Peluang Opportunity Ancaman Threats

Perusahaan yang berada pada sel ini dapat melakukan perluasan daerah tujuan pemasaran, penambahan fasilitas produksi dan teknologi melalui pengembangan internal maupun eksternal. Tabel 47 Matrik Internal – Eksternal Sinergitas PPI dan Wisata Pantai Pangandaran Total skor faktor strategi internal Kuat Rata-rata Lemah 3,00 2,00 1,00 4,00 Tinggi Total skor 3,00 faktor internal Menengah 2,00 Rendah 1,00 Tahap selanjutnya setelah mengetahui posisi Pengelolaan PPI dan wisata Pantai Pangandaran, adalah membuat matrik SWOT dan strategi-strategi untuk peningkatan pengelolaan PPI dan wisata Pantai Pangandaran seperti terlihat pada Tabel 48. I Pertumbuhan II Pertumbuhan III Penciutan V Pertumbuhan IV Pertumbuhan Stabilitas VI Penciutan VII Pertumbuhan VIII Pertumbuhan IX Likuidasi S 1. Sumberdaya manusia tersedia.Menurut BPS 2007, jumlah penduduk Pangandaran pada tahun 2006 adalah 45.084 orang, dengan komposisi 22.637 orang laki-laki dan 22.447 orang perempuan. 2. Memiliki potensi pariwisata yang memiliki nilai jual yang tinggi. Hal ditandai dengan tingginya tingkat kunjungan wisatawan ke objek Wisata Pantai Pangandaran 3. Nelayan terampil dalam penguasaan teknologi penangkapan. Nelayan di Selatan Jawa Barat mudah menyerap teknologi penangkapan yang berkembang. 4. Fasilitas lengkap dan aksesibilitas ke tempat wisata memadai . 5. Pemanfaatan Sumberdaya Ikan 50 dari potensi yang ada. Jumlah dan jenis ikan yang ada masih dapat ditingkatkan produksinya. 6. Lingkungan perairan mempunyai tingkat kesuburan perairan yang tinggi. Lingkungan perairan di selatan jawa barat mempunyai tingkat kesuburan perairan yang tinggi, sehingga sumberdaya ikan melimpah. W 1. Belum adanya dermaga dan kolam pelabuhan untuk berlabuh armada penngkapan mendaratkan hasil tangkapan ikan di pangkalan pendaratan ikan. 2. Sanitasi dan higienitasi yang masih belum memadai di TPI PPI Pangandaran. 3. Masih lemahnya koordinasi antara BidangDinasBadan Lembaga terkait.. 4. Belum berkembangnya jaringan pemasaran wisata. Obyek wisata Pangandaran tidak tercantum dalam paket wisata di penyelenggara wisata. 5. Lemahnya modal usaha para nelayan, sehingga nelayan belum banyak memiliki Kapal Motor untuk menagkap ikan lebih jauh ke tengah laut 6. Lemahnya pelayanan kepariwisataan. Organisasi pendukung wisata sepertipemandu wisata dan hotel belum terwadahi dalam suatu wadah organisasi yang profsional. O 1. Sumberdaya alam mendukung. Masih cukup besarnya potensi sumberdaya ikan di Wilayah Pengelolaan Perairan Samudera Hindia WPP 9. 2. Keanekaragaman komoditas unggulan tersedia. Sebagai daerah tropis keanekaragman hayati di Pantai Pangandaran dan Samudera Hindia sangat bervariasi. 3. Terdapatnya pengusaha ekspor bidang perikanan dan kelautan. Di daerah Pangandaran sudah ada eksportir, salah satunya adalah PT ASI. 4. Potensi yang belum dimanfaatkan masih cukup besar teruatama sumberdaya kelautan non hayati. 5. Banyaknya jenis ikan yang menjadi komoditas ekspor. Komoditas ikan unggulan di selatan Jawa Barat mempunyai orientasi pasar ekspor. 6. Jumlah penduduk yang tinggi. Merupakan konsumen yang potensial, untuk pariwisata dan pembelian ikan. Strategi SO 1. Peningkatan produksi penangkapan. Rendahnya produktivitas perikanan nelayan dapat bersumber pada relatif rendahnya teknologi penangkapan. Untuk menangani masalah ini aplikasi teknologi penangkapan perlu ditingkatkan. Untuk mewujudkan hal ini diperlukan adanya kemitraan yang menguntungkan antara nelayan dengan perusahaan serta adanya dukungan yang sehat dari pemerintah untuk segera merealisaikan pembangunan pelabuhan perikanan. 2. Program pengembangan kawasan pantai sebagai obyek wisata agar dapat segera terlaksana. Pembangunan sarana dan prasarana wisata serta penambahan wahana atau penambahan aktivitas-aktivitas wisata yang menarik dan menantang 3. Pengembangan usaha dan budidaya ikan hias laut. Sejak dini dipersiapkan pengembangan usaha pemeliharaan atau budidaya ikan hias laut sebagai alaternatif usaha lain yang menguntungkan. Strategi WO 1. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan. Banyak aktivitas destruktif yang sifatnya merusak lingkungan yang akhirnya secara tidak langsung umumnya merugikan masyarakat dan secara khusus merugikan pemerintah daerah, sehingga perlu adanya sosialisasi penambahan pengetahuan yang menyangkut kelestarian lingkungan. 2. Peningkatan kualitas dan kemampuan sanitasi dan higienitas di TPI PPI Pangandaran bagi para pelaku di PPI Pangandaran pengelola PPI dan pengguna PPI Pangandaran. 3. Pengembangan prasarana pelabuhan perikanan. Perlu adanya pembenahan dan pengembangan prasarana pelabuhan perikanan, agar hasil tangkapan dapat didaratkan dan tertangani dengan baik sehingga kualitas yang diharapkan tercapai. 4. Peningkatan kualitas nelayan. Hal yang perlu mendapat perhatian antara lain dalam hal pengawakan kapalkepelautan, kemampuan penggunaan instrumentasi penangkapan dengan teknologi yang lebih maju, dan kemampuan penanganan dengan alat tangkap dengan skala yang lebih besar. 5. Perluasan pasar. Dengan memperbaiki sistem ataupun membuka akses pasar, baik lokal, nasional maupun internasional. T 1. Kurangnya tenaga ahli dibidang kelautan dan perikanan 2. Keterbatasan dalam informasi data dan informasi terutama untuk sumberdaya kelautan non hayati 3. Penegakan peraturan perundangan masih rendah 4. Belum terbentuknya system jaringan informasi antar daerah 5. Harga BBM tinggi sehingga harga BBM tidak terjangkau oleh nelayan kecil. Strategi ST 1. Pengelolaan perikanan tangkap dan wisata pantai seara terpadu dengan melibatkan seluruh instansi terkait, sehingga anggaran yang tersedia di masing-masing instansi dapat difokuskan dalam mempercepat pembangunan sarana dan prasarana perikanan tangkap dan wisata pantai. 2. Pengaturan sistem niaga yang tepat, sehingga nilai jual produk perikanan relatif tinggi. Dalam pelaksanaannya dibentuk badan usaha yang berbadan hukum tetap yang beranggotakan nelayan dan stakeholders yang terlibat di adalam aktivitas perikanan tangkap dan wisata pantai Strategi WT 1. Meningkatkan pengelolaan perikanan tangkap dan wisata pantai berbasis masyarakat. Segala aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan perikanan tangkap dan wisata pantai dilakukan dengan melibatkan seluruh masyarakat yang disalurkan melalui lemabaga swadaya masyarakat yang ada. 2. Peningkatan penegakan hukum. Penegakan hukum dalam sektor perikanan adalah hal yang paling mendasar. Banyak aktivitas destruktif yang sifatnya merugikan masyarakat dan pemerintah daerah yang terjadi akibat lemahnya penegakan hukum. Kasus pemboman ikan, perebutan wilayah penangkapan dan penyalah gunaan ijin penangkapan merupakan contoh konkrit yang tak terelakan. Dengan demikian aspek penegakan hukum ini dilakukan secara kontinyu dalam jangka waktu yang panjang. FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL Tabel 48 Matriks SWOT Berdasarkan matrik strategi SWOT pada Tabel 48, diperoleh dua belas alternatif strategi sinergitas peningkatan pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Pangandaran dan wisata pantai Pangandaran dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan yaitu:

a. Strategi SO

1. Peningkatan produksi penangkapan. Rendahnya produktivitas perikanan nelayan dapat bersumber pada relatif rendahnya teknologi penangkapan. Untuk menangani masalah ini aplikasi teknologi penangkapan perlu ditingkatkan. Untuk mewujudkan hal ini diperlukan adanya kemitraan yang menguntungkan antara nelayan dengan perusahaan serta adanya dukungan yang sehat dari pemerintah untuk segera merealisaikan pembangunan pelabuhan perikanan 2. Program pengembangan kawasan pantai sebagai obyek wisata agar dapat segera terlaksana. Pembangunan sarana dan prasarana wisata serta penambahan wahana atau penambahan aktivitas-aktivitas wisata yang menarik dan menantang 3. Pengembangan usaha dan budidaya ikan hias air laut. Sejak dini dipersiapkan pengembangan usaha pemeliharaan atau budidaya ikan hias laut sebagai alaternatif usaha lain yang menguntungkan, mengingat komoditas dan keanekaragaman hayati unggulan cukup tersedia

b. Strategi ST

1. Pengelolaan perikanan tangkap dan wisata pantai secara terpadu dengan melibatkan seluruh instansi terkait, sehingga anggaran yang tersedia di masing-masing instansi dapat difokuskan dalam mempercepat pembangunan sarana dan prasarana perikanan tangkap dan wisata pantai. 2. Pengaturan sistem niaga yang tepat, sehingga nilai jual produk perikanan relatif tinggi. Dalam pelaksanaannya dibentuk badan usaha yang berbadan hukum tetap yang beranggotakan nelayan dan stakeholders yang terlibat di adalam aktivitas perikanan tangkap dan wisata pantai

c. Strategi WO

1. Pengembangan prasarana pelabuhan perikanan. Perlu adanya pembenahan dan pengembangan prasarana pelabuhan perikanan, agar hasil tangkapan dapat didaratkan dan tertangani dengan baik sehingga kualitas yang diharapkan tercapai. 2. Peningkatan kualitas dan kemampuan sanitasi dan higienitas di TPI PPI Pangandaran bagi para pelaku di PPI Pangandaran pengelola PPI dan pengguna PPI Pangandaran. 3. Peningkatan kualitas nelayan. Hal yang perlu mendapat perhatian antara lain dalam hal pengawakan kapalkepelautan, kemampuan penggunaan instrumentasi penangkapan dengan teknologi yang lebih maju, dan kemampuan penanganan dengan alat tangkap dengan skala yang lebih besar. 4. Perluasan pasar. Dengan memperbaiki sistem ataupun membuka akses pasar, baik lokal, nasional maupun internasional 5. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan. Banyak aktivitas destruktif yang sifatnya merusak lingkungan yang akhirnya secara tidak langsung umumnya merugikan masyarakat dan secara khusus merugikan pemerintah daerah. Perlu adanya sosialisasi, penambahan pengetahuan yang menyangkut kelestarian lingkungan.

d. Strategi WT

1. Meningkatkan pengelolaan perikanan tangkap dan wisata pantai berbasis masyarakat. Segala aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan perikanan tangkap dan wisata pantai dilakukan dengan melibatkan seluruh masyarakat yang disalurkan melalui lemabaga swadaya masyarakat yang ada. 2. Peningkatan penegakan hukum. Penegakan hukum dalam sektor perikanan adalah hal yang paling mendasar. Banyak aktivitas destruktif yang sifatnya merugikan masyarakat dan pemerintah daerah yang terjadi akibat lemahnya penegakan hukum. Kasus pemboman ikan, perebutan wilayah penangkapan dan penyalahgunaan ijin penangkapan merupakan contoh konkrit yang tak terelakan. Dengan demikian aspek penegakan hukum ini dilakukan secara kontinyu dalam jangka waktu yang panjang. Alternatif strategi yang telah disusun selanjutnya ditentukan tiga strategi utama yang diprioritaskan untuk diterapkan dalam peningkatan pengelolaan PPI Pangandaran dan Wisata Pantai Pangandaran yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal melalui pembobotan dan skoring Lampiran 9. Selanjutnya dilakukan perangkingan untuk menentukan tiga strategi utama yang akan diterapkan Tabel 49. Tabel 49 Analisis keterkaitan antar unsur SWOT No. Unsur SWOT Keterkaitan Jumlah Bobot Ranking Strategi SO