Menurut Undang - Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan Pengelolaan perikanan dilaksanakan dengan tujuan Anonim 2005:
1 Meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil;
2 Meningkatkan penerimaan dan devisa negara;
3 Mendorong perluasan dan kesempatan kerja;
4 Meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan;
5 Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya ikan;
6 Meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah, dan daya saing;
7 Meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan ikan;
8 Mencapai pemanfatan sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan, dan
lingkungan sumberdaya ikan secara optimal; dan 9
Menjamin kelestarian sumberdaya ikan, lahan pembudidayaan ikan, dan tata ruang.
Dalam rangka mendukung kebijakan pengelolaan sumberdaya ikan, Menteri Perikanan dan Kelautan menetapkan Anonim 2005:
1 Rencana pengelolaan perikanan;
2 Potensi dan alokasi sumberdaya ikan di wilayah pengelolaan perikanan
Republik Indonesia; 3
Jumlah tangkapan yang diperbolehkan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia;
4 Jenis, jumlah, dan ukuran alat penangkapan ikan;
5 Jenis, jumlah, ukuran, dan penempatan alat bantu penangkapan ikan;
6 Daerah, jalur, dan waktu atau musim penangkapan ikan;
7 Persyaratan atau standar prosedur operasional penangkapan ikan;
8 Sistem pemantauan kapal perikanan;
9 Jenis ikan baru yang akan dibudidayakan;
10 Jenis ikan dan penebaran kembali serta penangkapan ikan berbasis budidaya;
11 Pencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya ikan serta lingkungannya;
12 Rehabilitasi dan peningkatan sumberdaya ikan serta lingkungannya;
13 Ukuran atau berat minimum jenis ikan yang boleh ditangkap;
14 Suaka perikanan;
15 Jenis ikan yang dilindungi.
2.2.2 Pengelolaan Pelabuhan Perikanan
Pengelolaan pelabuhan perikanan bertujuan antara lain untuk mengoptimalkan peran pelabuhan dalam meningkatkan aktivitas kepelabuhanan
termasuk di dalamnya pendaratan, pemasaran, dan pengolahan hasil tangkapan serta pelayanan untuk meningkatkan pendapatan pihak pengelola pelabuhan
perikanan dan mendorong peningkatan pendapatan para pelakupengguna di pelabuhan perikanan. Keberhasilan dalam pengelolaan suatu pelabuhan antara
lain banyak tergantung pada para pengguna yang ada di pelabuhan, misalnya terhadap kuantitas dan kualitas sumberdaya manusianya, keterkaitan dan
keharmonisan hubungan antara staf pengelola pelabuhan antara lain kepala pelabuhan dan pegawainya, para pedagang, nelayan, pengolah dan buruh. Para
pengguna tersebut harus dapat bekerja secara profesional, saling berkerja sama dalam pelaksanaan pengoperasian dan taat terhadap peraturan-peraturan yang
berlaku. Di samping itu pengguna pelabuhan harus menguasai dan bertanggung jawab terhadap tugas atau pekerjaannya masing-masing Lubis 2006.
Selanjutnya Lubis 2006 menyatakan, agar pengorganisasian dan pengelolaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi pelabuhan, maka
perlu diketahui terlebih dahulu rincian kegiatan-kegiatan dan fasilitas yang akan dikelola oleh suatu pelabuhan dan kesiapan sumberdaya manusianya dalam
mengelola kegiatan dan fasilitas tersebut baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Terdapat tiga kelompok kegiatan utama yang berkaitan erat dengan
pengelolaan pelabuhan. Kegiatan-kegiatan tersebut ada kalanya berhubungan atau terpisah antara satu dengan lainnya. Ketiga kelompok tersebut adalah kegiatan
yang berhubungan dengan : 1
Pengelolaan infrastruktur, suprastruktur dengan semua aktivitas penunjang, antara lain investasi pelabuhan, penyusunan anggaran, perencanaan
pembangunan, pajak, perbaikan dan pemeliharaan fasilitasnya seperti alur pelayaran, mercusuar dan jalan-jalan di lingkungan pelabuhan.
2 Adanya kontak antara penjual dan pemakai jasa pelabuhan klien, terhadap
kapal dan barang-barang atau komoditi perikanan serta pemeliharaannya. Kontak ini secara eksplisit dapat berupa kegiatan-kegiatan ataupun jasa-jasa
yang diberikan oleh pelabuhan.