SDM pengelola Peningkatan Pengelolaan PPI Pangandaran Terkait Kesinergisannya

8 KONTRIBUSI AKTIVITAS PPI DAN WISATA PANTAI PANGANDARAN TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN NELAYAN

8.1 Tingkat Kesejahteraan Nelayan

Kesejahteraan nelayan dalam konseptualisasi model peningkatan kesejahteraan nelayan menggunakan konsep dari BPS. Menurut BPS 1991 kesejahteraan mempunyai aspek yang sangat kompleks dan tidak memungkinkan untuk menyajikan data yang mampu mengukur semua aspek kesejahteraan, sehingga indikator yang digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan indikator kesejahteraan rumah tangga yang telah dimodifikasi.

8.1.1 Indikator tingkat pendapatan rumah tangga

Pendapatan rumah tangga nelayan di Pangandaran diperoleh dari hasil kerja anggota rumah tangga yang dikelompokkan menjadi pendapatan usaha perikanan dan usaha pariwisata. Hasil perhitungan pendapatan rata-rata dari usaha perikanan ternyata lebih besar dari pendapatan rata-rata dari usaha pariwisata, total pendapatan rata-rata sebesar Rp12.300.000,00 per tahun dengan pendapatan per kapita Rp3.619.626,00 per tahun Tabel 36. Tabel 36 Pendapatan rata-rata rumah tangga nelayan di Pangandaran tahun 2007 No. Pendapatan Rumah Tangga Pendapatan Rp Persentase 1. Pendapatan usaha perikanan 12.300.000,00 95,27 2. Pendapatan usaha pariwisata 610.000,00 4,73 3. Total pendapatan 12.910.000,00 100,00 4. Pendapatan per kapita 3.619.626,00 28,04 Sumber : Data primer diolah kembali 2008 Kriteria kemiskinan didasarkan pada kebutuhan sembilan bahan pokok dalam setahun sesuai dengan harga yang berlaku di daerah penelitian. Sembilan bahan pokok yang jumlahnya telah ditetapkan, disetarakan dengan pendapatan per kapita per tahun dari rumah tangga nelayan Pangandaran. Jumlah sembilan bahan pokok yang ditetapkan adalah 100 kg beras, 15 kg ikan asin, 6 kg gula pasir, 6 kg minyak goreng, 60 liter minyak tanah, 9 kg garam, 20 batang sabun, 4 meter tekstil kasar, dan 2 meter batik kasar. Berdasarkan harga yang berlaku pada saat penelitian, jumlah sembilan bahan pokok dalam setahun tersebut adalah sebesar Rp1.290.000,00. Pendapatan per kapita per tahun rumah tangga nelayan Pangandaran yang diteliti menggunakan kriteria yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Tata Guna Tanah. Kriteria diacu dalam Sobari dan Suswanti 2007 tersebut adalah tidak miskin jika pendapatan per kapita per tahun lebih dari Rp2.580.000,00 di atas 200 dari harga sembilan bahan pokok setahun, hampir miskin jika pendapatan per kapita per tahun bernilai antara Rp1.612.500,00 - Rp2.580.000,00 125 - 200 dari harga sembilan bahan pokok setahun, miskin jika pendapatan per kapita per tahun bernilai antara Rp967.500,00 - Rp1.612.500,00 75 - 125 dari harga sembilan bahan pokok setahun, dan miskin sekali jika pendapatan per kapita per tahun bernilai kurang dari Rp967.500,00 di bawah 75 dari harga sembilan bahan pokok setahun. Tabel 37 Indikator pendapatan rumah tangga nelayan Pangandaran tahun 2007 No. Kriteria Jumlah orang Persentase 1. Tidak miskin pendapatan per kapita per tahun Rp. 2.580.000 24 80,00 2. Hampir miskin pendapatan per kapita per tahun Rp1.612.500- Rp2.580.000 6 20,00 3. Miskin pendapatan per kapita per tahun Rp967.500- Rp1.612.500 - - 4. Miskin sekali pendapatan per kapita per tahun Rp967.500 - - Jumlah 30 100,00 Sumber : Data primer diolah kembali 2008 Berdasarkan Tabel 37 terlihat bahwa pendapatan per kapita per tahun rumah tangga nelayan Pangandaran termasuk kategori tidak miskin karena rata- rata pendapatan per kapita per tahun sebesar Rp 3.619.626,00 atau setara dengan 280,59 dari harga sembilan bahan pokok. Responden nelayan Pangandaran yang termasuk dalam kategori tidak miskin sebanyak 24 orang 80,00 dan hamper miskin 6 orang 20,00.

8.1.2 Indikator tingkat pengeluaran konsumsi rumah tangga

Pengeluaran rumah tangga nelayan secara garis besar terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan non pangan Tabel 26. Dari Tabel 38 tersebut terlihat bahwa pengeluaran kebutuhan pangan lebih besar daripada untuk untuk pemenuhan kebutuhan non pangan, ini memberikan indikasi bahwa tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayan Pangandaran masih rendah. Tabel 38 Pengeluaran rata-rata rumah tangga nelayan Pangandaran tahun 2007 No. Pengeluaran Rumah Tangga Pendapatan Rp. 1. Pengeluaran pangan 9.370.000 2. Pengeluaran non pangan 1.460.000 3. Total pengeluaran 10.830.000 4. Pengeluaran per kapita 3.036.449 Sumber : Data primer diolah kembali 2008 Tingkat pengeluaran rumah tangga nelayan Pangandaran dapat diukur dengan menggunakan konsep kemiskinan menurut kriteria kemiskinan Sajogyo. Kriteria kemiskinan Sajogyo adalah menyetarakan nilai sejumlah beras per tahun dengan pengeluaran per kapita per tahun rumah tangga nelayan Pangandaran. Harga beras rata-rata rumah tangga nelayan Pangandaran dalam penelitian ini adalah Rp5.500,00 per kilogram. Harga beras tersebut dikalikan sejumlah beras yang dikonsumsi masyarakat pedesaan berdasarkan konsep Sajogyo dan disetarakan dengan pengeluaran per kapita per tahun rumah tangga nelayan Pangandaran. Konsep kemiskinan Sajogyo mempunyai empat kriteria, yaitu tidak miskin apabila pengeluaran per kapita per tahun lebih dari Rp1.760.000,00 konsumsi 320 kg beras per tahun, hampir miskin apabila pengeluaran per kapita per tahun Rp1.320.000,00 - Rp1.760.000,00 konsumsi 240 - 320 kg beras per tahun, miskin apabila pengeluaran per kapita per tahun Rp990.000,00 -