Jaring tiga lapisciker Alat penangkapan ikan

selesai, jangkar kemudian diturunkan agar kapal berhenti. Setting dilakukan sekitar 1-3 jam. Hauling dilakukan setelah waktu berselang antara 2-3 jam setelah penurunan rawai selesai. Pada waktu penarikan rawai ke atas kapal, letak rawai diatur dengan tujuan memperlancar pemasangan umpan selanjutnya pada waktu rawai akan diturunkan kembali. Hauling dilakukan dalam waktu 2 jam. Setelah pelampung dan pemberat semuanya diangkat kemudian perahu melanjutkan perjalanan ke daerah penangkapan lainnya. Pancing ini mempunyai jumlah mata pancing 200-700 mata, panjang 1.200-3.600 meter, jarak antar pancing 7,5 meter, ukuran mata pancing No.8 dan No.9, dan kedalaman mata pancing terpasang 45-60 meter. Bahan tali utama adalah Kuralon No.300 dan bahan tali cabang adalah PE No.300400. Jenis perahu yang digunakan adalah perahu motor tempel dengan waktu pengoperasian pada siang hari oleh 2-3 nelayan. Daerah penangkapan, yaitu Pamayang, Lawang, Nusakambangan dan hasil tangkapannya adalah ikan kuwe, manyung, remang, cucut, pari, kakap, bambangan, kerapu, kurau.

5. Pukat pantai

Secara garis besar pengoperasian pukat pantai terdiri atas tiga tahap, yaitu persiapan, penebaran, dan pengambilan hasil tangkapan. Pada proses persiapan nelayan mempersiapkan alat tangkap, perbekalan, dan perahu. Alat tangkap diletakkan di atas perahu harus dalam keadaan rapi. Setelah itu nelayan melakukan perjalanan menuju fishing ground. Setelah itu nelayan menurunkan tali penarik yang ujungnya terlebih dahulu ditambatkan di pantai. Setelah sampai pada bagian ujung sayap, perahu bergerak setengah limgkaran sambil menebar jaring. Setelah selesai dilanjutkan dengan proses penurunan pelampung tanda yang kemudian perahu dikayuh ke arah pantai. Setelah perahu kembali ke laut untuk mengambil tali kantong dan kembali lagi ke pantai mengikuti jaring selama penarikan. Setelah sampai di pantai nelayan menarik jaring yang kemudian hasil tangkapan ditampung dan dipindahkan ke keranjang. Pukat ini mempunyai panjang jaring 25 – 60 meter, panjang sayap 120 – 150 meter, dan ukuran mata sayap 5 cm, badan 3,125 – 8,75 cm, dan kantong 1 – 2,5 cm. Bahan jaring adalah plastik dengan pelampung dan pemberat masing – masing terbuat dari plastik dan timah. Jenis perahu yang digunakan adalah perahu motor tempel dan perahu tanpa motor dengan waktu pengoperasian pada siang hari oleh 6 – 18 nelayan. Daerah penangkapan, yaitu Cilacap, Nusakambangan, Batu Karas dan hasil tangkapannya adalah tongkol, kakap, kerapu, ekor kuning, beronang, udang jerbung, udang dogol dan udang krosok.

6. Jaring dogol

Tahap pengoperasian jaring dogol yaitu jaring dipasang membentuk lingkaran. Pada proses ini pertama kali dilakukan penurunan pelampung pada satu sayap, lalu dilanjutkan dengan penurunan kantong dan disusul dengan sayap selambar. Setelah jaring terpasang sempurna kemudian jaring ditarik ke arah perahu beberapa saat hingga kedua sayap saling merapat. Setelah melakukan penarikan jaring hingga sayap terentang sempurna, kemudian dilakukan prroses hauling. Penarikan jaring dilakukan secara bersama antara tali selambar bagian kanan dan kiri untuk menjaga badan jaring agar tetap terentang sempurna, sehingga akan mencegah ikan ke arah vertikal. Setelah dilakukan proses hauling kemudian dilakukan pemindahan hasil tangkapan ke dalam tempat yang telah disediakan. Jaring ini mempunyai panjang jaring-sayap 25-100 meter, ukuran mata sayap 5 cm, badan 3,125-8,75 cm, dan kantong 1-2,5 cm, dan bahan jaring adalah nilon dengan pelamping dan pemberat masing – masing terbuat dari plastik dan timah. Jenis perahu yang digunakan adalah perahu motor tempel dengan waktu pengoperasian pada siang hari oleh 4 nelayan. Daerah penangkapan yaitu, Cilacap, Nusakambangan, Batu Karas dan hasil tangkapannya adalah udang dogol, rebon, dan udang krosok.

7. Bagan

Bagan merupakan salah satu alat penangkapan ikan yang masuk kedalam kategori lifnet atau jaring ikan yang cara pengoperasian dalam penangkapan