Related parties disclosures of BCE

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 597 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in US Dollars, unless otherwise stated 36. KONTINJENSI 36. CONTINGENCIES

a. Tuntutan Hukum

a. Legal Claims

Perusahaan The Company Perusahaan, bersama dengan PT Renaissance Capital Asia dan PT Muara Kencana Abadi adalah Tergugat berkaitan dengan klaimgugatan yang diajukan oleh Transasia Minerals Limited dan Bondline Limited sebagai Penggugat di Majelis Arbitrase dalam hal SIAC arbitrase No 001 OF 2012 ARB00112FL dan dalam hal suatu arbitrase di bawah the UNCITRAL Rules 1976 di Singapura. The Company, together with PT Renaissance Capital Asia and PT Muara Kencana Abadi are named as the Respondents with regard to certain Claims filed by Transasia Minerals Limited and Bondline Limited as the Claimants in before an ad hoc Arbitration Tribunal in the matter of SIAC arbitration No. 001 OF 2012 ARB00112FL and in the matter of an Arbitration under the UNCITRAL Rules 1976 in Singapore. Gugatan terhadap Tergugat, sebagaimana diatur dalam permohonan tanggal 22 Desember 2012 sebagaimana diubah dengan Penambahan Permohonan Penggugat tanggal 29 Januari 2013 adalah sebagai berikut: The claims against the Respondents, as stipulated in the Claimants petition dated 22 December 2012, as amended by the Claimants’ Additional Submission dated 29 January 2013 are as follows: 1. menyatakan Tergugat gagal memenuhi kewajiban mereka untuk membayar jumlah penuh dari harga pembelian atas akuisisi saham AKT, PT Mahakam Pertambangan dan PT Indofront Abadi; 2. membatalkan Perjanjian SP Saham, Surat Penyelesaian Perjanjian Jual Beli Saham Tuhup dan Jaminan Perusahaan berdasarkan Pasal 1267 dan Pasal 1517 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan segala konsekuensinya; 3. memerintahkan Tergugat untuk menyerahkan kembali seluruh kepemilikan saham dalam AKT, PT Mahakam Pertambangan dan PT Indofront Abadi yang telah dialihkan selambat-lambatnya tiga hari kerja sejak tanggal pelaksanaan perintah ini, yang diberikan di bawah perintah exequatur dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; 4. memberikan Penggugat kompensasi biaya, kerusakan dan bunga yang timbul akibat kegagalan Tergugat, yang diperkirakan akan sebesar AS20 juta; dan 5. memerintahkan Tergugat untuk membayar semua biaya dalam proses arbitrase ini. 1. to declare the Defendants in default of their obligations to pay the full amount of the purchase price for the acquisition of the shares of AKT, PT Mahakam Pertambangan and PT Indofront Abadi; 2. to annul the SP of Shares Agreement, the Letters of Tuhup Shares Purchase Agreement Completion and the Corporate Guarantee pursuant to Article 1267 and Article 1517 of the Indonesian Civil Code, with all of its consequences; 3. to order the Respondents to transfer back the ownership of all transferred shares in AKT, PT Mahakam Pertambangan and PT Indofront Abadi no later than three working days from the date of the execution of an award, given under the order of exequatur from the Chairman of the District Court of Central Jakarta; 4. to award the Claimants compensation of costs, damages and interest arising from the Respondents default, which was estimated shall be in the amount of US20 million; and 5. to order the Respondents to pay all the expenses of the Arbitration proceedings. PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 598 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in US Dollars, unless otherwise stated

36. KONTINJENSI lanjutan 36 CONTINGENCIES continued

a. Tuntutan Hukum lanjutan

a. Legal Claims continued

Perusahaan lanjutan The Company continued Perusahaan menolak klaim ini dan berkeras mempertahankan posisinya. Sebagai tindak lanjut terhadap gugatan ini, PT Renaissance Capital Asia, perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham utama Perusahaan, telah mengeluarkan surat pembebasan ganti rugi tertanggal 31 Desember 2012, yang menyatakan bahwa PT Renaissance Capital Asia akan mengganti kerugian Perusahaan berkaitan dengan klaim ini dengan jumlah maksimum AS20 juta. The Company has rejected the claims and is vigorously defending its position. As a response to the Claims, PT Renaissance Capital Asia, a company owned by the ultimate major shareholder of the Company, has issued an indemnification letter dated 31 December 2012, stating that PT Renaissance Capital Asia will indemnify the Company in regards of these Claims to a maximum amount of US20 million. AKT dan BMS AKT and BMS Pada tanggal 9 Juni 2010, PT Asiamindo Nusa Mineral “ANM” mengajukan tuntutan hukum ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menuntut AKT sebagai pihak yang bertanggung jawab bersama BMS bersama sebagai “Tergugat”. Penggugat, AKT dan BMS menandatangani Perjanjian Jasa Pemeliharaan Peralatan tertanggal 27 Oktober 2008 atas sejumlah peralatan pertambangan yang sebelumnya dibeli dari Penggugat. On 9 June 2010, PT Asiamindo Nusa Mineral “ANM” filed a civil claim with the South Jakarta District Court “SJDC”. ANM “the Plaintiff” named AKT as one of the defendants along with BMS jointly the “Defendants”. The Plaintiff, AKT and BMS entered into a Full Maintenance Contract dated 27 October 2008 for various equipment previously acquired from the Plaintiff. Berdasarkan perjanjian tersebut, Penggugat menyediakan jasa pemeliharaan peralatan pertambangan. Penggugat menuduh Tergugat membatasi dan melarang Penggugat untuk mendapatkan akses terhadap peralatan yang dimaksud. Dalam tuntutannya, Penggugat meminta kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk menyatakan Tergugat bertanggung jawab atas tindakan melawan hukum dengan mencegah Penggugat dalam mengakses peralatan dan menuntut Tergugat untuk membayar: i kerugian materiil sebesar AS23.699.418 dan Rp911 juta; ii kerugian immateriil sebesar Rp10 miliar; dan iii denda sebesar 6 per tahun dari AS23.699.418 dan Rp911 juta per tanggal 29 Januari 2009. According to the agreement, the Plaintiff was required to maintain and service the contracted equipment. The Plaintiff claimed the Defendants restricted and eventually prohibited the Plaintiff’s access to the equipment. In its claim, the Plaintiff requested that SJDC hold the Defendants jointly liable for carrying out unlawful actions by preventing the Plaintiff from having access to the equipment, and demanded the Defendants to pay: i material damage equivalent to US23,699,418 and Rp911 million; ii immaterial damage of Rp10 billion; and iii a penalty of 6 per annum calculated on the basis of US23,699,418 and Rp911 million as at 29 January 2009. Pada tanggal 26 November 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengeluarkan keputusan yang menolak gugatan tersebut. On 26 November 2010, SJDC issued a decree to deny the Plaintiff’s claim.