Manfaat Penelitian Temuan penelitian diharapkan memberikan kontribusi keilmuan dan Klarifikasi Istilah

3. Bagaimanakah pola pasangan berdekatan yang muncul dalam acara marhata pada situasi tutur marhusip, marpudunsaut, dan marunjuk upacara adat perkawinan Batak Toba?

1.4 Tujuan Penelitian

Sekaitan dengan masalah penelitian di atas, tujuan penelitian ini adalah 1. mendeskripsikan realisasi bentuk kalimat dari peralihan topik dalam acara marhata pada situasi tutur marhusip, marpudunsaut, dan marunjuk upacara adat perkawinan Batak Toba upacara adat perkawinan Batak Toba, 2. merumuskan pola gilir bicara acara marhata pada situasi tutur marhusip, marpudunsaut, dan marunjuk upacara adat perkawinan Batak Toba, dan 3. merumuskan pola pasangan berdekatan acara marhata pada situasi tutur marhusip, marpudunsaut, dan marunjuk upacara adat perkawinan Batak Toba.

1.5 Manfaat Penelitian Temuan penelitian diharapkan memberikan kontribusi keilmuan dan

praktis. 1. Manfaat teoretis : Temuan penelitian ini diharapkan untuk memberi sumbangan pada bidang pragmatik secara umum dan khususnya pada bidang analisis percakapan Universitas Sumatera Utara yakni untuk memperkaya kajian bahasa daerah tentang bahasa tutur yang berkaitan dengan karakteristik percakapan dilihat dari aspek struktur ujaran berdasarkan topik dan gilir bicara turn taking yang menggambarkan keteraturan proses percakapan yang direpresentasikan dalam pasangan berdekatan adjacency pairs. 2. Manfaat praktis: Temuan penelitian ini diharapkan sebagai masukanwawasan bagi masyarakat penutur BBT khususnya generasi muda untuk dapat menjadi raja parhata dalam acara marhata upacara adat perkawinan Batak Toba dengan menggunakan pola-pola bahasa dalam bertutur pada acara marhata.

1.6 Klarifikasi Istilah

Beberapa istilah yang dipakai dalam penelitian ini perlu dijelaskan, seperti Batak Toba, marhata, marhusip, marpudunsaut, marunjuk, peralihan topik, pasangan berdekatan, dan gilir bicara. 1. Batak Toba Secara administratif wilayah tempat tinggal Batak Toba terdiri dari suku bangsa Batak Toba yang meliputi 4 kabupaten yaitu Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, dan Kabupaten Samosir Batak Toba. Masyarakat Batak Toba yang melakukan acara marhata dalam penelitian ini adalah masyarakat Batak Toba yang menggunakan Bahasa Batak di daerah Medan dan Pematangsiantar yang juru bicaranya berasal dari Humbang Hasundutan pihak perempuan dan Tapanuli Utara pihak laki-laki. Universitas Sumatera Utara 2. Gilir bicara Gilir bicara adalah suatu proses berinteraksi untuk melakukan hak dan kewajibannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang interaktif Sacks, Schegloff, dan Jefferson: 1974. 3. Marhata Marhata ialah dialog secara resmi diantara dua pihak yaitu pihak orangtua mempelai wanita dan pihak orangtua mempelai pria yang biasanya didahului dengan acara makan bersama. Marhata ialah membicarakan serta mewujudkan tujuan setiap upacara adat dengan menggunakan bahasa tutur parhataan, Pardede, T. Bertha, 1981:7. 4. Marhusip Marhusip adalah situasi tutur yang membicarakan secara resmi oleh utusan kedua belah pihak menyangkut kelanjutan rencana pernikahan yang dilakukan sebelumnya secara tidak resmi marhori-hori dinding yang dilakukan setelah ada negosiasi awal dengan kedua belah pihak. 5. Marpudunsaut Marpudunsaut yaitu situasi tutur yang membicarakan masalah uang mahar atau besarnya uang perkawinan sebagai pengesahan atau penguatan hasil perundingan pada saat acara marhusip yang dihadiri oleh pihak kerabat pria dalam jumlah yang terbatas datang kepada kerabat wanita secara resmi. 6. Marunjuk Marunjuk adalah peristiwa puncak dari seluruh rentetan peristiwa marhusip dan marpudunsaut yang harus dilalui dan dilaksanakan dalam pesta perkawinan. Universitas Sumatera Utara 7. Pasangan berdekatan Pasangan berdekatan adalah sebuah urutan dari dua ujaran yang berdekatan, yang dihasilkan oleh penutur yang berbeda, berurutan dari bagian pertama dan kedua, sehingga bagian pertama membutuhkan bagian kedua atau serangkaian bagian kedua Sacks dan Schegloff pada Schiffrin :1994:236. 8. Peralihan topik adalah penutupun ujaran topik lama atau adanya transisi yang jelas dari satu topik ke topik lainnya. Topik merupakan suatu ide atau hal yang dibicarakan dan dikembangkan sehingga membentuk sebuah wacana. Howe 1991:5 mengatakan bahwa topik merupakan syarat terbentuknya wacana percakapan. Berbagai macam topik percakapan menjadi bahan percakapan dalam suatu wacana, bahkan topik dapat berganti-ganti sesuai dengan keinginan para penuturnya. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA