memadai, dengan jumlah pelanggan pada tahun 2006 sebanyak 20.546 pelanggan yang terdiri atas pelanggan bisnis 1.050, residensial 18.863 dan warung telepon
umum wartelum 439 pelanggan BPS 2007a. Cukup lengkapnya sarana dan prasaran umum yang ada di Kabupaten
Ciamis, baik sarana transportasi, informasi maupun telekomunikasi sangat mendukung untuk mengembangan potensi perikanan tangkap dan pariwisata,
terutama dalam pendistribusian hasil tangkapa ikan laut, kemudahan bagi wisatawan untuk dapat mencapai lokasi objek wisata yang tersebar di wilayah
Kabupaten Ciamis, serta komunikasi bagi para pelaku usaha perikanan tangkap dan pariwisata
4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap
4.2.1 Potensi dan penyebaran sumberdaya perikanan
Pengembangan perikanan di Wilayah Kabupaten Ciamis bagian selatan perlu diperhatikan, karena daerah tersebut berhadapan langsung dengan Samudera
Hindia sebagai salah satu WPP Wilayah Pengelolaan Perikanan yang memiliki potensi cukup besar, sehingga dalam pengelolaan untuk meningkatkan pendapatan
daerah diperlukan aktivitas, fasilitas dan SDM yang optimum agar kegiatan perikanan di Kabupaten Ciamis dapat berjalan dengan baik.
Menurut Pusat Riset Perikanan Tangkap dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi 2005, bahwa kelompok ikan pelagis besar di
perairan Samudera Hindia WPP 9 masih besar peluangnya untuk dimanfaatkan, karena baru dimanfaatkan sebesar 188.280 ton atau 51,41 dari potensi sebesar
366.260 ton per tahun. Begitu juga untuk kelompok ikan pelagis kecil baru dimanfaatkan sebesar 264.560 ton atau 50,44 dari potensi sebesar 526.570 ton
per tahun.
4.2.2 Musim dan daerah penangkapan
Musim penangkapan ikan di Kabupaten Ciamis tidak dapat dipastikan pada tiap tahunnya, karena sangat dipengaruhi oleh alam angin dan stok ikan,
akan tetapi biasanya kegiatan penangkapan ikan di Perairan Kabupaten Ciamis dipengaruhi oleh dua musim, yaitu musim puncak dan musim paceklik. Musim
puncak terjadi pada musim timur, sedangkan musim paceklik terjadi pada musim barat. Musim timur berlangsung pada Bulan Mei - Oktober, yang merupakan
musim puncak dimana para nelayan mendapatkan hasil tangkapan yang banyak. Pada musim timur tersebut tidak berombak besar, sehingga nelayan mudah
melakukan kegiatan penangkapan ikan. Musim barat berlangsung pada Bulan November - April yang merupakan musim paceklik. Pada musim barat nelayan
mendapatkan hasil tangkapan yang sedikit bahkan tidak mendapatkan hasil tangkapan sama sekali, hal ini disebabkan keadaan ombak laut yang besar,
sehingga nelayan sulit melakukan kegiatan penangkapan ikan DKP Ciamis 2003, dan terutama ukuran armada penangkapan ikan yang masih kecil sub bab
4.2.4. Musim penangkapan ikan di Kabupaten Ciamis berlangsung sepanjang tahun, sedangkan musim ikan berbeda-beda tergantung jenis ikan yang ditangkap.
Kapal-kapal nelayan dari Kabupaten Ciamis menangkap ikan di WPP 9 Samudera Hindia, namun demikian tidak semua WPP 9 dijadikan daerah
penangkapan ikan karena perairan WPP 9 sangat luas yang membentang dari perairan laut di Provinsi Nangroe Aceh Darusalam NAD sampai ke perairan laut
Nusa Tenggara Timur. Jauhnya daerah penangkapan ikan yang ditempuh tegantung antara lain pada ukuran kapal dan kapasitas mesin kapal yang dimiliki
DKP Ciamis 2007. Penentuan daerah penangkapan ikan merupakan salah satu faktor yang
mendukung keberhasilan dalam kegiatan operasi penangkapan ikan. Daerah operasi penangkapan ikan di Perairan Kabupaten Ciamis diatur dalam tiga jalur
penangkapan yang disesuaikan dengan mesin dan alat tangakap yang digunakan nelayan setempat. Pengaturan ini dilakukan selain untuk penertiban dan
menghindari penyerobotan daerah penangkapan ikan. Adapun jalur-jalur yang digunakan nelayan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Petanian tanggal
15 April 1999 Nomor 392KPTSlk.120499 tentang Jalur Penangkapan Ikan adalah :
Jalur I :
Jalur Ia : 0 – 3 mil
Alat penangakapan ikan menetap Alat tangkap ikan tidak tetap yang tidak dimodifikasi
Perahu tanpa motor dengan panjang kurang dari 10 meter Jalur Ib
: 3 – 6 mil • Alat penangkapan ikan yang dimodifikasi
• Armada perikanan tangkap :
1. Tanpa motor dan motor tempel dengan panjang perahu
kurang dari 10 meter 2.
Motor tempel dan motor dalam dengan panjang perahukapal kurang dari 12 meter dengan muatan kurang
dari 5 GT 3.
Purse seines dengan panjang alat tangkap kurang dari 150 meter
4. Drift gill net dengan panjang alat tangkap kurang dari 1.000
meter Jalur II
6 – 12 mil • Kapal perikanan motor dalam dengan muatan kurang dari 60
GT • Kapal penangkap ikan dengan alat penangkapan ikan :
1. Purse seiner, kapal bukan group, panjang alat tangkap
kurang dari 600 meter dan dua kapal bukan group dengan panjang alat tangkap kurang dari 1.000 meter
2. Tuna long line, mata pancing kurang dari 1.200 meter
• Kapal perikanan pukat teri dan lift net • Kapal perikanan untuk penelitian, survey, ekspolarasi, dan
latihan sesuai dengan persetujuan Dirjen Perikanan Jalur III
: 12 mil