IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 513 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued b. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian lanjutan b. Basis of preparation of the consolidated financial statements continued Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan lanjutan Changes to the Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards continued - ISAK 18, “Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” - ISAK 19, “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” - ISAK 20, “Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” - ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” - ISFAS 18, “Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities” - ISFAS 19, “Applying the Restatement Approach under SFAS 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” - ISFAS 20, “Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” - ISFAS 22, “Service Concession Arrangements: Disclosure” - ISAK 23, “Sewa Operasi – Insentif” - ISAK 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa” - ISAK 25, “Hak atas Tanah” - ISAK 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat” - ISFAS 23, “Operating Leases – Incentives” - ISFAS 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease” - ISFAS 25, “Land Use Right” - ISFAS 26, “Reassessment of Embedded Derivatives” Pencabutan standar dan interpretasi ini tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak berdampak material atas jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya: - PSAK 11, “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” - PSAK 27, “Akuntansi Koperasi” - PSAK 29, “Akuntansi Minyak dan Gas Bumi” - PSAK 39, “Akuntansi Kerjasama Operasi” - PSAK 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” - PSAK 47, “Akuntansi Tanah” - PSAK 52, “Akuntansi Mata Uang Pelaporan” - ISAK 4, “Alternatif Perlakuan yang Diizinkan Atas Selisih Kurs” - ISAK 5, “Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual” The withdrawals of these standards and interpretations did not result in significant changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial period: - SFAS 11, “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies” - SFAS 27, “Accounting for Cooperatives” - SFAS 29, “Accounting for the Oil and Gas” - SFAS 39, “Accounting for Joint Operations” - SFAS 44, “Accounting for Real Estate Development Activities” - SFAS 47, “Accounting for Land” - SFAS 52, “Reporting Currency” - ISFAS 4, “Allowed Alternative Accounting Treatment on Exchange Difference” - ISFAS 5, “Reporting Changes in Fair Value of Securities included in Available-for-sale Investment” Grup sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan dari revisi atas PSAK 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali”, penyesuaian PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, dan pencabutan atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi PPSAK 10” yang wajib diterapkan untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai 1 Januari 2013. The Group is still evaluating the possible impact of the revision on SFAS 38, “Business Combinations on Entities under Common Control”, annual improvement of SFAS 60, “Financial Instruments: Disclosure”, and withdrawal of SFAS 51, “Quasi Reorganisation PPSAK 10” which are mandatory for financial reporting periods beginning 1 January 2013. PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 514 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued c. Prinsip-prinsip konsolidasi c. Principles of consolidation i Entitas anak i Subsidiaries Entitas anak adalah seluruh entitas termasuk entitas bertujuan khusus dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai keberadaan pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50 hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Subsidiaries are all entities including special purpose entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than one half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. The Group also assesses existence of control where it does not have more than 50 of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Grup, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Grup kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya. De-facto control may arise in circumstances where the size of the Group’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Group the power to govern the financial and operating policies, etc. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases. Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. The Group applies the acquisition method to account for business combinations. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date. PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 515 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in US Dollars, unless otherwise stated

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING