Skenario 1: Peningkatan Luas Areal sebesar 3,2

Gambar 59 keuntungan profit PG dan PAD skenario 2 tahun 2010-2025 Keuntungan PG Gambar 59 pada skenario 2 mengalami peningkatan sebesar Rp.1,273 trilyun pada tahun 2010 dan terus meningkat menjadi Rp.2,724 trilyun pada tahun 2025. Peningkatan Profit PG disumbang dari peningkatan produksi GKP dan PDT. Seperti pada Gambar 58 bahwa produksi GKP dan PDT pada skenario 2 mengalami peningkatan dibanding pada skenario 1 dan BAU. PAD pada Gambar 59 menunjukkan angka penerimaan yang terus meningkat pada skenario 2, hal ini bisa dilihat pada angka penerimaan yang berasal dari pajak dan retribusi yang terus meningkat. Peningkatan PAD disumbang dari retribusi gula, dimana peningkatan retribusi gula tergantung dari peningkatan jumlah produksi GKP yang dihasilkan. Peningkatan GKP berdampak pada meningkatnya jumlah retribusi yang dibayarkan pada KabupatenDaerah. PAD pada tahun 2010 sebesar Rp.570 milyar dan mengalami peningkatan pada tahun 2025 sebesar Rp.1.191 trilyun. Gambar 60 Pendapatan profit Petani ha skenario 2 tahun 2010-2025 Peningkatan produktivitas tebu sebesar 1,6 pada skenario 2 berhasil meningkatkan profit petani dari Rp.8,374 juta pada tahun 2010 menjadi Rp.28,242 juta pada tahun 2025. Peningkatan profit petani Gambar 60 disumbang dari peningkatan produksi tebu yang mengakibatkan produksi tetes bagian petani mengalami peningkatan. Begitu pula produksi GKP yang meningkat dibanding kondisi BAU dan skenario 1, berdampak pada penerimaan petani meningkat. 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 Mi ly ar Ru p iah Profit PG Skenario 2 PAD Skenario 2 8,000,000 13,000,000 18,000,000 23,000,000 28,000,000 33,000,000 Ru p iah Profit Petani Skenario 2 Gambar 61 Perekonomian Wilayah pada skenario 2 tahun 2010-2025 Perekonomian wilayah Gambar 61 pada skenario 2 menunjukkan tren meningkat. Perekonomian wilayah pada skenario 2 meningkat dari Rp. 342 trilyun pada tahun 2010 menjadi Rp.1.160 trilyun pada tahun 2025. Peningkatan pada perekonomian wilayah merupakan dampak peningkatan penerimaan yang berasal dari produksi GKP dan PDT.

6.4.3 Skenario 3: Peningkatan Rendemen sebesar 2,41

Skenario 3 merupakan skenario peningkatan rendemen tebu sebesar 2,41. Dampak skenario 3 dilihat pada produksi GKP, PDT, profit PG, profit petani, PAD dan perekonomian wilayah di Jawa Timur. Hasil simulasi pada skenario 3 Gambar 62 menunjukkan bahwa produksi GKP mengalami peningkatan dibanding pada skenario 1 dan 2. Pada tahun 2010 produksi GKP sebesar 1,038 juta ton dan mengalami peningkatan pada tahun 2025 sebesar 2,287 juta ton. Produksi GKP pada skenario 3 masih belum bisa mencapai target produksi GKP yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebesar 1,65 ton. Target tersebut bisa tercapai pada tahun 2017. Gambar 62 Produksi GKP dan PDT skenario 3 tahun 2010-2025 300 500 700 900 1,100 1,300 T ri ly u n r upi ah Perekonomian Wilayah skenario 2 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000 50,000,000 60,000,000 Ja n 2010 Ja n 2011 Ja n 2012 Ja n 2013 Ja n 2014 Ja n 2015 Ja n 2016 Ja n 2017 Ja n 2018 Ja n 2019 Ja n 2020 Ja n 2021 Ja n 2022 Ja n 2023 Ja n 2024 Ja n 2025 T o n Produksi GKP Skenario 3 Produksi PDT Skenario 3 Produksi PDT Gambar 62 pada skenario 3 mengalami peningkatan dibandingkan pada kondisi BAU. Pada tahun 2010 PDT sebesar 31,755 juta ton dan meningkat sebesar 47,737 juta ton pada tahun 2025. Peningkatan PDT pada skenario 3 karena ada peningkatan pengolahan produk samping tebu menjadi bioethanol, kampas rem, listrik dan biokompos dibanding pada kondisi BAU. Gambar 63 Keuntungan profit PG dan PAD skenario 3 tahun 2010-2025 Keuntungan PG pada skenario 3 mengalami peningkatan Gambar 63 disebabkan peningkatan pada rendemen. Skenario peningkatan rendemen pada Gambar 77 berakibat pada meningkatnya produksi GKP sehingga keuntungan PG juga meningkat. Keuntungan pabrik gula bersumber dari produksi GKP dan PDT. PAD pada skenario 3 pada Gambar 63 meningkat dari Rp.573 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp.1,198 trilyun pada tahun 2025. Peningkatan PAD pada Gambar 63, bersumber pada retribusi dan jumlah pajak yang diperoleh dari peningkatan produksi GKP. Peningkatan GKP yang merupakan dampak dari peningkatan presentase rendemen menyebabkan peningkatan pada jumlah retribusi yang dibayarkan PG kepada kabupaten atau daerah. Gambar 64 Pendapatan profit Petani skenario 3 tahun 2010-2025 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 Mi ly ar Ru p iah Profit PG Skenario 3 PAD Skenario 3 8,000,000 13,000,000 18,000,000 23,000,000 28,000,000 33,000,000 Ru p iah Profit Petani Skenario 3 Simulasi terhadap pendapatan petani pada Gambar 64 dengan skenario 3 juga berdampak pada pendapatan petani yang mengalami peningkatan. Kebijakan dengan menggunakan skenario 3 mampu meningkatkan profit petani karena ada peningkatan produksi GKP yang dihasilkan dari peningkatan rendemen. Peningkatan rendemen juga menyumbang prosentase bagi hasil yang meningkat antara petani dan pihak PG. Pada akhir periode analisis 2025 pendapatan profit petani mencapai Rp.28,746 juta lebih tinggi dibanding pada awal periode analis 2010 sebesar Rp.8,701 juta. Gambar 65 Perekonomian Wilayah skenario 3 tahun 2010-2025 Tingginya produksi GKP pada Gambar 62, karena peningkatan rendemen pada skenario 3 berdampak pada penerimaan PG dan penerimaan petani tebu dari gula. Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan pada perekonomian wilayah Jatim Gambar 65. Peningkatan perekonomian Jatim terjadi pada akhir simulasi sebesar Rp.342 trilyun dibanding pada tahun 2010, awal simulasi sebesar Rp.1.162 trilyun.

6.5 Perbandingan Antara Kondisi Aktual dengan Skenario 1, 2, dan 3

Hasil simulasi pada skenario 1, 2, dan 3 dapat dibandingkan antara satu skenario dengan skenario yang lain untuk mengetahui dampaknya terhadap produksi GKP, PDT, keuntungan profit PG, pendapatan profit petani, PAD dan Perekonomian Wilayah Jatim. Hasil perbandingan antara skenario 1, 2, dan 3 dapat digunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi kebijakan yang sudah ada menjadi kondisi sesuai tujuan dari pengambil kebijakan. 300 500 700 900 1,100 1,300 T ri ly u n R upi ah Perekonomian Wilayah skenario 3 Gambar 66 Perbandingan Produksi GKP pada kondisi aktual, skenario 1, 2, dan 3 tahun 2010-2025 Gambar 66 menunjukkan bahwa kebijakan RIGN mampu meningkatkan produksi GKP Jatim dari tahun 2010 sampai akhir simulasi, yakni tahun 2025. Peningkatan produksi GKP sesuai dengan pola exponential growth sejak tahun 2010. Namun kenaikan produksi GKP belum bisa memenuhi target produksi GKP yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebesar 1,65 juta ton. Target tersebut bisa terpenuhi pada tahun 2017. Produksi tertinggi GKP diperoleh melalui skenario 3, dimana dampak pencapaian kebijakan lebih tinggi dibandingkan dengan skenario lainnya. Pada akhir periode analisis 2025, masing-masing produksi GKP yaitu 2,233 juta ton kondisi aktual, 2,240 juta ton skenario 1; 2,269 juta ton skenario 2, dan sebesar 2,287 juta ton skenario 3. Gambar 67 Produksi PDT kondisi aktual, skenario 1, 2, dan 3tahun 2010-2025 Gambar 67 merupakan simulasi yang dilakukan pada produksi PDT menunjukkan pada masing-masing skenario, produksi PDT mengalami 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 Ja n 2 1 Ja n 2 1 1 Ja n 2 1 2 Ja n 2 1 3 Ja n 2 1 4 Ja n 2 1 5 Ja n 2 1 6 Ja n 2 1 7 Ja n 2 1 8 Ja n 2 1 9 Ja n 2 2 Ja n 2 2 1 Ja n 2 2 2 Ja n 2 2 3 Ja n 2 2 4 Ja n 2 2 5 R ib u T o n Produksi GKP Aktual Produksi GKP Skenario 1 Produksi GKP Skenario 2 Produksi GKP Skenario 3 6,000,000 11,000,000 16,000,000 21,000,000 26,000,000 31,000,000 36,000,000 41,000,000 46,000,000 51,000,000 Ja n 2010 Ja n 2011 Ja n 2012 Ja n 2013 Ja n 2014 Ja n 201 5 Ja n 2016 Ja n 2017 Ja n 2018 Ja n 2019 Ja n 2020 Ja n 2021 Ja n 202 2 Ja n 2023 Ja n 2024 Ja n 2025 T on Produksi PDT Aktual Produksi PDT Skenario 1 Produksi PDT Skenario 2 Produksi PDT Skenario 3