Validasi Model Sub Model Peningkatan Ekonomi Wilayah dari GKP dan PDT

disumbang oleh tebu rakyat, dimana terjadi peningkatan luas areal rata-rata sebesar 22,85 persen per tahun sejak tahun 2009-2013. Sedangkan tebu sendiri justru mengalami penurunan luas areal rata-rata sebesar 18,51 persen per tahun. Gambar 19 Luas Areal Tebu Jawa Timur menurut status pengusahaannya Tahun2009-2013 Sumber: Dewan Gula Indonesia, 2014 Gambar 20 Peta struktur ruang dan pola peta pemanfaatan ruang ProvinsiJawa Timur tahun 2000-2015 Sumber: Bappeda Jawa Timur, 2011 Berdasarkan peta pemanfaatan ruang Provinsi Jawa Timur Gambar 20, terdapat perluasan lahan untuk pengembangan perkebunan tebu ke depan. Dinas Pertanian Jawa Timur menetapkan areal tanaman pangan seluas 1,017 juta ha yang didasarkan pada Perda Provinsi Jawa Timur no. 5 tahun 2012 tentang tata ruang Jawa Timur. Sedangkan kawasan peruntukan perkebunan seluas 398.036 ha yang diperuntukkan untuk tanaman semusim yakni tebu. Kawasan peruntukan 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 2009 2010 2011 2012 2013 Ha TR TS Luas Lahan Jatim tanaman tebu tersebar di 21 Kabupaten, yakni: 1 Kabupaten Bangkalan; 2 Kabupaten Blitar ;3 Kabupaten Bojonegoro; 4 Kabupaten Bondowoso; 5 Kabupaten Gresik; 6 Kabupaten Jember; 7 Kabupaten Jombang; 8 Kabupaten Kediri; 9 Kabupaten Lamongan; 10 Kabupaten Lumajang; 11 Kabupaten Madiun; 12 Kabupaten Magetan ;13 Kabupaten Malang; 14 Kabupaten Mojokerto;15 KabupatenNgawi; 16 Kabupaten Probolinggo; 17 Kabupaten Sampang; 18 Kabupaten Sidoarjo; 19 Kabupaten Situbondo; 20 Kabupaten Tuban, dan 21 Kabupaten Tulungagung. Berdasarkan Perda Provinsi Jawa Timur no. 5 Tahun 2012 tentang rencana tata ruang wilayah Provinsi Jatim tahun 2011-2031. Propinsi Jawa Timur jika dilihat dari produksi tebu yang dihasilkan, pada tahun 2011 produksi tebu yang berasal dari Jawa Timur menyumbang sekitar 49,22 persen dari total produksi tebu Indonesia Statistik Tebu Indonesia, 2011. Produksi tebu di Jawa Timur Gambar 21 cenderung berfluktuasi namun memiliki tren yang meningkat dari tahun ke tahun. Selama kurun waktu tahun 2009 sampai 2013 produksi tebu terbesar dihasilkan tahun 2013, yaitu 17,539 juta ton dengan tren peningkatan produksi sebesar 12,60 persen. Jika dirata-rata peningkatan produksi tebu menunjukkan tren peningkatan sebesar 5,19 persen per tahun dari tahun 2009-2013. Tren peningkatan produksi terbesar dihasilkan dari tebu rakyat di mana terjadi peningkatan produksi rata-rata sebesar 25,85 persen pertahun. Pada periode tahun 2013 peningkatan produksi tebu disumbang dari tebu rakyat sebesar 15,858 juta ton atau terjadi peningkatan sebesar 14,59 persen. Sedangkan untuk tren produksi, tebu sendiri mengalami penurunan produksi rata-rata sebesar 19,95 persen per tahun. Hal ini sejalan dengan data nasional bahwa produksi dari perkebunan rakyat merupakan menyumbang terbesar sekitar 56,01 persen dari total produksi tebu Indonesia Statistik tebu Indonesia, 2011. Gambar 21 Produksi Tebu Jawa Timur Tahun 2009-2013 Sumber: Dewan Gula Indonesia, 2014 Selama kurun waktu tahun 2009-2013 terlihat bahwa pertumbuhan produksi tebu lebih tinggi dibandingkan dengan luas areal tebu. Rata-rata pertumbuhan luas areal Jatim sebesar 3,82 persen pertahun, sedangkan rata-rata pertumbuhan produksi Jatim sebesar 5,19 persen per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pada periode tersebut terjadi peningkatan produktivitas. Peningkatan 5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 2009 2010 2011 2012 2013 T o n TR TS Produksi Tebu Jawa Timur