Temuan Analisis Gilir Bicara Situasi Tutur Marunjuk

1 Kaidah pertama yang terdiri dari 2 bentuk yaitu a PSMPB dan b PBMPS. Penunjukan atau rujukan dari penutur sebelumnya kepada penutur berikutnya ditandai dengan penggunaan kata-kata panggilan seperti amangboru dari JBPP ke JBPL, dan raja itulang dari JBPL ke JBPP. 2 Kaidah kedua yaitu PBM. 3 Kaidah ketiga yaitu PSM. Topik 9 : mangampu Topik percakapan kesembilan dimulai oleh JBPP dan diteruskan kepada penutur berikutnya yaitu BHN dengan rujukan panggilan amangboru. Komponen alokasi gilir bicara pada topik kesembilan mengaplikasikan komponen alokasi gilir bicara kaidah yang pertama yaitu PSMPB dengan menggunakan kata rujukan amangboru yang digambarkan seperti berikut: 1 PSMPB JBPP BHN amangboru

4.2.3.2 Temuan Analisis Gilir Bicara Situasi Tutur Marunjuk

Berdasarkan analisis alokasi gilir bicara acara marunjuk perkawinan Batak Toba, ditemukan 3 komponen alokasi gilir bicara yaitu: 1 Penutur Merujuk Penutur Berikutnya yang terdiri dari 3 bentuk yaitu PSMPB, PBMPS dan PBMPB, 2 Penutur Berikutnya Melanjutkan PBM tanpa ada rujukan, dan 3 Penutur Sebelumnya Melanjutkan PSM tanpa ada rujukan. Universitas Sumatera Utara Ketiga komponen alokasi gilir bicara ini ditemukan secara lengkap dalam topik percakapan nomor 3 tentang panandaion, 4 tentang tintin marangkup, 5 tentang ulos tongos sadari, dan 8 tentang tingkir tangga. Pada acara marunjuk, komponen alokasi gilir bicara yang paling dominan adalah komponen kaidah pertama yaitu penutur merujuk penutur berikutnya sebanyak 67. Kemudian diikuti oleh kaidah kedua 24 dan kaidah ketiga 9. Kemudian topik marhata yang paling banyak mendapat gilir bicara berada pada topik 3 yaitu tentang panandaion sebanyak 49 kali gilir bicara Alokasi gilir bicara yang paling dominan adalah PBMPS Penutur Berikutnya Merujuk Penutur Sebelumnya. Pada acara marunjuk penutur yang dikategorikan mengikuti alokasi gilir bicara PBMPS adalah penutur JBPL topik marhata nomor 1, 2, 3 , 6, dan 7, JBPP topik marhata nomor 4, 5, 8 dan 9, Untuk merujuk penutur berikutnya, terdapat beberapa istilah kekerabatan atau panggilan yang sesuai dengan DNT yaitu : 1. Amangboru : rujukan dari JBPP ke JBPL, BHS ke JBPL 2. Raja nami : rujukan dari JBPL ke JBPP 3. Raja Bolon : rujukan dari JBPL ke JBPP 4. Tulang : rujukan dari JBPL ke JBPP, JBPL ke DTSS 5. Hula-hula : rujukan dari JBPL ke JBPP, BHN ke JBPP 6. Pamarai : :rujukan dari JBPP ke AdikAbang Bapak PL 7. Bapatua : rujukan kepada tingkat marga yang lebih tinggi 8. Hahadoli : rujukan kepada tingkat marga yang lebih tinggi 9. Dongan Tubu : rujukan kepada marga serumpun Universitas Sumatera Utara 10. Pamoruon : rujukan suhut kepada keluarga pihak laki-laki 11. Dongan Sahuta: rujukan dari BHS ke PK, JBPL ke PK 12. Bapa : rujukan dari RS ke DTSS, DTSS ke DTSM Disamping istilah kekerabatan, ditemukan juga rujukan dengan menggunakan pronomina yaitu hamu, rujukan dari JBPP ke JBPL, BHS ke JBPL. Setelah menganalisis seluruh aspek pola gilir bicara dalam ketiga situasi tutur marhusip, marpudunsaut, marunjuk, maka berdasarkan hasil analisis ditemukan gambaran pola gilir bicara marhata pada upacara perkawinan Batak Toba seperti digambarkan dalam bagan berikut. Universitas Sumatera Utara Bagan 4.2 Pola Gilir Bicara Marhata Upacara Perkawinan Batak Toba POLA GILIR BICARA MARHATA Marhusip Ancang-ancang Marpudunsaut Konsep Marunjuk Pelaksanaan TOPIK 1. manise 2. sipasahaton 3. sipatupaon 4. rencana martumpol 5. marsibuha- buhai 6. panggoraan 7. pinggan panganon 8. jolma sijouon TOPIK 1. tudu-tudu sipanganon 2. barita sipanganon 3. somba ni uhum 4. pangidoan ulos 5. sangkap dohot rencana 6. parsuhion 7. patortor parumaen 8. marsarapan 9. panandaion 10 . ingot-ingot 11. paulak une tingkir tangga TOPIK 1. pinggan panungkunan 2. pasahathon adat na gok 3. panandaion 4. tintin marangkup 5. ulos tongos 6. olop-olop 7. paulak une 8. tingkir tangga 9. mangampu 14 1 28 7 5 8 7 8 13 19 4 32 3 27 9 9 4 7 13 3 10 12 3 49 6 34 9 8 6 1 1 K1 74 PSMPB K2 13 K3 13 K1 70 PSMPB K2 21 K3 9 K1 67 PBMPS K2 24 K3 9 Istilah Kekerabatan: Amangboru, Raja nami Tutur nami, Raja i, Raja dongan sahuta, Natua-tua ni huta, Boru, Anak nami, Pamarai, Bapatua, Boru Hela, Pariban Pronomina : Hamu Istilah Kekerabatan: Amangboru, Raja nami Tulang, Hula-hula, Raja Bolon, Pamarai, Simandokhon, Hela, Dongan Sahuta, Boru, Inang Pronomina : Hamu Istilah Kekerabatan: Amangboru, Raja nami Tulang, Hula-hula, Raja Bolon, Pamarai, Bapatua, Hahadoli, Dongan tubu, Pamoruon, Dongan Sahuta, Bapa Pronomina : Hamu Kaidah GB Kaidah GB Kaidah GB GB GB GB B Universitas Sumatera Utara

4.2.4 Pembahasan Gilir Bicara