66
n = banyaknya datajumlah sampel p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f = frekuensi kelas median
e. Modus
Modus adalah menghitung jumlah data yang paling sering muncul dalam sekelompok data. Oleh karena itu dalam sekelompok data
mungkin saja tidak mempunyai nilai modus. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
32
Mo = b+p
[ ]
Keterangan Mo = modus
b = batas kelas interval dengan fekuensi terbanyak p = panjang kelas interval
= frekuensi pada kelas modus frekuensi pada kelas terbanyak dikurangi frekuensi kelas interval sebelumnya
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya
f. Varians s
2 33
=
g. Menghitung persentase penguasaan dari setiap indikator kompetensi
sains siswa dengan perhitungan sebagai berikut:
34
Persentase = x 100
32
Ibid., h. 26-27.
33
Husaini Usman dan R. Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h. 96.
34
Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistikauntuk PenelitianPendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, danBisnis, Bandung: Alfabeta, 2013, Cet. 6, h. 23.
67
Setelah dilakukan perhitungan, maka dapat diketahui hasilnya termasuk dalam kategori seperti apa dengan berdasarkan kriteria berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Penguasaan Kompetensi Sains Siswa
35
Persentase Keterangan
80-100 Baik sekali
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
30-39 Gagal
J. Hipotesis Statistik
Adapun rumus hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: H
: H
1
: Keterangan:
H : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap
kompetensi sains siswa pada materi laju reaksi H
1
: Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kompetensi sains siswa pada materi laju reaksi.
35
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Akasara, 2012, h. 281.
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data hasil pretest dan posttest kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol Lampiran 8 dan 9. Data tersebut diperoleh dari hasil tes kompetensi sains siswa yang merupakan bagian dari literasi sains dengan menggunakan
instrumen tes essai sebanyak 15 soal. Adapun data hasil penelitian yang diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sebagai
berikut:
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Sebelum diberikan perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, diperoleh hasil perhitungan data
pretest dari kedua kelompok tersebut. Adapun rincian perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 12 dan 13. Secara umum dapat pula dilihat seperti
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Pretest Kompetensi Sains Siswa Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
Data Pretest
Eksperimen Kontrol
Nilai Tertinggi 38
47 Nilai Terendah
15 15
Rata-rata 30,74
32,73 Median
31 32
Modus 38
28 Jumlah siswa
34 34
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata pretest
kelompok eksperimen lebih kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol,
69
namun nilai tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang besar. Sehingga nilai keduanya hampir sama.
Untuk mengetahui persentase dari masing-masing indikator kompetensi sains hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Persentase Indikator Kompetensi Sains Siswa Hasil Pretest
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
No Indikator Kompetensi Sains
Pretest Eksperimen Kategori Kontrol Kategori
1. Mengidentifikasi isu ilmiah
46,18 kurang
48,38 kurang
2. Menjelaskan fenomena ilmiah
25,74 gagal
26,47 gagal
3. Menggunakan bukti ilmiah
21,32 gagal
23,04 gagal
Rata-rata
31,08 gagal
32.63 gagal
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan rata-rata persentase indikator
kompetensi sains dari nilai pretest berada pada kategori gagal baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Namun jika dilihat dari
setiap nilai, indikator kompetensi sains yang paling tinggi pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, yaitu indikator mengidentifikasi isu
ilmiah. Sedangkan indikator yang paling rendah pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, yaitu indikator menggunakan bukti ilmiah.
Secara rinci perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 10.
2. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan data posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, rata-rata nilai posttest kompetensi sains kelompok
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol Lampiran
14 dan 15. Secara umum hasil yang diperoleh disajikan pada Tabel 4.3
sebagai berikut:
70
Tabel 4.3 Hasil Posttest Kompetensi Sains Siswa Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
Data Posttest
Eksperimen Kontrol
Nilai Tertinggi 88
83 Nilai Terendah
60 50
Rata-rata 79,20
64,20 Median
81 63
Modus 82
58 Jumlah siswa
34 34
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa secara keseluruhan, setelah pemberian
perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, hasilnya terlihat lebih baik pada kelompok eksperimen
dibandingkan kelompok kontrol. Dari data posttest yang diperoleh tersebut, dapat pula dilakukan
perhitungan persentase dari masing-masing indikator kompetensi sains kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Adapun hasilnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Persentase Indikator Kompetensi Sains Siswa Hasil Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
No Indikator Kompetensi Sains Posttest
Eksperimen Kategori
Kontrol Kategori
1. Mengidentifikasi isu ilmiah
80,29 baik sekali
67,06 baik
2. Menjelaskan fenomena ilmiah
75,37 baik
58,64 cukup
3. Menggunakan bukti ilmiah
80,15 baik sekali
64,83 cukup
Rata-rata
78,6 baik
63,51 cukup