Temuan Analisis Gilir Bicara Situasi Tutur Marpudunsaut

Komponen alokasi gilir bicara pada percakapan topik kesebelas adalah PBM Penutur Berikutnya Melanjutkan tanpa ada rujukan.

4.2.2.2 Temuan Analisis Gilir Bicara Situasi Tutur Marpudunsaut

Berdasarkan analisis alokasi gilir bicara acara marpudunsaut perkawinan Batak Toba, ditemukan 3 komponen alokasi gilir bicara yaitu: 1 Penutur Merujuk Penutur Berikutnya yang terdiri dari 3 bentuk yaitu PSMPB, PBMPS dan PBMPB, 2 Penutur Berikutnya Melanjutkan PBM tanpa ada rujukan, dan 3 Penutur Sebelumnya Melanjutkan PSM tanpa ada rujukan. Ketiga komponen alokasi gilir bicara ini ditemukan secara lengkap dalam topik percakapan nomor 3 tentang sinamot. Pada acara marpudunsaut, alokasi gilir bicara yang lebih banyak adalah kaidah yang pertama yaitu sebanyak 74, dan diikuti oleh kaidah kedua 17 dan pertama 9. Komponen alokasi gilir bicara yang paling dominan adalah komponen kaidah pertama yaitu penutur merujuk penutur berikutnya. Alokasi yang paling dominan adalah PSMPB Penutur Sebelumnya Merujuk Penutur Berikutnya. Pada acara marpudunsaut JBPP lebih banyak sebagai PSMPB yaitu penutur sebelumnya yang memulai topik percakapan yaitu sebanyak 9 lima kali atau 82 yaitu ketika memulai marhata pada topik nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, dan 11. JBPL sebanyak 2 dua kali atau 18 yaitu memulai marhata pada topik nomor 3 dan 8. Topik marhata yang paling dominan menggunakan gilir bicara adalah topik nomor 3 tentang somba ni uhum „mahar‟. Universitas Sumatera Utara Untuk merujuk penutur berikutnya, terdapat beberapa kata kekerabatan atau panggilan yang sesuai dengan DNT yaitu : 1. Amangboru : rujukan dari JBPP ke JBPL 2. Raja namii : rujukan dari JBPL ke JBPP 3. Tulang : rujukan dari JBPL ke JBPP 4. Hula-hula : rujukan dari JBPL ke JBPP 5. Raja Bolon : rujukan dari JBPL ke JBPP 6. Simandokhon : rujukan dari JBPP ke Abang Pengantin Laki-laki 7. Pamarai : rujukan dari JBPP ke AdikAbang Bapak Pengantin Laki-laki 8. Hela : rujukan dari JBPP ke menantu laki-laki 9. Dongan Sahuta: rujukan dari JBPP ke PK, JBPL ke PK 10. Boru : rujukan dari JBPP ke pengantin perempuan 11. Inang : rujukan dari JBPP ke Ibu Pengantin Perempuan Disamping istilah kekerabatan, ditemukan juga rujukan dengan menggunakan pronomina yaitu hamu, rujukan dari JBPP ke JBPL,

4.2.3 Deskripsi Gilir Bicara Situasi Marunjuk