Jaring sirang Alat penangkapan ikan

a. Penurunan jaring setting, Setting yang dilakukan oleh nelayan Pangandaran adalah sekitar pukul 7 pagi yang dimulai dengan penurunan pelampung, badan jaring, pemberat, pelampung tanda, dan diakhiri dengan pemberat terakhir. b. Perendaman drifting, Setelah semua diturunkan setting, tali selambar yang terhubung dengan tali ris atas diikat pada bagian haluan kapal, lalu mesin kapal dimatikan dan melakukan proses drifting selama 4-6 jam c. Penarikan jaring hauling, Setelah dilakukan proses drifting kemudian dilakukan proses penarikan jaring hauling. Pertama-tama nelayan menarik pemberat dan pelampung tanda, kemudian diikuti dengan penarikan pelampung, badan jaring dan pemberat. Apabila terdapat ikan yang terjerat, penarikan dihentikan sesaat atau jaring ditarik perlahan untuk mengambil hasil tangkapan tersebut. Ikan- ikan hasil tangkapan langsung dipisahkan menurut jenisnya di atas kapal. Proses hauling diakhiri dengan penarikan pelampung tanda dan pemberat yang pertama kali diturunkan. Pada saat hauling jaring ditarik sekaligus disusun untuk setting berikutnya. Spesifikasi alat tangkap gillnet multifilament yaitu jaring terdiri atas 7-22 pieces, dengan ukuran per piecesnya panjang 40-60 meter, tinggi 5-13 meter, ukuran mata jaring 5-7,5 cm, dan jumlah mata jaring vertikal dan horizontal sebesar 100-173 mata dan 800 mata. Bahan jaring adalah nilon multifilament dengan pelamping dan pemberat masing – masing terbuat dari plastik dan batu. Jenis perahu yang digunakan adalah perahu motor tempel dan kapal motor dengan waktu pengoperasian pada siang hari oleh 2-3 nelayan. Daerah penangkapan, yaitu Karang Luhur, Batu Mandi, Nusakambangan dan hasil tangkapannya adalah bawal, tongkol, lamadang, tenggiri, layaran, dan cucut.

3. Jaring tiga lapisciker

Trammel net Pengoperasian alat tangkap trammel net dilakukan pada pagi hari. Persiapan pertama yang dilakukan, yaitu pencarian daerah penangkapan ikan. Setelah sampai di fishing ground tahap pertama yang dilakukan adalah penurunan jaring setting. Urutan setting pertama, yaitu penurunan pelampung tanda 1, tali selambar depan, batu pemberat 1, badan jaring, batu pemberat 2, tali selambar belakang, dan terakhir pelampung tanda 2. Penurunan jaring dapat dilakukan oleh dua orang nelayan, saat jaring diturunkan mesin tetap dihidupkan dan perahu tetap dijalankan dengan kecepatan rendah. Nelayan berada di lambung kiri perahu. Setting dilakukan pada beberapa fishing ground tergantung jumlah jaring yang dibawa. Setelah itu dilakukan proses drifting, kemudian proses pengangkatan jaring hauling yang dilakukan dengan cara menarik jaring melalui tali ris atas dan bawah. Hasil tangkapan dilepaskan dari jaring bersamaan dengan penarikan jaring ke atas perahu. Jaring yang terdiri atas 5-50 pieces, dengan ukuran per piecesnya panjang 18-180 meter, tinggi 1,25-1,625 meter, ukuran mata jaring dalam 3,75 cm dan luar 12,5 cm, dan jumlah mata jaring vertikal dalam : 23-42 mata dan luar : 10- 13 mata dan horizontal dalam : 1.600 mata dan luar : 480 mata. Bahan jaring adalah nilon monofilament dengan pelampung dan pemberat masing – masing terbuat dari spon dan timah. Jenis perahu yang digunakan adalah perahu motor tempel dengan waktu pengoperasian pada siang hari oleh 2-3 nelayan. Daerah penangkapan, yaitu Karang Luhur, Batu Mandi, Nusakambangan dan hasil tangkapannya adalah udang jerbung.

4. Pancing rawai

Pengoperasian alat tangkap pancing rawai dilakukan pada pagi hari. Persiapan di laut dilakukan dalam perjalanan ke daerah penangkapan ikan, yaitu mencakup pemasangan umpan, penyiapan pelampung, jangkar, dan menyusun tali temali. Penebaran pancing dilakukan setelah arah dan kekuatan arus diketahui. Pada waktu penurunan alat, mesin kapal dimatikan, kemudian umpan dipasang. Umpan yang digunakan adalah ikan yang sudah matikepala ikan bilis. Setting diawali dengan mengangkat ujung-ujung tali utama main line dengan tali pemberat dan tali-tali pelampung selanjutnya dilemparkan ke laut. Setelah itu dilanjutkan dengan mengulurkan main line dan melempar tali cabang atau matapancing yang telah dilengkapi dengan umpan. Setelah pelemparan rawai