Penelitian Relevan KAJIAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA

47 penggunaan pendekatan Chemie Im Kontext CHik dapat meningkatkan kemampuan literasi sains siswa pada dimensi konten sains. 98

C. Kerangka Berpikir

Belajar pada dasarnya mengkonstruk pengetahuan dan membutuhkan partisipasi yang aktif antara siswa dengan lingkungannya. Pembelajaran saat ini, umumnya masih menekankan hafalan kepada siswa sehingga siswa hanya paham terhadap teori saja tanpa mengerti proses pengetahuan tersebut diperoleh dan aplikasinya. Sistem pembelajaran yang digunakan pun terlihat kurang bervariatif dan tidak memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa. Hal tersebut menjadikan siswa kurang mampu membangun pemahamannya sendiri sebab siswa tidak berperan sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran teacher centre. Adanya kenyataan yang seperti itulah yang menyebabkan literasi sains siswa pada dimensi kompetensi sains secara umum masih berada dibawah rata-rata. Untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan kompetensi sains siswa, perlu adanya inovasi dalam penggunaan model pembelajaran. Dalam penelitian ini akan diterapkan model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran ini dipilih sebagai salah satu alternatif pembelajaran karena melalui model ini siswa dapat mengkonstruk sendiri pengetahuannya. Dengan hal tersebut, siswa mampu memahami proses untuk mendapatkan suatu pengetahuan secara mandiri. Oleh sebab itu, pembelajaran ini dirasa dapat meningkatkan kompetensi sains siswa, karena tahapan dari model pembelajaran ini dapat memunculkan indikator yang ada pada kompetensi sains tersebut. Dalam penelitian ini, materi yang digunakan adalah laju reaksi pada pokok bahasan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi. Dalam pelaksanaan penelitian, terdapat keterkaitan antara materi laju reaksi pada KD 3.7 yaitu, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan dan KD 98 Lilih Solihat, “Analisis Penggunaan Pendekatan Chemie Im Kontext CHik Terhadap Kemampuan Literasi Sains Siswa pada Dimensi Konten Sains”, Skripsi Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan. 48 4.7 yaitu, merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi, dengan tahapan pembelajaran berbasis masalah serta indikator kompetensi sains. Untuk lebih jelasnya, hubungan tersebut dapat dilihat pada kerangka berfikir sebagai berikut: 49 Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Kompetensi sains bagian dari literasi sains masih rendah. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam materi laju reaksi dengan mengacu pada KD 3.7 dan KD 4.7. KD 3.7 dan KD 4.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan Merancang percobaan faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi Melakukan percobaan faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi Tahap PBM Orientasi siswa pada masalah Mengorga- nisasikan siswa untuk belajar Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Membimbing investigasi individual dan kelompok Mengembang -kan dan mempresenta- sikan hasil karya Mengidentifikasi isu ilmiah Menggunakan bukti ilmiah Menjelaskan fenomena ilmiah Mengidentifi- kasi isu ilmiah Indikator kompetensi sains Kompetensi sains siswa menjadi lebih baik melalui pembelajaran berbasis masalah Menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 50

D. Pengajuan Hipotesis

Dengan memperhatikan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir diatas maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kompetensi sains siswa pada materi laju reaksi. H 1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kompetensi sains siswa pada materi laju reaksi.