adalah memilih jawaban dari pilihan yang
2
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h 52
3
Asep Jihad dan Abdul Haris,Evaluasi Pembelajaran,Yogyakarta: Pressido,2008
,