7.4 Peningkatan Pengelolaan PPI Pangandaran Terkait Kesinergisannya
dengan Kegiatan Wisata Pantai
7.4.1 Pengorganisasian
Dengan semakin berkembangnya pariwisata yang ada di objek wisata Pangandaran secara tidak langsung akan menuntut kemampuan pihak pengelola
untuk lebih profesional dalam pengelolaannya. Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa wisata pantai Pangandaran memiliki nilai ekonomi yang cukup besar yang
berarti pula pendapatan yang dihasilkan dari obyek wisata pantai Pangandaran ke kas daerah cukup besar, namun ternyata pembangunan di obyek wisata pantai
Pangandaran sendiri berjalan cukup lambat. Oleh karena itu akan lebih baik apabila pengelolaan pariwisata dan PPI di obyek wisata Pangandaran dilakukan
oleh sebuah badan otorita yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Daerah Bupati, sehingga retribusi yang diterima dapat dikelola dengan
sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan dan membangun infrastruktur yang mendukung sektor perikanan dan obyek wisata pantai di Pangandaran.
Gambaran organisasi yang dapat diterapkan untuk pengelolaan PPI Pangandaran dan objek wisata Pantai Pangandaran seperti terlihat pada Gambar 24.
BUPATI
DINAS KELAUTAN
DAN PERIKANAN
KEPALA BADAN
OTORITA DINAS
PARIWISATA DAN
KEBUDAYAAANA KEPALA
BAGIAN TATA
USAHA
KEPALA BAGIAN
KEPALA BAGIAN
KEPALA BAGIAN
KEPALA BAGIAN
PENGELOLAAN PARIWISATA
PENGELOLAAN PPI
PENGKAJIAN DAN
HUMAS DAN
PROMOSI PENGEMBANGAN
Gambar 24 Usulan struktur organisasi pengelolaan sinergis PPI Pangandaran dan Objek Wisata Pantai Pangandaran : Badan Otorita
Tanggung jawab dari badan otorita ini tidak hanya mengelola fasilitas pariwisata dan juga PPI yang ada tapi juga bertugas untuk mengembangkan
fasilitas-failitas wisata yang perlu ditambahkan serta promosi pariwisata sehingga wisatawan akan lebih banyak berkunjung ke objek wisata Pangandaran,serta
mengkaji secara mendalam kegiatan-kegiatan perikanan tangkap yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata.
Ke depan diharapkan badan otorita ini tidak hanya mengelola kawasan obyek wisata dan PPI Pangandaran saja tapi juga mengelola seluruh obyek wisata
dan PPI yang ada di wilayah selatan Kabupaten Ciamis mulai pantai Karang Nini sampai pantai Batu Karas. Setiap keputusan yang diambil oleh Kepala Badan
Otorita harus selalu berkoordinasi dan mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebagai
“trisula’ kepemimpinan yang saling mengikat, sehingga keputusan yang diambil menjadi keputusan dan tanggung jawab dari ketiga kepala instansi tersebut di atas.
7.4.2 Aktivitas dan fasilitas
Aktivitas dan fasilitas wisata yang ada di objek wisata Pangandaran sampai saat ini dirasakan masih kurang baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.
Aktivitas wisata yang ditawarkan selama ini lebih terfokus pada kegiatan rutin di pantai yang sebagian besar obyek wisata pantai di Indonesia memilikinya seperti
berenang, bermain pasir, naik perahu pesiar dan menikmati pemandangan alam pantai. Oleh karena itu perlu pengembangan yang lebih baik agar wisatawan yang
datang juga dapat ditingkatkan. Fasilitas yang sampai saat ini masih kurang adalah fasilitas parkir yang
jika dilihat dari segi luasnya masih kurang, terbukti pada saat liburan panjang lahan parkir tidak dapat menampung kendaraan yang datang sehingga akhirnya di
parkir di ruas-ruas jalan sehingga sangat mengganggu kenyamanan wisatawan. Di samping luas areal parkir yang perlu ditingkatkan, hal lain yang perlu
dikembangkan yaitu fasilitas pendukung di lahan parkir terutama sarana air bersih dan sarana peribadatan yang memadai sehingga pengunjung tidak kesulitan
mencari toilet dan masjid.