Yang termasuk motivasi jasmaniah, misalnya adalah refleks, instink otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah seperti
kemauan untuk berbuat sesuatu. e Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
1. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dari dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar.
d. Motivasi dalam proses belajar mengajar.
Sardiman 1990: 84 mengemukakan beberapa fungsi motivasi dalam proses belajar, yaitu:
1 Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2 Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3 Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan. Selanjutnya dikemukakan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
dosen atau siapa saja yang hendak meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, diantaranya: memberi angka, hadiah, saingankompetensi, ego-involvement,
memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang diketahui.
Roestiyah, N.K 1982: 96-97 mengemukakan pendapatnya mengenai motivasi berikut ini: Dosen yang baik harus dapat memberi motivasi pada
anak didiknya. Ialah usaha dosen agar anak belajar semaksimal mungkin, walaupun anak itu sukatidak suka pada pelajaran itu.
Selanjutnya Roestiyah 1982 mengemukakan dasar dan prosedur motivasi ekstrinsik, yakni:
1 Bila anak berminat, anak senang belajar bila menyadari bahwa pelajaran bernilai dan untuk kepentingan pribadi anak.
2 Timbulkanlah definisi, tetapi dengan alasan tujuan yang pasti dan tugasnya terbatas, jelas dan beralasan.
3 Kembangkanlah keterangan siswa, sehingga kemajuan dan hasil belajarprestasi siswa tercapai.
4 Hadiah akan membawa pengaruh lebih baik, dari pada kita kadang-kadang terpaksa menghukum.
5 Ambilah kegunaan dari sikap murid yang ada, misalnya: bercita-cita- hasrat ingin tahu dan sebagainya.
6 Setiap orang ingin sukses, sehingga murid harus menyadari cara mencapai sukses itu.
7 Jangan memberi kesimpulan lebih dahulu, bila tujuan Dosen sama dengan tujuan murid.
8 Timbulkan suasana humor, kelas yang menggembirakan menyebabkan anak berani berpartisipasi.
9 Membuat papan bulletin, dan pusat minat untuk memberi perangsang hasrat ingin tahu.
10 Motivasi adalah alat dan pengajaran bukan tujuan dan dengan motivasi anak menjadi sempurna perhatiannya dan lebih efektif untuk masing-
masing individu. Ivor K Davis menggambarkan mengenai metode penguatan motivasi
siswa. Pendapatnya berikut ini: Dosen selalu berusaha secara sistematis untuk memperkuat motivasi siswa lewat penyajian bahan pelajaran, sangsi-sangsi dan
hubungan pribadi dengan muridnya. Dalam hal ini Ivor K Davis mengemukakan mengenai teori motivasi kesehatan yang diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar. Selengkapnya dapat diperhatikan dalam gambar 6 berikut ini
MOTIVATOR
+
Kemajuan minimal
- Faktor kesehatan
Garnbar 4. Teori motivasi kesehatan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Sumber: Ivor K Davis
Rasa puas Tugas pelajaran diatur sedemi kian sehingga
siswa menikmati:
prestasi, penghargaan,
tanggung jawab, kemajuan, perkembangan pribadi.
Rasa tidak puas Lingkungan diatur demikian sehingga siswa
merasa tidak puas karena: -
Cara pengawasan, kondisi kerja, hubungan pribadi,
kebijaksanaan administrasi
sekolah, status dan keamanan.
Mc Donald yang diungkap kembali oleh Syaiful Bahri 1994: 34 memberikan definsi motivasi sebagai berikut: Motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, karena seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orang lain.
Dalam pendidikan dan pengajaran, Dosen tidak hanya berfungsi sebagai administrator, demonstrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator,
supervisor dan evaluator, tetapi Dosen juga berfungsi sebagai motivator dan pembimbing. Sebagai motivator Dosen berperan untuk mendorong siswa agar
giat belajar. Dalam usaha membangkitkan gairah belajar siswa terdapat enam hal yang dapat dikerjakan Dosen, yaitu:
1 Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. 2 Menjelaskan secara konkret kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada
akhir pengajaran. 3 Memberikan penghargaan terhadap prestasi yang dicapai oleh siswa.
4 Membentuk kebiasaan belajar yang baik. 5 Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok.
6 Menggunakan metode mengajar yang bervariasi. Dari pendapat-pendapat yang telah dikemukakan para ahli dimuka,
penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1 Motivasi belajar adalah kekuatan yang mendorong seorang siswa untuk belajar. Kekuatan ini bisa berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar
siswa, maupun perpaduan dari keduanya. Dalam proses belajar motivasi berfungsi untuk menentukan besar-kecilnya aktivitas yang dilakukan oleh
seorang siswa dalam mencapai tujuan belajar. 2 Jenis-jenis motivasi belajar disekolah banyak sekali jenisnya, tergantung
bagaimana karakter siswa, kondisi lingkungan belajar siswa. 3 Dalam proses belajar mengajar diharapkan para dosen
dapat mengembangkan motivasi belajar siswa disekolah, melalui usaha yang
meliputi: a. Membangkitkan dorongan siswa untuk belajar, baik pada waktu
memulai pengajaran, dalam proses pengajaran maupun pada akhir pengajaran.
b. Membentuk kebiasaan yang baik dalam belajar di sekolah maupun di rumah.
c. Membantu kesulitan-kesulitan belajarnya siswa. d. Memberikan penghargaan bagi yang berprestasi dan sanksi bagi para
siswa tidak menjalankan tugas belajarnya dengan baik. e. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan
diri secara optimal di sekolah f.
Menggunakan metode mengajar yang variatif dan interaktif yang disesuaikan dengan kemampuan siswa serta karakteristiknya.
e. Indikator Motivasi Belajar