Pajak dibayar dimuka lanjutan

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 580 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in US Dollars, unless otherwise stated 21. PERPAJAKAN lanjutan 21. TAXATION continued

e. Surat ketetapan pajak lanjutan

e. Tax assessment letter continued

- Utang pajak penghasilan badan pasal 25 dan denda terkait untuk beberapa periode di tahun pajak 2011 dan 2012 dengan total setara dengan AS7.348.768; - Utang pajak penghasilan pasal 26 untuk beberapa periode di tahun pajak 2012 dengan total setara dengan AS126.201; dan - Utang pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2010 dengan total setara dengan AS957.770. - Installments of corporate tax article 25 and related penalties from several period in fiscal years 2011 and 2012 in total equivalent to US7,348,768; - Income tax payable article 26 from several periods in fiscal year 2012 in total equivalent to US126,201; and - Value added tax from fiscal year 2010 equivalent to US957,770. Pada bulan Februari 2013, AKT menerima surat ketetapan pajak lebih bayar sehubungan dengan PPN untuk tahun pajak 2010 dan 2011. Berdasarkan surat tersebut, DJP menyetujui sebagian klaim lebih bayar AKT sebesar Rp26,9 miliar setara dengan AS2,78 juta. Selisih antara jumlah klaim AKT dan jumlah yang disetujui oleh DJP adalah sebesar Rp1,5 miliar atau setara dengan AS109 ribu. In February 2013, AKT received tax assessment letters from the DGT related to the overpayment of VAT covering fiscal years 2010 and 2011. Based on those letters, the DGT approved the overpayment claimed by AKT amounting to Rp26.9 billion equivalent to US2.78 million. The difference between the amount claimed by AKT with the amount approved by DGT was Rp1.5 billion equivalent to US109 thousands. Selain itu, pada periode yang sama, AKT juga telah menerima surat ketetapan pajak kurang bayar sehubungan dengan PPN untuk masa pajak Desember 2010. Berdasarkan surat tersebut AKT diharuskan membayar kurang bayar sejumlah Rp18,6 miliar atau setara dengan AS1,9 juta. During the same period, AKT had also received tax assessment letters from DGT related to the underpayment of VAT covering fiscal period December 2010. Based on those letters, AKT have obligation to pay the remaining underpayment tax amounted to Rp18.6 billion or equivalent to US1.9 million.

f. Administrasi perpajakan

f. Tax administration

Undang-undang perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing entitas dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, DJP dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak. The taxation laws of Indonesia require that each company in the Group within Indonesia submits individual tax returns on the basis of self- asessment. Under prevailing regulations the DGT may assess or amend taxes within a certain period. For the fiscal years of 2007 and before, this period is within ten years of the time the tax become due, but not later than 2013, while for the fiscal years of 2008 and onwards, the period is within five years of the time the tax becomes due.