Keragaan Usahatani Jeruk Keprok di Provinsi Nusa Tenggara Timur

2.2. Keragaan Usahatani Jeruk Keprok di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Komoditas jeruk dapat dijumpai di seluruh wilayah Indonesia Tabel 9. Tabel 9. Produksi Jeruk Menurut Provinsi di Indonesia, Tahun 2007-2008 No Propinsi Produksi Ton 2007 2008 Rata-rata 1 Sumatera Utara 963 140 858 508 910 824 39.83 2 Jawa Timur 91 078 520 864 305 971 13.38 3 Sulawesi Barat 155 758 301 483 228 621 10.00 4 Kalimantan Barat 171 599 181 793 176 696 7.73 5 Bali 108 913 71 232 90 073 3.94 6 Sumatera Selatan 95 038 64 233 79 6356 3.48 7 Kalimanatan Selatan 73 110 79 080 76 095 3.33 8 Lampung 49 646 65 257 57 452 2.51 9 Jambi 45 279 36 620 40 949 1.79 10 Jawa Tengah 46 732 33 727 40 229 1.76 11 Nusa Tenggara Timur 50 433 28 317 39 375 1.72 12 Sulawesi Selatan 41 093 33 694 37 394 1.64 13 Jawa Barat 30 119 27 911 29 015 1.27 14 Riau 25 933 27 073 26 503 1.16 15 Sulawesi Tengah 37 329 13 614 25 472 1.11 16 Sumatera Barat 21 878 24 696 23 287 1.02 17 Nanggore Aceh Darussalam 20 873 14 389 17 631 0.77 18 Sulawesi Tenggara 13 373 19 081 16 227 0.71 19 Bengkulu 10 449 14 275 12 362 0.54 20 Kepulauan Bangka Belitung 10 307 10 795 10 551 0.46 21 Kalimantan Timur 9 308 10 491 9 899 0.43 22 Kalimantan Tengah 7 003 6 165 6 584 0.29 23 Maluku 6 214 4 032 5 123 0.22 24 Nusa Tenggara Barat 6 714 3 483 5 099 0.22 25 Papua 3 201 6 720 4 961 0.22 26 Maluku Utara 3 865 4 179 4 022 0.18 27 DI Yogyakarta 2 317 1 880 2 099 0.09 28 Sulawesi Utara 2 088 1 864 1 976 0.09 29 Banten 1 594 1 140 1 367 0.06 30 Gorontalo 1 117 670 894 0.04 31 Papua Barat 626 173 399 0.02 32 Kepulauan Riau 242 190 216 0.01 33 DKI Jakarta 3 3 3 0.00013 Indonesia 2 106 372 2 467 632 2 287 002 100.00 Sumber: BPS Indonesia, 2009c. Keterangan: Persentase Terhadap Total Rata-Rata Indonesia 2007-2008. Dari tabel tersebut diketahui bahwa sentra pengembangan jeruk terbesar di Indonesia berada di Provinsi Sumatera Utara menyumbang sebesar 40 terhadap produksi jeruk nasional, diiukuti Provinsi Jawa Timur 13, Sulawesi Barat 10 dan Kalimantan Barat 8. Provinsi-provinsi lain seperti Bali, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Lampung menyumbang sekitar 3 terhadap total produksi jeruk nasional. Sedangkan Provinsi Nusa Tenggara Timur berada pada urutan yang ke sebelas dan menyumbang sebesar 1.72 atau sebesar 39 375 ton terhadap produksi jeruk nasional rata-rata produksi tahun 2007-2008; BPS Indonesia, 2009c. Potensi areal untuk pengembangan tanaman jeruk di Indonesia sangat besar. Menurut hasil kajian Pusat Penelitian Pengembangan Tanah dan Agroklimat tahun 2005, dari segi kesesuaian lahannya, pengembangan sentra produksi baru dapat dikembangkan di sembilan Provinsi dengan luas 5.6 juta hektar seperti terlihat pada Tabel 10. Tabel 10. Luas Lahan Pengembangan Baru Jeruk di Beberapa Provinsi di Indonesia Provinsi Luas Lahan Ha Sumatra Utara 47 023 0.8 Sumatra Barat 182 959 3.2 Jambi 16 828 0.3 Sumatra Selatan 262 799 4.7 Nusa Tenggara Timur 203 431 3.6 Kalimantan Barat 1 762 105 31.2 Kalimantan Tengah 2 782 721 49.2 Kalimantan Selatan 739 053 13.1 Sulawesi Selatan 133 933 2.4 Indonesia 5 651 388 100.0 Sumber: Departemen Pertanian, 2005. Dari tabel diketahui bahwa upaya pengembangan jeruk masih didukung dengan ketersediaan lahan yang sangat luas, terutama di daerah-daerah Kalimantan Tengah, Barat dan Selatan. Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu daerah sentra pengembangan jeruk keprok di Indonesia dengan luas lahan potensial sebesar 203 431 ha atau sebesar 4 dari total luas lahan rencana pengembangan jeruk di Indonesia. Kabupaten Timor Tengah Selatan TTS memiliki luas lahan potensial untuk pengembangan jeruk sebesar 65 000 ha 32 dari total luas lahan potensial untuk pengembangan jeruk di provinsi NTT. Di Provinsi ini, Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan daerah sentra pengembangan varietas jeruk keprok SoE. Budidaya jeruk keprok ini hampir menyebar di semua kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Timor Sengah Selatan seperti yang tercantum pada Lampiran 1. Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, buah-buahan memiliki nilai ekonomi yang berarti bagi pendapatan rumahtangga petani sepereti yang tercantum pada Tabel 11 dan Gambar 5. Di daerah ini terdapat sekitar 20 jenis buah-buahan yang sudah memasyarakat. Kontribusi hortikultura terhadap PDB cukup tinggi. Tahun 2005 sebesar 3.17 trilyun Rupiah. Dari jumlah tersebut kontribusi jeruk sebesar 6.1 milyar Rupiah terbesar kedua setelah pisang. Tahun 2007 meningkat menjadi sebesar 4.236 trilyun Rupiah dan sebesar 4.625 trilyun pada tahun 2008, dimana kontribusi terbesar berasal dari pisang 67.6, diikuti oleh papaya 10, jeruk keprok 7.65 dan mangga 6.45 . Kontribusi komoditas buah-buahan lainnya masih sangat kecil yakni lebih kecil dari 2. Sedangkan dari segi produksi jeruk keprok menduduki tempat yang kelima setelah pisang, mangga, alpukat dan papaya dan menyumbang sebesar 9.6 terhadap total produksi buah-buahan di provinsi NTT selama tahun 2005- 2008 seperti yang tercantum pada Gambar 6. Tabel 11. Produksi Buah-Buahan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, 2005-2008 No Jenis Buah- Buahan Produksi Ton TOTAL Kontribusi Nilai Ekonomi 2005 2006 2007 2008 T0N 2005- Ton Ton Ton Ton 2008 1 Alpukat 39 566.0 16.9 54 647.0 16.5 66 606.0 15.0 11 545.0 2.5 172 364.0 11.70 2.79 2 Mangga 57 170.0 24.4 70 967.0 21.5 60 279.0 13.6 109 893.0 23.7 298 309.0 20.25 6.45 3 Pisang 55 677.0 23.8 81 886.0 24.8 192 112.0 43.3 191 342.0 41.2 521 017.0 35.37 67.58 4 Jeruk Keprok 29 308.0 12.5 46 743.0 14.1 43 980.0 9.9 21 520.0 4.6 141 605.0 9.61 7.65 5 Pepaya 22 338.0 9.5 31 193.0 9.4 36 391.0 8.2 64 248.0 13.8 154 170.0 10.47 10.00 6 Nangka 12 398.0 5.3 18 949.0 5.7 20 036.0 4.5 30 888.0 6.6 82 271.0 5.59 1.33 7 Jambu Biji 6 333.0 2.7 11 495.0 3.5 4 549.0 1.0 7 579.0 1.6 29 956.0 2.03 0.40 8 Sirsak 4 411.0 1.9 5 436.0 1.6 2 041.0 0.5 3 024.0 0.7 14 912.0 1.01 0.97 9 Jeruk Besar 3 275.0 1.4 4 941.0 1.5 6 453.0 1.5 6 743.0 1.5 21 412.0 1.45 0.58 10 Sukun 1 054 0.4 1 222 0.4 667.0 0.2 2 214.0 0.5 5 157.0 0.35 0.33 11 Nenas 836.0 0.4 856.0 0.3 2 139.0 0.5 5 674.0 1.2 9 505.0 0.65 0.62 12 Rambutan 775.0 0.3 791.0 0.2 2 383.0 0.5 5 115.0 1.1 9 064.0 0.62 0.59 13 Salak 447.0 0.2 611.0 0.2 144.0 0.0 824.0 0.2 2 026.0 0.14 0.35 14 Durian 249 0.1 343 0.1 514.0 0.1 787.0 0.2 1 893.0 0.13 0.05 15 Belimbing 177 0.1 272 0.1 365.0 0.1 742.0 0.2 1 556.0 0.11 0.03 16 Sawo 174 0.1 192 0.1 1 019.0 0.2 812.0 0.2 2 197.0 0.15 0.14 17 Jambu Air 101 0.04 130 0.04 3 629.0 0.8 1 174.0 0.3 5 034.0 0.34 0.08 18 Petay 32 0.0 42 0.0 109.0 0.0 96.0 0.0 279.0 0.02 0.02 19 Melinjo 26 0.0 30 0.0 131.0 0.0 209.0 0.0 396.0 0.03 0.03 20 Duku 9 0.004 9 0.003 8.0 0.0 64.0 0.0 90.0 0.01 0.00 N T T 234 289 100.0 330 674 100.0 443 555.0 100. 464 547.0 100. 1 473 056 100.0 100.00 Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. Gambar 5. Total Produksi Buah-Buahan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2005-2008 Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. Gambar 6. Persentase Produksi Terhadap Total Produksi Buah-Buahan di Nusa Tenggara Timur, Tahun 2005-2008 100000 200000 300000 400000 500000 600000 521 017 298 309 172 364 154 170 141 605 82 271 29 956 21 412 14 912 9 505 9 064 5 157 5 034 P r o duk si T o n Jenis Buah-Buahan Produksi Ton 5 10 15 20 25 30 35 40 35.4 20.3 11.7 10.5 9.6 5.6 2.0 1.5 1.0 0.6 0.6 0.4 0.3 0.1 P r o du k si Te r h ad ap To tal Jenis Buah-Buahan Produksi Diantara berbagai jenis buah-buahan yang diproduksi oleh para petani di provinsi NTT, dari segi luas panen selama tahun 2005 hingga 2008, jeruk keprok menduduki tempat ketiga setelah mangga dan pisang Tabel 12 dan Gambar 7. Tabel 12. Luas Panen Buah-Buahan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2005-2008 No Jenis Buah- Buahan Luas Panen Ha 2005 2006 2007 2008 Total Ha Ha Ha Ha Ha 1 Alpukat 9 358 13.04 11 717 12.91 10 317 11.35 1 508 7.43 32 900 12.0 2 Belimbing 79 0.11 110 0.12 64 0.07 31 0.15 284 0.10 3 DukuLangsat 2 0.00 2 0.00 4 0.00 19 0.09 27 0.01 4 Durian 157 0.22 282 0.31 181 0.20 85 0.42 705 0.26 5 Jambu Biji 1 454 2.03 2 075 2.29 1 386 1.52 398 1.96 5 313 1.94 6 Jambu Air 101 0.14 130 0.14 689 0.76 142 0.70 1 062 0.39 7 Jeruk Keprok 10 987 15.31 13 260 14.61 13 083 14.39 2 043 6.45 38 639 14.1 8 Jeruk Besar 788 1.10 944 1.04 910 1.00 235 1.16 2 877 1.05 9 Mangga 23 471 32.71 29 200 32.16 32 425 35.66 8 849 43.60 93 945 34.3 10 Nangka 4 911 6.84 8 259 9.10 3 499 3.85 2 722 13.41 19 391 7.08 11 Nenas 197 0.27 248 0.27 327 0.36 59 0.29 831 0.30 12 Pepaya 3 065 4.27 3 784 4.17 4 835 5.32 778 3.83 12 462 4.55 13 Pisang 14 589 20.33 17 728 19.53 20 585 22.64 3 186 15.70 56 088 20.5 14 Rambutan 474 0.66 541 0.60 521 0.57 371 1.83 1 907 0.70 15 Salak 163 0.23 174 0.19 56 0.06 27 0.13 420 0.15 16 Sawo 66 0.09 106 0.12 546 0.60 120 0.59 838 0.31 17 Sirsak 790 1.10 934 1.03 1 019 1.12 212 1.04 2 955 1.08 18 Sukun 1 054 1.47 1 222 1.35 332 0.37 214 1.05 2 822 1.03 19 Melinjo 26 0.04 30 0.03 92 0.10 14 0.07 162 0.06 20 Petay 32 0.04 42 0.05 57 0.06 18 0.09 149 0.05 N T T 71 764 100 90 788 100 90 928 100 20 297 100 273 777 100 Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. Kecenderungan luas panen dan jumlah produksi jeruk keprok NTT ini selama empat tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang sangat tinggi. Hal ini sejalan dengan program pengembangan jeruk nasional, di mana provinsi NTT merupakan salah satu provinsi sentra baru pengembangan jeruk di Indonesia. Trend secara total selama tahun 2005-2008 untuk luas panen dan produksi buah- buahan di NTT adalah sebagai tercantum pada Gambar 8. Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. Gambar 7. Total Luas Panen Buah-Buahan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2005-2008 Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. Gambar 8. Trend Total Produksi dan Luas Panen Buah-Buahan di Nusa Tenggara Timur, Tahun 2005-2008 Alpukat 32900 12 Mangga 93945 35 Pisang 56088 21 Jeruk Keprok 38639 14 Nangka 19391 7 Pepaya 12462 5 Jambu Biji 5313 2 Sirsak 2955 1 Jeruk Besar 2877 1 Sukun 2822 1 Rambutan 1907 1 Jambu Air 1062 71764 90788 90928 20297 234289 330674 443555 464547 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000 500000 2005 2006 2007 2008 Luas Panen Ha Produski Ton Dari gambar tersebut diketahui bahwa produksi buah-buahan di NTT dari tahun ke tahun meningkat. Produksi buah di NTT secara total selama 2005-2008 meningkat sebesar 98.28 Tabel 13. Sedangkan dari segi luas panen, secara total mengalami penurunan sebesar -71.72 dalam periode 2005-2008. Penurunan luas panen pada tahun 2008 lebih besar dipengaruhi oleh turunnya luas panen komoditas jeruk keprok sebesar -90 dibandingkan dengan tahun 2007 Tabel 13. Komoditas yang luas panennya meningkat adalah duku, jambu air dan sawo. Perbandingan dan kesenjangan antara luas tanam dan luas panen serta antara produktivitas potensial dan aktual untuk beberapa buah-buahan penting adalah seperti tercantum pada Tabel 14. Tabel 13. Perkembangan Luas Panen dan Produksi Buah-Buahan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2005-2008 No Jenis Buah-Buahan Perkembangan 2005-2008 Luas Panen Produksi 1 Alpukat -83.89 -70.82 2 Belimbing -60.76 319.21 3 DukuLangsat 850.00 611.11 4 Durian -45.86 216.06 5 Jambu Biji -72.63 19.67 6 Jambu Air 40.59 1062.38 7 Jeruk Keprok -88.09 -26.39 8 Jeruk Besar -70.18 105.89 9 Mangga -62.30 92.22 10 Nangka -44.57 149.14 11 Nenas -70.05 578.71 12 Pepaya -74.62 187.62 13 Pisang -78.16 243.66 14 Rambutan -21.73 560.00 15 Salak -83.44 84.34 16 Sawo 81.82 366.67 17 Sirsak -73.16 -31.44 18 Sukun -79.70 110.06 19 Melinjo -46.15 703.85 N T T -71.72 98.28 Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. Tabel 14. Luas Tanam dan Produksi Komoditi Buah-Buahan Di Nusa Tenggara Timur, Tahun 2004-2008 NO URAIAN TAHUN Rata-Rata PERTUMBUHAN Populasi 2004 2005 2006 2007 2008 2004-2008 2004-2008 phnHa 1 MANGGA 100 - Luas Tanam ha 56 171 78 492 102 468 115 489 95 915 89 707 70,76 - Luas Panen Ha 16 757 23 471 29 200 32 425 8 849 22 140 -47,19 - Produktivitas KwHa 21,84 24,36 24,30 18,60 124,19 42,66 468,52 4,27 kgphn - Produksi Ton 36 604 57 170 70 967 60 299 109 893 66 987 200,22 - Potensi Produktivitas KwHa 200 200 200 200 200 200 0,00 20 kgphn - Kesenjangan Prodvitas KwHa 178,16 175,64 175,70 181,40 75,81 157,34 -57,45 - Kesenjangan Produktivitas 89,08 87,82 87,85 90,70 37,91 78,67 2 ALPUKAT 100 - Luas Tanam ha 39 152 44 194 49 042 29 080 26 865 37 667 -31,38 - Luas Panen Ha 7 564 9 358 11 717 10 317 1 508 8 093 -80,06 - Produktivitas KwHa 35,23 42,28 46,64 64,56 76,56 53,05 117,29 5,31 kgphn - Produksi Ton 26 651 39 566 54 647 66 606 11 545 39 803 -56,68 - Potensi Produktivitas KwHa 500,00 500,00 500,00 500,00 500,00 500 0,00 50 kgphn - Kesenjangan Prodvitas KwHa 464,77 457,72 453,36 435,44 423,44 446,95 -8,89 - Kesenjangan Produktivitas 92,95 91,54 90,67 87,09 84,69 89,39 3 JERUK KEPROK 278 - Luas Tanam ha 14 705 30 797 35 169 26 707 32 300 27 936 119,65 - Luas Panen Ha 8 368 10 987 13 260 13 083 2 043 9 401 -84,36 - Produktivitas KwHa 21,69 26,68 35,25 33,62 164,81 56,41 659,74 2,03 kgphn - Produksi Ton 18 153 29 308 46 743 43 980 21 520 31 952 18,85 - Potensi Produktivitas KwHa 650,00 650,00 650,00 650,00 650,00 650,00 0,00 23,38 kgphn - Kesenjangan Prodvitas KwHa 628,31 623,32 614,75 616,38 485,19 593,59 -22,78 - Kesenjangan Produktivitas 96,66 95,90 94,58 94,83 74,64 91,32 Tabel 14. Lanjutan 4 RAMBUTAN 100 - Luas Tanam ha 8 457 9 395 10 722 7 847 8 515 8 987 0,69 - Luas Panen Ha 374 474 541 521 371 456 -0,80 - Produktivitas KwHa 16 16 15 46 138 46 785,97 4,60 kgphn - Produksi Ton 582 775 791 2 383 5 115 1 929 778,87 - Potensi Produktivitas KwHa 400 400 400 400 400 400 0,00 40 kgphn - Kesenjangan Prodvitas KwHa 384,44 383,65 385,38 354,26 262,13 353,97 -31,82 - Kesenjangan Produktivitas 96,11 95,91 96,34 88,57 65,53 88,49 5 SALAK 2000 - Luas Tanam ha 890 947 1 156 492 465 790 -47,75 - Luas Panen Ha 126 163 174 56 27 109 -78,57 - Produktivitas KwHa 24,68 27,42 35,11 25,71 305,19 84 1136,44 0,42 kgphn - Produksi Ton 311 447 611 144 824 467 164,95 - Potensi Produktivitas KwHa 250 250 250 250 250 250 0,00 1,25 kgphn - Kesenjangan Prodvitas KwHa 225,32 222,58 214,89 224,29 -55,19 166,38 -124,49 - Kesenjangan Produktivitas 90,13 89,03 85,95 89,71 -22,07 66,55 6 NENAS 25000 - Luas Tanam ha 525 665 720 647 419 595 -20,19 - Luas Panen Ha 151 197 248 327 59 196 -60,93 - Produktivitas KwHa 40,26 42,44 34,52 65,41 961,86 229 2289,12 0,09 kgphn - Produksi Ton 608 836 856 2 139 5 675 2 023 833,39 - Potensi Produktivitas KwHa 500 500 500 500 500 500 0,00 0,2 kgphn - Kesenjangan Prodvitas KwHa 459,74 457,56 465,48 434,59 -461,86 271,10 -200,46 - Kesenjangan Produktivitas 91,95 91,51 93,10 86,92 -92,37 54,22 Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. Rendahnya produktivitas pertanian tanaman buah di NTT erat kaitannya dengan rendahnya curah hujan kekurangan air irigasi untuk pertanian, penggunaan bibit tanaman dari produksi sendiri bukan benih unggul, sistem pengelolaan tradisional dan skala usaha yang masih kecil kurang dari 1 ha per KK petani tanaman dan struktur pasar yang oligopsoni pasar persaingan tidak sempurna di mana para pembeli jauh lebih sedikit dibandingkan dengan para petani produsenpenjual sehingga harga kurang bersaing dan posisi tawar petani menjadi lemah. Dari 16 KabupatenKota daerah pengembangan jeruk keprok di NTT, Kabupaten TTS merupakan daerah prioritas pertama dengan konsentrasi varietas jeruk keprok SoE seperti yang tercantum pada Tabel 15 dan Tabel 16 serta Gambar 9 dan Gambar 10. Tabel 15. Keadaan Luas Panen Jeruk Keprok di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2002-2008 No Kabupaten Luas Panen Ha Total thdp 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 total 1 TTS 1 042 1 157 1 336 1 445 2 218 2 089 1409 10 696 17.4 2 TTU 858 1 035 1 035 1 231 1 682 1 718 90 7 649 12.4 3 Belu 528 1 054 1 053 1 364 1 732 1 732 56 7 519 12.2 4 Kupang 743 1 078 1 078 1 159 1 159 1 154 39 6 410 10.4 5 Alor 630 716 716 979 979 693 67 4 780 7.8 6 Ende 315 384 528 881 892 1 015 126 4 141 6.7 7 Lembata 188 531 532 864 904 860 30 3 909 6.4 8 Ngada 280 328 416 677 698 731 18 3 148 5.1 9 Flores Timur 400 348 367 460 683 637 12 2 907 4.7 10 Sumba Barat 189 315 357 623 647 631 50 2 812 4.6 11 Sumba Timur 231 322 322 322 671 862 32 2 762 4.5 12 Sikka 266 345 345 504 516 482 9 2 467 4.1 13 Manggarai 278 265 265 377 377 375 96 2 033 3.3 14 Manggarai Barat 96 96 95 5 292 0.5 15 Rote Ndao 15 15 1 1 2 4 38 0.1 16 Kota Kupang 4 4 5 5 5 23 0.1 N T T 5 948 7 897 8 369 10 988 13 260 13 081 2 043 61 586 100 Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. Gambar 9. Total Luas Panen Jeruk Keprok per Kabupaten di Nusa Tenggara Timur, Tahun 2002-2008 Tabel 16. Keadaan Produksi Jeruk Keprok di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun 2002-2008 No Kabupaten Produksi Ton Total thdp 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 total 1 TTS 1 492 2 987 7 821 5 856 7 431 5 103 7 199 37 889 20.8 2 Ende 887 912 1 223 2 717 5 855 6 109 2 383 20 086 10.65 3 TTU 708 1 949 1 949 2 997 4 517 3 881 1 213 17 214 9.13 4 Belu 642 1 100 1 100 2 668 3 807 4 451 969 14 737 7.81 5 Alor 774 1 815 1 815 2 923 2 923 2 908 1 368 14 526 7.70 6 Lembata 905 1 163 1 163 2 372 4 976 2 241 216 13 036 6.91 7 Ngada 1 086 1 480 1 564 2 593 3 099 1 095 163 11 080 5.87 8 Sumba Barat 971 897 1 071 1 996 2 127 2 521 1 027 10 610 5.63 9 Sumba Timur 744 661 661 661 3 032 2 869 1 283 9 911 5.25 10 Manggarai 969 955 955 1 575 1 575 864 2 067 8 960 4.75 11 Kupang 1 143 1 252 1 262 1 359 1 359 1 643 444 8 462 4.49 12 Sikka 933 1 049 1 049 1 596 1 649 1 349 508 8 133 4.31 13 Flores Timur 846 551 557 793 1 695 1 738 137 6 317 3.35 14 Mangga Barat 338 338 658 35 1 369 0.73 15 Rote Ndao 35 35 1 1 5 30 107 0.06 16 Kota Kupang 6 6 12 12 12 1 49 0.03 N T T 12 100 16 812 18 153 29 308 46 743 43 980 21 520 188 616 100 Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. 10 696 7 649 7 519 6 410 4 780 4 141 3 909 3 148 2 907 2 812 2 762 2 467 2 033 292 38 23 2000 4000 6000 8000 10000 12000 L uas P an e n H a Kabupaten Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. Gambar 10. Total Produksi Jeruk Keprok per Kabupaten di Nusa Tenggara Timur, Tahun 2002-2008 Luas panen dan produksi jeruk keprok di NTT menurun sejak tahun 2006 Gambar 11. Produktivtas jeruk keprok daerah TTS dari tahun ke tahun meningkat. Pada tahun 2004, produktivitas jeruk ini hanya 2.2 ton per hektar, tahun 2005 meningkat menjadi 2.7 ton dan 2006 sebesar 3.5 ton per hektar serta meningkat menjadi 16.7 tonha pada tahun 2008. Bila dibandingkan dengan produktivitas potensialnya yang sebesar 40-65 ton per hektar, maka keadaan produktivitas seperti tersebut masih dikategorikan rendah. Kesenjangan antara produktivitas aktual dan potensial jeruk keprok di NTT masih terlalu besar seperti tercantum pada Tabel 17. Rendahnya produktivitas jeruk keprok di provinsi Nusa Tenggara Timur diduga karena rendahnya kapabilitas petani kemampuan manajerial sebagai pengelola usahatani dan adanya permasalahan inefisiensi teknis produksi di dalam penggunaan input-input usahataninya. 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 37 889 20 086 17 214 14 737 14 526 13036 11 080 10 610 9 911 8 960 8 462 8 133 6 317 1 369 107 49 P r o duk si T o n Kabupaten Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. Gambar 11. Tren Total Luas Panen dan Produksi Jeruk Keprok di Nusa Tenggara Timur, Tahun 2002-2008 Tabel 17. Kesenjangan Antara Produktivitas Aktual dan Potensial Jeruk Keprok di Nusa Tenggara Timur, 2003-2008. Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata Produksi ton 16 812 22 231 29 308 46 743 43 980 21 520 28397.67 Luas Panen Ha 7 897 8 369 10 988 13 260 13 081 2 043 9273.00 Produktivitas KgPohon 7.66 9.56 9.97 12.04 10.30 33.53 13.84 Potensial kgphn 250 250 250 250 250 250 250.00 Tercapaiaktual 3.06 3.82 3.99 4.82 4.12 13.41 5.54 Kesenjangan 96.94 96.18 96.01 95.18 95.88 86.59 94.46 Sumber: Dinas Pertanian, 2010a diolah. 12 100 16 812 22 231 29 308 46 743 43 980 21 520 5 948 7 897 8 369 10 988 13 260 13 081 2 043 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 P r o d u k si To n d an Lu as P an e n H a Tahun Produksi ton Luas Panen Ha

2.3. Kondisi Geografis dan Produksi Pertanian di Kabupaten Timor Tengah Selatan