hujan, suhu, kelembaban, jenis tanah maupun non fisik peraturan dan kebijakan lainnya. Dengan demikian, strategi peningkatan produktivitas dan efisiensi
berbeda antar zona dan ukuran usahatani.
4.3.3. Spesifikasi Model untuk Analisis Inefisiensi Teknis
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui determinan-determinan efisiensi teknis produksi jeruk keprok SoE, sesuai dengan tujuan kedua di dalam
penelitian ini. Efisiensi teknis dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
[ ]
exp
ik ik
ik
U E
TE
ε
− =
i = 1, ......N ............................................ 4.8 di mana TE
ik
[ ]
exp
ik ik
U E
ε
−
adalah efisiensi teknis usahatani ke-i kelompok ke-k, adalah nilai harapan mean dari u
i
, jadi 0 ≤ TE
ik
Metode pengukuran inefisiensi teknis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada model efek inefisiensi teknis dari Battese dan Coelli 1995
dan Coelli et al., 1998. Variabel u ≤ 1. Nilai
estimasi teknis tersebut berhubungan terbalik dengan nilai efek inefisiensi teknis dan hanya digunakan untuk fungsi yang memiliki jumlah output dan input tertentu
pooled cross section data Coelli, 1995; Coelli et al., 1998.
i
µ yang digunakan untuk mengukur efek dari
inefisiensi teknis, diasumsikan bebas tapi tidak identik yang tidak negatif, dan memiliki distribusi setengah normal truncated dengan mean
dan varians
2 u
σ atau ditulis ,
2 u
N σ
µ . Dari berbagai telaahan pustaka dan studi terdahulu
seperti untuk menyebut beberapa studi dari Coelli et al. 1998; Dhehibi et al. 2007; Lambarra et al. 2007; dan Wollni 2007 diketahui bahwa terdapat
banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat inefisiensi teknis ushatani
jeruk. Di dalam penelitian ini ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat inefisiensi teknis ushatani jeruk keprok SoE adalah pendidikan formal
petani, pengalaman petani di dalam berusahatani jeruk keprok SoE, kontak dengan petugas pertanian lapangan PPL dan PPHT, umur petani, sumber
pendapatan di luar usahatani jeruk dan sistem penjualan jeruk keprok penjualan per kg maupun borongan pada saat panen atau dengan sistem ijon baik per kg
maupun borongan. Jastifikasi atas arti penting dari variabel-variabel pengaruh tersebut sudah dibahas pada bagian kerangka pemikiran Bab III. Faktor-faktor
tersebut secara matematik dapat diformulasikan sebagai berikut:
imk mk
m ilk
l lk
D z
k ik
u
ω δ
δ
∑ ∑
= =
+ +
=
4 2
5 1
................... 4.9 di mana:
i
u : Nilai inefisiensi teknis yang secara otomatis diperoleh dari
program FRONTIER 4.1. Z
1
Z : pendidikan formal petani tahun
2
Z : pengalaman petani berusahatani jeruk keprok SoE tahun
3
Z : kontak dengan petugas pertanian lapangan berapa kali setahun
4
Z : umur petani tahun
5
D : kuadrat umur petani tahun
2
Sumber pendapatan lain selain dari usahatani jeruk dan 0 untuk : dummy sumber pendapatan lain 1 untuk petani yang memiliki
tidak D
3
kg pada saat panen dan 0 untuk menjual dengan sistem ijon per : dummy metode penjualan 1 untuk menjual dengan sistem per
kg danatau borongan per pohon atau per kebun baik pada saat panen maupun ijon
D
4
dan 0 untuk tidak : dummy keanggotaan kelompok tani 1 untuk anggota kelompok
i : usahatani sampel i = 1, 2, …….N.
l : jenis faktorsumber-sumber inefisiensi l = 1, ….., 5
m : jumlah dummy variabel m = 2, ....4
k : zona danukuran usahatani 1, 2 dan
δ ω : parameter yang akan diestimasi Model ini juga menghasilkan empat output antar zona dan ukuran
usahatani, seperti halnya pada model fungsi produksi di atas. Nilai koefisien parameter dugaan yang diharapkan adalah negatif kecuali untuk variabel umur
petani dan sumber pendapatan lain. Koefisien yang bernilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkatan penggunaan faktor tersebut, maka tingkat
inefisiensi juga semakin tinggi, dan sebaliknya untuk koefisien yang bernilai negatif, semakin tinggi penggunaan faktor tersebut, maka tingkat inefisiensi
semakin menurun. Namun, hal yang terpenting adalah signifikan tidaknya faktor tersebut terhadap inefisiensi. Hal yang perlu diperhatikan adalah tentang
pendugaan parameter tersebut. Agar konsisten, maka pendugaan parameter fungsi produksi dan fungsi inefisiensi persamaan 4.7 dengan 4.9 dilakukan secara
simultan dengan program FRONTIER 4.1 Coelli, 1992.
4.3.4. Elastisitas Produksi Jeruk Keprok SoE