Pajak dibayar dimuka PERPAJAKAN TAXATION

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 579 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in US Dollars, unless otherwise stated 21. PERPAJAKAN lanjutan 21. TAXATION continued

e. Surat ketetapan pajak lanjutan

e. Tax assessment letter continued

Berdasarkan keputusan Nomor KEP- 1279WPJ.042011, DJP menolak keberatan yang diajukan AKT. Menindaklanjuti penolakan ini, melalui surat tanggal 12 Desember 2011, AKT mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, permohonan banding ini masih dalam proses di Pengadilan Pajak. AKT berkeyakinan bahwa hasil akhir dari proses banding tersebut tidak akan memiliki dampak yang merugikan secara signifikan terhadap posisi laporan keuangan dan arus kas AKT secara material. Based on Decision No.KEP-1279WPJ.042011, the DGT rejected the objection submitted by AKT. Following this rejection, in a letter dated 12 December 2011, AKT filed an appeal to the tax court. As at the date of these consolidated financial statements, the appeal was still in process with the tax court. AKT believes that the final resolution of this appeal will not have a material adverse impact on AKT’s financial position and cash flows. Pada bulan November 2012, AKT menerima beberapa surat keputusan pajak dari DJP sehubungan dengan Pajak Pertambahan Nilai “PPN” untuk tahun pajak 2009 dan 2010. Berdasarkan surat tersebut, DJP menyetujui klaim lebih bayar yang diajukan AKT sejumlah Rp126 miliar setara dengan AS13 juta. Selisih antara jumlah klaim AKT dan jumlah yang disetujui oleh DJP sebesar Rp16,6 miliar setara dengan AS1,7 juta telah dicatat ke dalam laporan laba rugi. Pada periode yang sama, DJP juga menerbitkan beberapa surat keputusan pajak kurang bayar dan surat tagihan pajak sehubungan dengan pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan lainnya. In November 2012, AKT received several tax assessment letters from DGT related to the Value Added Tax “VAT” covering fiscal years 2009 and 2010. Based on those letters, the DGT approved the overpayment claimed by AKT amounting to Rp126 billion equivalent to US13 million. The difference of Rp16.6 billion equivalent to US1.7 million between the amount claimed by AKT with the amount approved by DGT was charged to profit or loss. During the same period, DGT also issued underpayment tax assessment letters and tax collection letters related to the corporate income tax payable and other income taxes. Jumlah lebih bayar yang telah disetujui telah dipindahbukukan dengan berbagai kewajiban pajak yang muncul dari hal-hal sebagai berikut: - Utang pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2011 setara dengan AS1.666.485; - Utang pajak penghasilan pasal 42 untuk beberapa periode di tahun pajak 2011 dengan total setara dengan AS58.471; - Utang pajak penghasilan pasal 15 untuk beberapa periode di tahun pajak 2012 dengan total setara dengan AS445.101; - Utang pajak penghasilan pasal 21 untuk beberapa periode di tahun pajak 2009 dan 2012 dengan total setara dengan AS1.736.893; - Utang pajak penghasilan pasal 23 untuk beberapa periode di tahun pajak 2010, 2011, dan 2012 dengan total setara dengan AS693.976; The approved overpayment amount was fully offset with the various tax obligation that arose from the following: - Corporate income tax payable from fiscal year 2011 equivalent to US1,666,485; - Income tax payable article 42 from several periods in fiscal year 2011 in total equivalent to US58,471; - Income tax payable article 15 from several periods in fiscal year 2012 in total equivalent to US445,101; - Income tax payable article 21 from several periods in fiscal year 2009 and 2012 in total equivalent to US1,736,893; - Income tax payable article 23 from several periods in fiscal years 2010, 2011, and 2012 in total equivalent to US693,976;