15
menghayati, terlibat langsung dalam kegiatan, dan bertanggung jawab terhadap hasil yang diperoleh.
18
Artinya, hal apapun yang dipelajari oleh siswa maka mereka harus mempelajari dan mengalaminya
sendiri. 4
Tantangan Dalam situasi belajar siswa biasanya mendapat hambatan saat
mempelajari bahan belajar dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya hambatan tersebut maka muncul motif untuk
mengatasinya dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Agar saat belajar pada siswa muncul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan
dengan baik maka bahan belajar haruslah menantang. Dengan bahan belajar yang memiliki tantangan membuat siswa bergairah untuk
mengatasinya. Bahan belajar baru yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan menjadikan siswa tertantang untuk
mempelajarinya.
19
Berdasarkan hal
tersebut, artinya
dalam pembelajaran guru harus kreatif dalam menyiapkan bahan ajar yang
menarik dan tidak monoton agar siswa lebih semangat dalam melakukan kegiatan belajar.
2. Pembelajaran Sains
a. Hakikat Sains
Sains merupakan
pengetahuan yang
kebenarannya telah
diujicobakan secara empiris dengan menggunakan metode ilmiah.
20
Selain itu, sains dapat pula diartikan sebagai suatu cara untuk mempelajari komponen tertentu dari alam dengan terorganisir,
sistematik, dan melalui metode saintifik.
21
Artinya, dalam hal ini sains melibatkan pengamatan dan eksperimen untuk menjelaskan fenomena
18
Ibid., h.45.
19
Ibid., h. 47-48.
20
Uus Toharudin, Sri Hendrawati, dan Andrian Rustaman, Membangun Literasi Sains Peserta Didik, Bandung: Humaniora, 2011, Cet. 1, h. 26.
21
Putra, op. cit., h. 41.
16
yang terjadi dialam. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat diartikan bahwa sains adalah pengetahuan yang didapatkan dengan
adanya pengujian dan pembuktian terlebih dahulu mengenai aspek tertentu dari alam yang ingin dipelajari melalui tahapan yang bersifat
ilmiah. Hakikat sains meliputi tiga unsur utama. Adapun penjelasannya akan
dipaparkan sebagai berikut:
1 Sikap; rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk
hidup, serta
hubungan sebab-akibat
kausalitas yang
menimbulkan masalah baru, dan dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.
2 Proses; prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah.
Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan ekperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan
kesimpulan.
3 Produk; berupa fakta, konsep, prinsip, teori, dan hukum.
Aplikasinya berupa penerapan metode ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
22
Dari pemaparan mengenai sains tersebut, maka apabila digabungkan dengan makna pembelajaran, maka pembelajaran sains adalah suatu
rangkaian proses atau kegiatan belajar untuk memahami dan mempelajari pengetahuan yang didapat dengan menggunakan metode ilmiah untuk
mencapai tujuan dari pembelajaran yang telah ditentukan. Pada pembelajaran sains, proses pembelajarannya diarahkan
terhadap pengembangan keterampilan siswa dalam membangun pengetahuan, serta menemukan dan mengembangkan secara mandiri
fakta, konsep, dan nilai-nilai yang dibutuhkan. Selain itu, siswa pun diberi kesempatan agar terlibat langsung dalam kegiatan dan pengalaman
ilmiah.
23
Hal tersebut bertujuan agar siswa memahami dan terampil dalam mengolah informasi dengan mengikuti prosedur ilmiah. Dalam
pembelajaran ini, yang ditekankan bukanlah hasil akhir, melainkan proses dalam mencapai hasil akhir tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
22
Toharudin, op.cit., h. 28.
23
Putra, op. cit., h. 56.
17
proses dalam pembelajaran sains lebih penting dibandingkan dengan hasil. Oleh sebab itu, proses yang harus dikembangkan haruslah ditata
sebaik mungkin terhadap siswa agar menjadi suatu pengalaman yang bermakna sehingga pengetahuan yang didapat akan lebih dipahami tanpa
harus dihafal.
b. Tujuan Pembelajaran Sains
Setiap pembelajaran mempunyai tujuan tersendiri yang harus tercapai, salah satunya yaitu pembelajaran sains. Sains merupakan salah
satu pembelajaran yang menggunakan metode ilmiah dan melibatkan pengalaman langsung dalam proses mendapatkan pengetahuannya. Oleh
sebab itu, kita perlu tahu seperti apa tujuan dari pembelajaran sains itu
sendiri.
Secara khusus, pembelajaran sains bertujuan untuk menguasai konsep-konsep sains yang aplikatif dan bermakna bagi peserta didik
melalui kegiatan pembelajaran sains berbasis inkuiri. Sedangkan, tujuan umum pembelajaran sains adalah penguasaan dan
kepemilikan literasi sains peserta didik yang membantu peserta didik memahami sains dalam konten, proses, maupun konteks yang
lebih luas terutama dalam kehidupan sehari-hari.
24
Dari pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran sains bertujuan memberikan suatu kemampuan baik konsep, proses,
maupun konteks dimana kemampuan itu dapat digunakan dan dimanfaatkan tidak hanya ketika melakukan proses pembelajaran di
kelas, tetapi dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai jalan untuk menghadapi setiap masalah yang ada dalam kehidupan.
24
Toharudin, op. cit., h. 47.