Gilir Bicara Turn Taking

Penelitian ini menganalisis topik wacana secara utuh dari situasi marhusip, marpudunsaut, dan marunjuk berdasarkan isi wacana tersebut.

2.3.3 Gilir Bicara Turn Taking

Pemahaman terhadap pola gilir bicara sangat penting dalam keberhasilan berkomunikasi. Komunikasi harus berjalan dua arah ada yang mendengarkan dan ada yang berbicara. Dengan adanya pola gilir bicara diharapkan komunikasi akan seimbang dan berjalan lancar karena adanya proses pergantian bicara sesuai topik pembicaraan. Gilir bicara adalah proses dimana peran dari pembicara dan pendengar bertukar tempat. Proses gilir bicara terjadi karena pembicara menawarkan kesempatan kepada pendengar, misalnya mengajukan pertanyaan dan pembicara memberikan gap singkat dalam pembicaraan. Senada dengan yang dikemukakan oleh Sacks, Schegloff, dan Jefferson 1974:696-735, bahwa turn taking is a process by which interactants allocate the right or obligation to participate in an interactional activity. Artinya bahwa gilir bicara merupakan suatu proses berinteraksi untuk melakukan hak dan kewajibannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang interaktif. Dari definisi tersebut, diketahui adanya suatu proses yang memerlukan pola gilir bicara. Hal yang senada juga dikemukakan oleh Goodwin 1987 yang mengatakan gilir bicara adalah suatu proses berbicara secara bergantianbergiliran. Struktur percakapan didasarkan pada kenyataan bahwa dalam kebanyakan interaksi orang berbicara secara bergantianbergiliran, namun dalam suatu Universitas Sumatera Utara percakapan, terdapat juga suatu kecenderungan adanya pembicaraan yang hanya didominansi oleh satu pembicara pada saat tertentu. Kecenderungan ini disebut oleh Sack, dkk. dengan bentuk gilir bicara turn taking. Menurut Sack, “turn- taking is one of the fundamental organizations of conversation ”, yang artinya bahwa gilir bicara turn-taking merupakan salah satu struktur percakapan yang mendasar. Menurut Sacks, dkk. 1974 bentuk gilir bicara tersebut terdiri dari dua 2 komponen, yaitu komponen konstruksi gilir bicara turn-construction component dan komponen alokasi gilir bicara turn allocational component. Turn constructional component menggambarkan unit dasar yang membentuk gilir bicara yang disebut dengan istilah turn constructional units atau TCUs. Komponen tersebut meliputi komponen kata, frasa, klausa dan kalimat. Komponen-komponen ini merupakan komponen yang lengkap atau benar menurut tata bahasa dan pragmatik, yang artinya bahwa dalam suatu konteks khusus, komponen-komponen tersebut dilaksanakan dalam aktivitas sosial. Setelah komponen pertama ditemukan, maka komponen alokasi gilir bicara dapat diaplikasikan. Komponen ini menggambarkan bagaimana gilir bicara dialokasikan di antara para penutur dalam sebuah percakapan. Gilir bicara menggambarkan keteraturan proses percakapan. Menurut Sack, Schegloff, Jefferson 1974 gilir bicara mengikuti tiga kaidah dasar yaitu: 1. jika pergantian tutur itu telah ditentukan dengan menunjuk pembicara berikutnya, peserta yang ditunjuk itulah yang berhak untuk berbicara pada giliran berikutnya current speaker selects next speaker, Universitas Sumatera Utara 2. jika pergantian tutur tidak ditentukan sebelumnya, peserta percakapan itu akan menentukan sendiri siapa yang harus berbicara pada giliran berikutnya setelah pembicara terdahulu memberikan kesempatan pada peserta lainnya next speaker self-selects as next, dan 3. jika pergantian tutur tidak ditentukan sebelumnya dan peserta yang lain tidak mengambil inisiatif untuk menjadi pembicara, pembicara yang terdahulu dapat melanjutkan pembicaraannya tetapi dia tidak diwajibkan melakukannya Current Speaker Continues. Gilir berbicara adalah waktu dimana penutur kedua mengambil alih giliran berbicara dari penutur sebelumnya, dan juga sebaliknya. Strategi interaksi dalam turn taking ada tiga jenis, yaitu: 1. Taking the floor yaitu waktu di mana penutur pertama atau penutur selanjutnya mengambil alih giliran bicara. Taking the floor terdiri dari 4 bentuk yaitu : a starting up mengawali pembicaraan yang bisa dilakukan dengan keragu-raguan hesitant start atau ujaran yang jelas clear start, b taking over yaitu mengambil alih giliran berbicara yang bisa diawali dengan konjungsi, c interupsi yaitu mengambil alih giliran berbicara karena penutur yang akan mengambil alih giliran bicara merasa bahwa pesan yang perlu disampaikan oleh penutur sebelumnya sudah cukup sehingga giliran bicara diambil alih oleh penutur selanjutnya, dan d overlap, yaitu penutur selanjutnya memprediksi bahwa penutur sebelumnya akan segera memberikan giliran berbicara kepada penutur selanjutnya, maka ia mengambil alih giliran berbicara. Universitas Sumatera Utara 2. Holding the floor, yaitu waktu dimana penutur sedang mengujarkan ujaran- ujaran, serta bagaimana penutur mempertahankan giliran berbicaranya. 3. Yielding the floor, yaitu waktu dimana penutur memberikan giliran berbicara kepada penutur selanjutnya.

2.3.4 Pasangan Berdekatan Adjacency Pairs