Cakupan Penelitian Model Pengembangan Agroindustri Gula Tebu Sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Wilayah Di Jawa Timur
Gambar 13 Diagram Input-output rancangan model pengembangan agroindustri gula tebu
Pada diagram input output Gambar 13 terdapat empat faktor penting yaitu input tak terkendali, input terkendali, output yang diinginkan dan
output yang tidak diinginkan. Input terkendali merupakan input yang secara langsung mempengaruhi kinerja sistem. Selain empat faktor tersebut
terdapat dua faktor lain yang berpengaruh yaitu input lingkungan dan umpan balik.
Input yang secara langsung mempengaruhi pengembangan GKP dan PDT dan bersifat dapat dikendalikan adalah luas lahan, produktivitas tebu
dan rendemen yang merupakan input terkendali. Input yang diperlukan untuk peningkatan produksi GKP dan PDT namun tidak dapat dikendalikan
Input Lingkungan
Kebijakan Pemerintah
Input terkendali:
1. Luas areal tebu 2. Produktivitas tebu
3. Rendemen
Output dikehendaki:
1. PDRB Jatim meningkat
2. Produksi GKP dan PDT
meningkat
3.
Keuntungan PG meningkat
4.
Pendapatan petani menurun
Output tak dikehendaki
: 1. Penurunan share GKP dan
PDT terhadap PDRB Jatim 2. Ketergantungan keuntungan
PG terhadap produk tunggal GKP
3. Produksi GKP turun 4. Keuntungan PG turun
Sistem Pengembangan Agroindustri gula tebu
Input tak terkendali:
1. Kondisi Pasar PDT DN yang belum mendukung
2. Harga gula impor rendah 3. Iklim dan cuaca
mempengaruhi produksi tebu
Revitalisasi Industri Gula Nasional RIGN
yaitu harga gula impor yang rendah, kondisi pasar PDT dalam negeri DN yang belum mendukung dan iklim dan cuaca yang mempengaruhi produksi
tebu, yang merupakan input tidak terkendali. Input lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh dalam pengembangan GKP dan PDT secara tidak
langsung dalam mencapai tujuan, yaitu kebijakan pemerintah. Ketiga input tersebut akan menghasilkan output yang dikehendaki dan output yang tidak
dikehendaki. Output yang dikehendaki adalah PDRB Jawa Timur meningkat, produksi GKP dan PDT meningkat dan keuntungan PG meningkat.
Sedangkan output yang tidak dikehendaki adalah share PDT terhadap PDRB Jawa Timur kecil, ketergantungan pada produk tunggalGKP saja sehingga
keuntungan PG menurun, produksi GKP menurun dan pendapatan petani mengalami penurunan.