Konsep Dasar Analisis Manfaat Biaya Untuk Proyek Pertanian

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Konsep Dasar Analisis Manfaat Biaya Untuk Proyek Pertanian

Konsep analisis manfaat biaya menunjukkan bagaimana menentukan suatu investasi apakah mampu memberikan keunggulan pada suatu proyek. Artinya, harus bisa memilih diantara alternatif yang memberikan keuntungan atau manfaat bersih yang terbesar bagi pelaksana proyek. Pemilihan alternatif terbaik merupakan alternatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan individu maupun masyarakat. Dalam teori ekonomi, tambahan kesejahteraan individu dicerminkan oleh adanya tambahan utilitas yang maksimum sebagai akibat adanya tambahan investasi dalam proyek. Menurut Pearce and Nash 1981 persoalan ekonomi dasar yang dihadapi adalah masalah pengalokasian sumberdaya yang tersedia namun terbatas yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan yang memberikan manfaat bersih maksimal bagi masyarakat. Kebutuhan dasar yang diperlukan untuk menduga proyek-proyek sesuai dengan preferensi individu konsumen adalah mengukur kekuatan preferensi konsumen terhadap manfaat dari proyek yang relatif terhadap manfaat yang mana sumber daya dapat dihasilkan dalam penggunaan terbaik berikutnya. Selain memberikan kepuasan bagi konsumen, pada dasarnya suatu proyek pembangunan dibuat oleh pemerintah atau swasta sebagai suatu kebijakan untuk mengubah suatu keadaan di suatu daerah. Jadi, bagaimana para pengambil kebijakan bisa memutuskan apakah proyek yang akan dibuat layak atau tidak untuk dilaksanakan. Untuk menilai hal tersebut, maka digunakan kriteria pareto. Ellis 1992 dalam bukunya menuliskan kriteria pareto menyatakan suatu kebijakan layak untuk dilaksanakan jika perubahan yang terjadi mengakibatkan ada pihak yang diuntungkan dan tidak ada satu pihak pun yang dirugikan. Misalnya, pemerintah mengambil kebijakan untuk mengembangkan nipah menjadi bioetanol. Berdasarkan pareto, apakah kebijakan pengembangan nipah ini layak. Berdasarkan pareto, pengembangan menjadi layak jika ada yang diuntungkan dan tidak ada yang dirugikan. Artinya semua pihak merasa nyaman dengan adanya pengembangan tersebut. Proyek didefinisikan sebagai cara untuk menggunakan sumber daya, artinya sebuah keputusan antara melaksanakan dan tidak melaksanakan proyek adalah pilihan antara cara-cara alternatif untuk menggunakan sumber daya. Penilaian proyek adalah suatu proses jika penyelidikan dan penalaran yang dirancang untuk membantu pengambil keputusan untuk mencapai suatu informasi dan pilihan rasional Sugden and Williams, 1978. Jadi, dalam penilaian proyek dilengkapi dengan analisis manfaat biaya, sehingga bisa mencakup tiga aspek, yaitu manfaat finansial, manfaat ekonomi, dan manfaat sosial proyek. Mempersiapkan proyek bukan hanya sekedar menyangkut aspek perencanaan atau pembangunan pertanian saja. Pengidentifikasian tujuan-tujuan pembangunan pertanian nasional, pemilihan daerah-daerah prioritas untuk investasi, perencanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan harga yang efektif, dan pemobilisasian sumberdaya- sumberdaya merupakan masalah yang harus diperhatikan Gittinger, 1986. Proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumberdaya-sumberdaya untuk memperoleh keuntungan atau manfaat. Berbagai ragam kegiatan-kegiatan pertanian dapat dimasukkan dalam kerangka proyek. Bank dunia dalam memberikan pinjaman kepada proyek-proyek pertanian dilakukan secara terpisah-pisah seperti irigasi, peternakan kredit pedesaan, pemukiman tanah, pemetikan hasil pohon, mesin pertanian, pendidikan pertanian, dan juga untuk proyek-proyek pembangunan pedesaan multisektoral dengan komponen pertanian sebagai masalah utama. Berdasarkan konsep diatas dan tujuan penelitian yang dibuat, maka ada dua teori yang bisa digunakan sebagai dasar untuk penilaian penelitian yang dilakukan, yaitu pertama teori yang menyangkut berbagai aspek-aspek penilaian kelayakan non finansial, seperti aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek sosial, ekonomi, dan budaya, aspek lingkungan, dan aspek pola kemitraan. Sementara teori yang kedua menyangkut perbedaan konsep finansial dan ekonomi, pengukuran shadow price dan penilaian kelayakan finansial dan ekonomi, seperti Net Present Value, Internal Rate of Return, Net BC Ratio, dan Payback Period .

3.2. Kelayakan Aspek-aspek Non Finansial