Permintaan-Konfirmasi Konfirmasi-Konfirmasi Peribahasa-Penerimaan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5. I : Jadi nangpe dipangido hamu sampulu dua gabe ma jala horas. Rade ma hami disi Amangboru. R : Gabe Rajanami. 6. I : Ai ido sisada boru do hamu tulang. R : Olo, olo. Inisiasi kedua contoh di atas 5 dan 6 di atas adalah kalimat pernyataan konfirmasi. Kedua inisiasi tersebut direspon dengan pasangan yang disukai yaitu penerimaan. Dalam BBT, kata gabe dan olo menunjukkan penerimaan atas konfirmasi yang diberikan oleh si penyapa.

d. Permintaan-Konfirmasi

Permintaan-konfirmasi adalah bentuk realisasi pasangan yang tidak disukai. Pasangan tidak disukai ini cukup tinggi kemunculannya pada acara marhusip tetapi mengalami penurunan pada acara marpudunsaut. Sedangkan pada acara marunjuk pasangan tidak disukai ini konsisten jumlahnya dengan acara marpudunsaut. Berikut adalah contoh pemicu atau inisiasi dalam bentuk kalimat perintah permintaan dan respon yang tidak disukai dengan bentuk penerimaan yaitu konfirmasi yang digunakan oleh penutur dalam marhata acara marunjuk adat perkawinan Batak Toba. 7. I : Dos rohanta. Marsiampuan ma hita. R : Jolo diolophon dongan sahuta do, baru tikkir tangga. Universitas Sumatera Utara

e. Konfirmasi-Konfirmasi

Konfirmasi-konfirmasi adalah bentuk realisasi pasangan yang tidak disukai. Pasangan ini sama tinggi kemunculannya dengan pasangan tidak disukai permintaan-konfirmasi pada acara marhusip tetapi mengalami penurunan jumlah pada acara marpudunsaut. Sedangkan pada acara marunjuk kemunculan pasangan tidak disukai ini mengalami peningkatan . Berikut adalah contoh pemicu atau inisiasi dalam bentuk kalimat berita konfirmasi dan respon yang tidak disukai dengan bentuk penerimaan yaitu konfirmasi yang digunakan oleh penutur dalam marhata acara marunjuk adat perkawinan Batak Toba : 8. I : Tarida do i. Jadi sirambe manis. Nangkaning dua dilehon R : Jadi boti, santabi di hamu hula-hulaku.

f. Peribahasa-Penerimaan

Peribahasa dalam BBT disebut umpasa atau umpama. Biasanya peribahasa berisi nasihat, petuah, prinsip hidup, etika, aturan tingkah laku atau permohononan berkat yang diuntai dalam kalimat ringkas, padat, dan tersusun baik. Peribahasa ini diucapkan atau disampaikan kepada orang dengan maksud agar orang itu mendapat kehidupan dan berkat dari Tuhan Yang Maha Pengasih. Dengan demikian jika peribahasa ini diucapkan kepada seseorang atau sekelompok orang biasanya dalam upacara adat, maka orang atau sekelompok orang itu menerima ucapan peribahasa itu dengan respon yang disuskai yaitu i ma tutu „semoga seperti itu‟, Sibarani, 1997:186. Universitas Sumatera Utara Pasangan berdekatan peribahasa-penerimaan selalu ditemukan dalam setiap acara marhata baik acara marhusip, marpudunsaut, maupun marunjuk dengan respon pasangan yang disukai. Terdapat beberapa peribahasa dalam setiap acara tersebut namun peribahasa yang dianalisis adalah peribahasa yang mendapat peralihan gilir bicara. Terdapat 3 tiga kali pasangan peribahasa- penerimaan dalam acara marpudunsaut dan 2 dua kali dalam acara marunjuk. Selebihnya adalah peribahasa yang diucapkan oleh penyapa kepada hadirin tanpa ada gilir bicara kepada penutur berikutnya atau sebelumnya. Berikut adalah contoh pemicu atau inisiasi dalam bentuk peribahasa dan respon yang disukai dengan bentuk penerimaan dengan adanya pergantian gilir bicara oleh penyapa JBPP kepada pesapa JBPL 9 dan tanpa adanya pergantian gilir bicara 10. Respon terhadap peribahasa pada contoh nomor 10 dilakukan oleh semua hadirin yang mendengar dan ikut ambil bagian. 9. I : Dohonon nami ma amangboru: Bagot na marhalto di agate di robean Horas ma amanta raja inanta soripada namarsaulion Martamba-tamba ma di hamu amangboru nami namangalean. R : Emma tutu 10. I : Di hita nadua belah pihak songon nanidok ni situa-tua ma balintang ma pagabe, bahen ma sitodoan arinta do gabe saluhutna, ai denggan do hita marsipaolo-oloan. R : Emma tutu Setelah menganalisis ketiga masalah penelitian topik , gilir bicara, dan pasangan berdekatan dalam ketiga situasi tutur upacara adat perkawinan Batak Toba marhusip, marpudunsaut, dan marunjuk maka hasil penelitian ini dapat diringkas dan digambarkan seperti dalam bagan berikut. Universitas Sumatera Utara Bagian Pertama Bagian Kedua Disukai Tidak Disukai Permintaan Penerimaan Penolakan Konfirmasi, Terimakasih, Permintaan, Pertanyaan Peribahasa Penerimaan - Konfirmasi Penerimaan Penolakan Permintaan, Konfirmasi Terimakasih Pertanyaan Jawaban Konfirmasi, Pertanyaan Penerimaan Terimakasih Penerimaan Jawaban Terimakasih Bagan 4.4 Struktur Acara Marhata Upacara Adat Perkawinan Batak Toba Topik Acara Marhata Marhusip - A ncang-ancang - 8 topik koheren - TB, TAB=88 - P1 62,5 JBPP=Suruhan Marpudunsaut - Konsep - 11 topik koheren - TB, TAB=64 - P3 64 JBPP=Konfirmasi Marunjuk - Pelaksanaan - 9 topik koheren - TAB=100 - P3 89 JBPL=Konfirmasi Gilir Bicara Acara Marhata Marpudunsaut - K1=70 PSMPB - Sistem Kekerabatan Marhusip - K1=74 PSMPB - Sistem Kekerabatan Struktur Acara Marhata Upacara Adat Perkawinan Batak Toba Marunjuk - K1=67 PBMPS - Sistem Kekerabatan Pasangan Berdekatan Acara Marhata Sistem Kekerabatan DNT dan Pronomina Bahasa Batak Toba JBPP JBPL : Amangboru, hamu, hita JBPL JBPP : Hula-hula nami, Raja nami, Raja Bolon, Tulang Dongan tubu : Bapatua, hahadoli, anggidoli, dongan tubu JBPP dan JBPL PK : Raja dongan sahuta, Natua-tua ni huta, Dongan Sahuta JBPP dan JBPL boruanak : Pamoruon nami, Anak nami, Pamarai, Inang, Pariban, Simandokhon, Hela, Boru, Inang PK JBPL : Tutur nami, Marhusip - PPTB 60 - Struktur Lengkap: UA, I, S, R - Marpudunsaut -PPB 56 -Struktur Lengkap UA, I, S, R Marunjuk - PPB 57 - Struktur tidak lengkap UA, I, R Universitas Sumatera Utara

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian