Karakteristik dan Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Masalah

22 tersebut dan mempertimbangkan pula akibat yang terjadi terhadap setiap pilihan. 33 2 Menurut Ibrahim dan Nur dan Ismail, langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut: 34 Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah Fase Indikator Tingkah Laku Guru 1 Orientasi siswa pada masalah Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan segala logistik yang dibutuhkan, dan memotivasi siswa agar terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah 2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar Membantu siswa mendefinisikan dan menentukan tugas belajar yang berkaitan dengan masalah yang disajikan tersebut. 3 Membimbing pengalaman individualkelompok Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi dan data yang sesuai, melaksanakan eksperimen yang bertujuan untuk memperoleh penjelasan dan pemecahan masalah 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Membantu siswa dalam merancang dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membimbing siswa dalam melakukan berbagai tugas serta pembagiannya dengan temannya. 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap penyelidikan yang telah dilakukan dan proses yang digunakan selama dilakukannya penyelidikan tersebut. 33 Sanjaya, op. cit., h. 218-220. 34 Rusman, op. cit., h. 243. 23 3 Selain dua pendapat tersebut mengenai langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah, Richard I. Arends mengemukakan langkah model pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut: 35 Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah No. Fase Perilaku Guru 1 Orientasi siswa pada masalah Membahas tujuan pembelajaran, mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistik penting yang dibutuhkan, dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pemecahan masalah. 2 Mengoganisasikan siswa untuk belajar Membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengoganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait permasalahan yang dihadapi. 3 Membimbing investigasi individual dan kelompok Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen dan mencari penjelasan dan solusi dari permasalahan yang disajikan. 4 Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang tepat, seperti laporan, rekaman video, dan model-model, serta membantu mereka untuk menyampaikannya kepada orang lain 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap hasil dari investigasinya dan proses-proses yang mereka gunakan. 35 Arends, op. cit., h. 394. 24 Berdasarkan beberapa pendapat yang dipaparkan diatas, terlihat langkah model pembelajaran berbasis masalah ada yang enam dan lima langkah. Untuk langkah model pembelajaran berbasis masalah dengan lima langkah dikemukakan berdasarkan dua pendapat. Dari dua pendapat tersebut secara keseluruhan langkahnya sama. Sedangkan, untuk langkah model pembelajaran berbasis masalah dengan enam langkah, setelah peneliti memahami lebih dalam, inti dari keenam langkah tersebut pun memiliki maksud yang sama dengan yang lima langkah. Namun, peneliti memutuskan menggunakan langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah dalam penelitian ini dengan lima langkah pembelajaran karena berasal dari pendapat ahli yang lebih banyak. Langkah model pembelajaran berbasis masalah yang digunakan dalam penelitian, yaitu berdasarkan buku Learning to Teach karangan Richard I Arends.

d. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Berbicara tentang pembelajaran, pasti setiap pembelajaran memiliki keunggulan dan kelebihan masing-masing. Adapun kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut: 1 Kelebihan a Siswa lebih memahami konsep yang dipelajari sebab siswa yang menemukan konsep tersebut. b Siswa menjadi lebih aktif dalam melakukan pemecahan masalah dan dituntut memiliki keterampilan berpikir yang lebih tinggi. c Pembelajaran yang dilakukan lebih bermakna. d Meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa, sebab masalah yang diselesaikan dikaitkan dengan kehidupan nyata. e Siswa menjadi lebih mandiri, terlatih memberikan dan menerima pendapat, serta tertanam sikap sosial yang positif terhadap siswa lainnya.