Uang muka kepada pemasok

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 596 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in US Dollars, unless otherwise stated

35. KOMITMEN DAN

PERJANJIAN PENTING lanjutan

35. COMMITMENTS AND

SIGNIFICANT AGREEMENTS continued g. Iuran kehutanan g. Forestry fee Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tanggal 4 Februari 2008, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutan lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan tahunan dengan basis per hektar. Iuran ini berlaku sejak tahun 2008. Grup telah mencatat iuran tersebut dalam laporan keuangan konsolidasian ini. Based on Government Regulation No. 2 dated 4 February 2008, all companies that have activities within protected and productive forest areas that are not related to forestry will have an obligation to pay a forestry fee annually on a per hectare basis. This fee is effective from 2008. The Group has recognised this fee in these consolidated financial statements.

h. Jasa Transportasi Udara dengan PT Air

Born Indonesia h. Transportation Services with PT Air Born Indonesia Pada tanggal 1 September 2012, AKT mengadakan perjanjian jasa dengan PT Air Born Indonesia terkait dengan jasa transportasi udara. AKT setuju untuk membayar biaya jasa bulanan. Perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu lima tahun sejak tanggal dimulainya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk lima tahun mendatang atas persetujuan kedua belah pihak. On 1 September 2012, AKT entered into a service contract with PT Air Born Indonesia related to air transportation services. AKT agreed to pay monthly service fees. This agreement is valid for five years from the commencement date of the contract and can be extended for a further five years as agreed by both parties. i. Pengeluaran modal i. Capital expenditures Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup memiliki pesanan pembelian untuk peralatan tambang kepada PT Liebherr Indonesia Perkasa, Bucyrus Hex GMBH dan UT Heavy Industry S Pte Ltd dengan nilai pesanan sekitar AS160 juta. As at 31 December 2012, the Group had outstanding purchase orders for mining equipment to PT Liebherr Indonesia Perkasa, Bucyrus Hex GMBH and UT Heavy Industry S Pte Ltd amounting to approximately US160 million.

j. Perjanjian

Penyediaan Suku Cadang dengan PT Bucyrus Indonesia

j. Spare

parts Supplies Agreement with PT Bucyrus Indonesia Pada tanggal 1 Juni 2012, AKT mengadakan perjanjian penyediaan suku cadang dengan PT Bucyrus Indonesia untuk menjual barang yang telah disebutkan dalam perjanjian dengan harga satuan tetap yang telah disepakati yang dapat disesuaikan berdasarkan syarat dan ketentuan khusus. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Mei 2013 dan akan digantikan dengan kontrak dengan Trakindo. On 1 June 2012, AKT entered into a spare parts supplies agreement with PT Bucyrus Indonesia to sell goods listed in this agreement at an agreed fixed unit rate, subject to any price adjustment required under the special terms and conditions. This agreement expired on 31 May 2013 and in due course will be replaced by a contract with Trakindo.

k. Perjanjian Konsinyasi dengan PT Intraco

Penta Prima Servis k. Consignment Agreement with PT Intraco Penta Prima Servis Pada tanggal 15 Agustus 2012, AKT mengadakan perjanjian konsinyasi dengan PT Intraco Penta Prima Servis atas suku cadang Volvo Articulated A40E. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 14 Agustus 2013. On 15 August 2012, AKT entered into a consignment agreement with PT Intraco Penta Prima Servis for spare parts of Volvo Articulated A40E. This agreement will expire on 14 August 2013.