Sosiolinguistik Interaksional Tinjauan Teoretis

melainkan melihat peristiwa tutur sebagai satuan-satuan terikat, yang menggambarkan miniatur sistem sosial di mana norma dan nilai value merupakan variabel-variabel bebas yang terpisah dari bahasa. Menurut Hymes 1974 kemampuan berkomunikasi mencakup bagaimana seseorang melibatkan diri dalam percakapan sehari-hari maupun dalam peristiwa tutur lainnya. Peristiwa tutur mengacu kepada aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan kaidah-kaidah penggunaan bahasa. Bentuk bahasa yang digunakan dipengaruhi oleh faktor situasional, misalnya, siapa yang berbicara, bagaimana bentuk bahasanya, kepada siapa, kapan, dimana, dan mengenai masalah apa.

2.1.3 Sosiolinguistik Interaksional

Sosiolinguistik interaksional atau sosiolinguistik mikro adalah kajian yang mempelajari penggunaan bahasa sebagai sistem interaksi verbal di antara para penuturnya di dalam masyarakat Appel 1976:22. Pendekatan sosiolinguistik merupakan bagian kajian dari antropologi, sosiologi, dan linguistik yang memfokuskan perhatian kepada tiga bidang yaitu budaya, masyarakat dan bahasa. Pendekatan ini dipelopori oleh Gumperz 1982 dan Goffman 1959. Ilmu sosiolinguistk mengacu kepada penggunaan data linguistik dan analisis dalam disiplin ilmu yang lain yang berhubungan dengan kehidupan sosial atau dengan kata lain ilmu sosiolinguistik merupakan kajian yang menggunakan data-data sosial dan menganalisisnya dalam ilmu linguistik. Para ahli sosiologi dan sosiolinguistik memberi perhatian pada penggunaan bahasa sehari-hari untuk membentuk dan memelihara hubungan sosial. Di dalam studi sosiolinguistik Universitas Sumatera Utara interaksional bahasa tidak hanya dipahami sebagai sistem tanda saja, tetapi juga dipandang sebagai sistem sosial, sistem komunikasi dan sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat tertentu. Oleh karena itu, di dalam kajian bahasa dengan ancangan sosiolinguistik senantiasa akan memperhitungkan bagaimana pemakaiannya di dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor sosial itu, antara lain : status sosial, tingkat pendidikan, umur, tingkat ekonomi, jenis kelamin dan sebagainya Para pakar sosiolinguistik memfokuskan kajian pada variasi bahasa dan juga perubahan bahasa, misalnya mereka tertarik dalam bagaimana fungsi berbicara dalam menunjukkan kelas sosial, gender, etnik, dan identitas sosial. Disamping itu, beberapa pakar sosiolinguistik tertarik dalam mengkaji percakapan dan monolog; bagaimana penutur menentukan gilir bicara, menentukan topik bicara, tindak tutur seperti perintah dan permintaan, dan juga bagian struktur percakapan seperti permulaan, tengah, dan akhir percakapan.

2.1.4 Pragmatik