Analisis Pasangan Berdekatan Situasi Tutur Marunjuk

9 - Terimakasih Permintaan Peribahasa Peribahasan Peribahasa

4.3.3.1 Analisis Pasangan Berdekatan Situasi Tutur Marunjuk

Proses analisis data marhata dilakukan dengan cara yang sama seperti analisis data marhusip dan marpudunsaut yaitu dengan memenggal setiap topik percakapan. Kemudian, mengidentifikasi makna ujaran berdasarkan unit pragmatik dan mengidentifikasi pola pasangan yang digunakan serta jenis-jenis pasangan berdekatan yang digunakan untuk merespon setiap ujaran dari setiap pasangan ujaran serta mengklasifikasikan data ke dalam dua kategori pasangan berdekatan yaitu pasangan disukai dan pasangan tidak disukai. Berikut ini adalah analisis data marhata situasi marunjuk yang mencakup pasangan berdekatan yang disukai dan tidak disukai dengan pengembangannya dari urutan awal percakapan pre-sequence, inisiasi dan diperluas dengan sela insertion sequence pada topik marhata nomor 4 dan 6. Topik 4 : tintin marangkup 1. Juru Bicara Pihak Perempuan Jadi didok rohakku nga boi hita mangalangka tu tintin marakkup Amangboru, ate. Konfirmasi 2. Juru Bicara Pihak Laki-Laki Olo Rajanami Penerimaan 3. Juru Bicara Pihak Perempuan Ai hahadoli nami do on, alai somba ni uhum nami pasahat hamu ma sian i asa hupasahat hami annon. Permintaan 4. Juru Bicara Pihak Laki-laki Ai ido, sisada boru do hamu tulang. Penerimaan Universitas Sumatera Utara Ai ido, sisada boru do hamu tulang. Penerimaan 5. Juru Bicara Pihak Perempuan Olo, olo. Penerimaan 6. Juru Bicara Pihak Laki-Laki Jadi di hamu hula-hula nami tu jolo ma hamu tulang. Permintaan Jadi songoni ma rajanami. Konfirmasi 7. Juru Bicara Pihak Perempuan Olo, amangboru. Penerimaan Topik percakapan yang keempat tintin marangkup dikenalkan oleh JBPP kepada JBPL dengan bentuk inisiasi konfirmasi dan direspon JBPL dengan pasangan berdekatan „penerimaan‟. Kalimat “Olo rajanami” adalah realisasi bentuk penerimaan dari konfirmasi. Kemudian JBPP memberikan inisiasi berikutnya bentuk permintaan pasahat hamu ma sian i ….. dan direspon JBPL dengan pasangan berdekatan bentuk „penerimaan‟. Kalimat „Ai ido, sisada boru do hami tulang ‟ merupakan realisasi penerimaan dari permintaan tersebut. JBPL kembali membuat inisiasi berikutnya bentuk „konfirmasi‟ yang diawali dengan permintaan‟. Respon inisiasi tersebut direalisasikan dengan pasangan berdekatan „penerimaan‟. Topik keempat ini terdiri dari 4 kali gilir bicara yang mengandung 3 pola pasangan berdekatan yang seluruhnya 100 adalah bentuk respon pasangan berdekatan. Struktur percakapan topik keempat terdiri dari urutan: 1. Kategori Urutan Awal pre-sequence Ketika mengakhiri topik percakapan keempat, urutan awal permintaan digunakan untuk membuat konfirmasi. Universitas Sumatera Utara 2. Kategori Pemicu initiation Pemicu percakapan direalisaskan dalam bentuk konfirmasi, permintaan, dan penerimaan. 3. Kategori Respon respond Seluruh respon yang diberikan terhadap inisiasi adalah sesuai dengan yang diharapkan yang terdiri dari 3 bentuk pasangan berdekatan yaitu: 1 Konfirmasi-Penerimaan 2 Permintaan-Penerimaan,dan 3 Penerimaan-Penerimaan Topik 6 : olop-olop 1. Juru Bicara Pihak Laki-Laki Jadi huilala olop-olop nama ra Rajanami,ate. Konfirmasi 2. Bicara Pihak Perempuan Olo, olop-olop. Penerimaan Pasahat hamuma sian i. Permintaan 3. Juru Bicara Pihak Laki-Laki Olo, Rajanami. Penerimaan Dison ma hita tulang, raja i, dison hita. Permintaan Jadi di hamu dongan sahuta nami dohot di raja i raja Sianturi., boha olop-olop on do parjolo manang tikkir tangga? Pertanyaan Dos rohanta. Marsiampuan ma hita. Permintaan 4. Juru Bicara Pihak Perempuan Jolo diolophon dongan sahuta do, baru tingkir tangga. Konfirmasi 5. Penatua Kampung Siantar dan Medan Olo, porlu do marsisukkkunan. Konfirmasi 6. Juru Bicara Pihak Perempuan Gabe jala horas Penerimaan 7. Penatua Kampung Siantar dan Medan Jadi mauliate ma di hita saluhutna. Terimakasih Universitas Sumatera Utara Dipadao Tuhanta do abat sian hita, dilehon do las ni roha tarlumobi di hamuna dua belah pihak suang songoni manambahon dohot dongan sahuta. Jadi ndang pola ganjang dohonan nami namamereng dao huta nami di Medan najompok i ma. Konfirmasi Di hita nadua belah pihak songon nanidok ni situa-tua ma balintang ma pagabe bahen ma sitodoan arinta do gabe saluhutna ai denggan do hita marsipaolo-oloan. Peribahasa Hadirin : Emma tutu Penerimaan Jadi di hamu na dua belah pihak songon na nidok ni natua-tua, andor halumpang ma togu-togu ni lombu andor titi ma togu-togu ni horbo, sai nang-nang ma sari matua saluhutna tarlumobi di laeku, di lehon Debata ma di laeku pahompu sian anak sahat tu namarnini sahat tu na marnono di hita on saluhutna. Peribahasa Hadirin : Emma tutu Penerimaan sahat-sahat ni solu ma sahat tu bontean, nunga sahat ulaon on sahat ma hita gabean, jala horas-horas. Peribahasa Rap mandok ma hita olop-olop i 3 hali. Permintaan 8. Hadirin: Olop-olop, olop-olop, olop-olop. Penerimaan 9. Penatua Kampung Siantar dan Medan Horas, horas Salam 10. Hadirin : Horas, horas. Salam Pasahat hamuma sian i. Permintaan 11. Juru Bicara Pihak Laki-Laki Olo, rajanami. Penerimaan Topik percakapan yang keenam olop-olop dimulai JBPL dengan bentuk inisiasi konfirmasi dan direspon JBPP dengan pa sangan berdekatan „penerimaan‟. Kata „olo‟ adalah realisasi bentuk penerimaan dari konfirmasi. Kemudian JBPP Universitas Sumatera Utara memberikan inisiasi berikutnya bentuk permintaan pasahat hamu ma sian i ….. dan direspon JBPL dengan pasangan berdekatan bentuk „penerimaan‟. Kalimat „Ai ido, sisada boru do hami tulang‟ merupakan realisasi penerimaan dari permintaan tersebut. JBPL kembali membuat inisiasi berikutnya bentuk permintaan Dos rohanta. Marsiampuan ma hita yang diawali dengan pertanyaan. Permintaan ini direspon oleh JBPP dengan pasangan yang tidak disukai yaitu konfirmasi Jolo diolophon dongan sahuta do, baru tikkir tangga. Selanjbutnya PKSM membuat inisiasi konfirmasi ke JBPP dan inisiasi ini direalisasikan dengan respon pasangan disukai yaitu penerimaan. Kalimat „Gabe jala horas ‟ adalah realisasi tanda penerimaan. PKSM kembali melanjutkan percakapan dengan inisiasi permintaan Rap mandok ma hita olop-olop i 3 hali yang diawali dengan terimakasih, konfirmasi, dan peribahasa. Inisiasi ini direalisasikan dengan penerimaan. Pengulangan kata olop-olop menunjukkan tanda penerimaan sebagai pasangan yang disukai. Demikian juga permintaan PKSM mengucapkan inisiasi salam horas-horas yang diulangi dengan horas- horas juga merupakan pasangan berdekatan yang direalisasikan dengan salam horas-horas. Topik keenam ini terdiri dari 6 kali gilir bicara yang mengandung pasangan yang disukai yang lebih dominan 83 dari pasangan tidak disukai 17. Topik ini terdiri dari 3 pola pasangan yang disukai dan 1 pola pasangan yang tidak disukai. Struktur percakapan topik keenam terdiri atas urutan: 1. Kategori Urutan Awal pre-sequence Universitas Sumatera Utara Ketika mengakhiri topik percakapan keempat, urutan awal permintaan digunakan untuk membuat konfirmasi. 2. Kategori Pemicu initiation Pemicu percakapan direalisaskan dalam bentuk konfirmasi, permintaan, dan penerimaan. 3. Kategori Respon respond Respon yang diberikan terhadap inisiasi ada yang sesuai dengan yang diharapkan dan ada yang tidak sesuai. Respon yang relevan terdiri atas 3 bentuk pasangan yang disukai yaitu: 1 Konfirmasi-Penerimaan, 2 Permintaan-Penerimaan, dan 3 Salam-Salam Respon yang tidak disukai adalah Permintaan-Konfirmasi

4.3.3.2 Temuan Pasangan Berdekatan Situasi Tutur Marunjuk