17
proses dalam pembelajaran sains lebih penting dibandingkan dengan hasil. Oleh sebab itu, proses yang harus dikembangkan haruslah ditata
sebaik mungkin terhadap siswa agar menjadi suatu pengalaman yang bermakna sehingga pengetahuan yang didapat akan lebih dipahami tanpa
harus dihafal.
b. Tujuan Pembelajaran Sains
Setiap pembelajaran mempunyai tujuan tersendiri yang harus tercapai, salah satunya yaitu pembelajaran sains. Sains merupakan salah
satu pembelajaran yang menggunakan metode ilmiah dan melibatkan pengalaman langsung dalam proses mendapatkan pengetahuannya. Oleh
sebab itu, kita perlu tahu seperti apa tujuan dari pembelajaran sains itu
sendiri.
Secara khusus, pembelajaran sains bertujuan untuk menguasai konsep-konsep sains yang aplikatif dan bermakna bagi peserta didik
melalui kegiatan pembelajaran sains berbasis inkuiri. Sedangkan, tujuan umum pembelajaran sains adalah penguasaan dan
kepemilikan literasi sains peserta didik yang membantu peserta didik memahami sains dalam konten, proses, maupun konteks yang
lebih luas terutama dalam kehidupan sehari-hari.
24
Dari pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran sains bertujuan memberikan suatu kemampuan baik konsep, proses,
maupun konteks dimana kemampuan itu dapat digunakan dan dimanfaatkan tidak hanya ketika melakukan proses pembelajaran di
kelas, tetapi dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai jalan untuk menghadapi setiap masalah yang ada dalam kehidupan.
24
Toharudin, op. cit., h. 47.
18
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
a. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah
yang dihadapi dengan menggunakan metoda ilmiah.
25
Pembelajaran berbasis masalah dapat pula diartikan sebagai model pembelajaran yang
menyajikan situasi masalah yang otentik dan bermakna kepada siswa yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan investigasi dan inkuiri.
26
Selain kedua pengertian tersebut, pembelajaran berbasis masalah pun dapat didefinisikan sebagai salah satu metode yang digunakan untuk
menunjang pendekatan
pembelajaran learner
centered yang
memberdayakan pemelajar.
27
Pengertian lain mengemukakan bahwa, pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu model pembelajaran
yang dapat menumbuhkan semangat siswa untuk aktif terlibat dalam pengalaman belajarnya yang menyebabkan berkembangnya keterampilan
berpikir siswa penalaran, komunikasi, dan koneksi dalam memecahkan suatu masalah.
28
Selain itu, pembelajaran berbasis masalah pun dapat diartikan
sebagai model
pembelajaran yang
bertujuan untuk
memunculkan pemikiran penyelesaian masalah, mulai dari awal pembelajaran disintesis dan diorganisasikan dalam suatu situasi
masalah.
29
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, peneliti mengartikan pembelajaran berbasis masalah sebagai model pembelajaran yang
menjadikan masalah sebagai bahan dalam melaksanakan pembelajaran, dimana siswa dituntut untuk mencari pemecahan masalah tersebut secara
25
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Edisi 1, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011, Cet. 8, h. 214.
26
Richard I Arends, Learning toTeach, New York: McGraw-Hill, 2007, h. 380.
27
M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning, Edisi 1, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2009, Cet. 2, h. 12.
28
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Edisi 2, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012, Cet. 5, h. 229.
29
Toharudin, op. cit., h. 99.