Analisis Aspek-aspek Non Finansial Analisis Finansial

lingkungan, dan aspek pola kemitraan. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis aspek finansial dan ekonomi investasi pengembangan nipah dalam mendukung desa mandiri energi di Kabupaten Teluk Bintuni. Berdasarkan analisis tersebut dapat ditentukan strategi atau kebijakan pengembangan nipah dalam mendukung desa mandiri energi. Data dan informasi kuantitatif yang diperoleh dikelompokkan ke dalam komponen arus biaya dan manfaat untuk masing-masing komoditi kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi yang digunakan untuk mengklasifikasi data yang ada serta untuk mempermudah analisis data. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan software Microsoft Excell. Selanjutnya, data yang sudah berupa arus kas tunai di analisis menggunakan beberapa kriteria investasi, yaitu Net Present Value, Internal Rate of Return, Net BC Ratio, dan Payback Period.

4.4.1. Analisis Aspek-aspek Non Finansial

Beberapa hal yang perlu dikaji dalam aspek-aspek non finansial seperti terlihat pada Tabel 6. Tabel 6. Penilaian Variabel Aspek-aspek Non Finansial No Aspek Variabel 1. Pasar dan Pemasaran 1. Karakteristik Produk 2. Potensi Pasar Permintaan dan Penawaran 3. Harga Jual Rp 4. Saluran Pemasaran 2. Teknis 1. Lokasi Produksi Nipah dan Pabrik Bioetanol 2. Luas Produksi 3. Proses Produksi 4. Penggunaan Teknologi Tabel 6. Lanjutan No Aspek Variabel 3. Sosial Budaya dan Ekonomi Seberapa besar kegiatan pengolahan bioetanol mempunyai dampak terhadap sosial, ekonomi, dan budaya penyadap, masyarakat dan daerah. 4. Lingkungan Bagaimana pengaruh kegiatan pengolahan bioetanol terhadap lingkungan baik atau rusak 5. Kemitraan Bagaimana hubungan kemitraan antara penyadap, pemerintah, dan pengusaha terkait permodalan dan pemasaran.

4.4.2. Analisis Finansial

Analisis kelayakan finansial digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan proyek berdasarkan kriteria tertentu. Pada penelitian ini analisis finansial dilakukan untuk menganalisis kelayakan perencanaan pengembangan nipah dalam mendukung desa mandiri energi di Kabupaten Teluk Bintuni yang dibagi menjadi enam skenario, yaitu 1, penyadapan nipah dan pabrik bioetanol kapasitas 1 000 liter per hari existing, 2 penyadapan nipah dan pabrik bioetanol kapasitas 100 liter per hari existing, 3 pabrik bioetanol kapasitas 1 000 liter per hari, 4 pabrik bioetanol kapasitas 100 liter per hari, 5 produksi nipah skenario pengembangan, dan 6 produksi nipah dan pabrik bioetanol kapasitas 1 000 liter per hari skenario pengembangan. Perhitungan analisis finansial menggunakan empat kriteria investasi, yaitu :

1. Net Present Value NPV

Net Present Value dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh investasi. NPV menunjukkan keuntungan yang akan diperoleh selama umur investasi, merupakan jumlah nilai penerimaan arus tunai pada waktu sekarang dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan selama waktu tertentu. Rumus yang digunakan dalam perhitungan NPV adalah sebagai berikut : n Bt – Ct NPV = ∑ t = 1 1+i t dimana : Bt = Manfaat yang diperoleh pada tahun ke-t Ct = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t i = Tingkat DR n = Umur Ekonomis Proyek Tahun t = Tingkat investasi t=0,1,2,…,n, tahun awal bisa 0 atau 1 tergantung karakteristik bisnisnya Ada dua kriteria keputusan dalam metode NPV, yaitu : 1. Jika NPV 0, maka usulan proyek layak dilaksanakan. 2. Jika NPV 0, maka usulan proyek tidak layak dilaksanakan.

2. Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio

Net BC ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih yang menguntungkan proyek yang dihasilkan terhadap satu satuan kerugian dari proyek tersebut Gray et al., 2007. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut : n Bt – Ct ∑ Bt – Ct 0 t = 1 1+i t Net BC = n Bt – Ct ∑ Bt – Ct 0 t = 1 1+i t dimana : Bt = Manfaat yang diperoleh pada tahun ke-t Ct = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t i = Tingkat DR n = Umur Ekonomis Proyek Tahun t = Tingkat investasi t=0,1,2,…,n, tahun awal bisa 0 atau 1 tergantung karakteristik bisnisnya Kriteria keputusan pelaksanaan proyek, yaitu : 1. Jika Net BC 1, maka proyek layak untuk dilaksanakan. 2. Jika Net BC 1, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.

3. Internal Rate of Return IRR

Internal Rate of Return adalah nilai discount rate yang membuat NPV dari suatu proyek sama dengan nol. IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan dinyatakan dalam satuan persen. Rumus yang digunakan dalam menghitung IRR adalah sebagai berikut : NPV 1 IRR = i 1 + x i 2 – i 1 NPV 1 – NPV 2 dimana : i 1 = Tingkat DR yang meghasilkan NPV positif i 2 = Tingkat DR yang menghasilkan NPV negatif NPV 1 = NPV yang bernilai positif NPV 2 = NPV yang bernilai negatif Kriteria kelayakan proyek : 1. Jika IRR ≥ DR, maka proyek layak untuk dilaksanakan. 2. Jika IRR DR, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.

4. Payback Period

Payback Period adalah salah satu metoda dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode pengembalian modal atau metoda ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Semakin cepat waktu pengembalian, semakin layak proyek tersebut untuk diusahakan. Tetapi semakin lama waktu pengembalian, semakin tidak layak proyek untuk dilaksanakan. Payback period dapat dihitung dengan menggunakan rumus : I Payback Period = Ab dimana : I = Besarnya biaya investasi yang diperlukan Ab = Manfaat bersih yang dapat diperoleh setiap tahun

4.4.3. Analisis Ekonomi