banyak alternatif pemecahan masalah. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki motivasi rendah cenderung bersikap sebaliknya yaitu; tidak percaya diri dan
mengantungkan teman lainnya sehingga selalu berusaha mencontoh pekerjaan teman disebelahnya. Selain itu motivasi mahasiswa saat ujian sangat dipengaruhi
oleh factor minat, suasana kelas, emosi dan kesehatan mahasiswa saat itu. Hal tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
Dalam hal ini, maka hipotesis kedua yang berbunyi terdapat
perbedaan pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar yang tinggi dan motivasi belajar yang rendah terhadap prestasi
belajar mata pelajaran anatomi, tidak dapat diterima. 3. Terdapat interaksi pengaruh penerapan media dan motivasi belajar mahasiswa
terhadap prestasi belajar anatomi
Hasil prestasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran anatomi akan dapat ditingkatkan apabila dosen dapat memilih dan menerapkan media pembelajaran yang
tepat sebagai sarana penyampaian materi pelajaran yang diberikan dan juga tak kalah pentingnya adanya motivasi dari mahasiswa itu sendiri. Dengan demikian, hipotesis
ketiga yang berbunyi terdapat
interaksi pengaruh penerapan pendekatan pembelajaran bermedia dan motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar
mata pelajaran anatomi dapat diterima.
B. IMPLIKASI
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka dikemukakan implikasinya sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan pengaruh yang signifikan pada penerapan media VCD dan Overhead Projector OHP terhadap prestasi belajar anatomi, maka temuan
penelitian ini dapat memberikan dorongan kepada pihak dosen bahwa
penerapan pendekatan pembelajaran bermedia dapat membantu mahasiswa dalam mengaitkan materi yang diajarkan oleh dosen dengan situasi nyata yang
diwujudkan dalam media pembelajaran seperti media audiovisual berbentuk VCD dan media berbentuk Overhead Projector OHP. Media pembelajaran
berbentuk VCD mampu menyajikan gambarobjek nyata yang edukatif. Media pembelajaran Overhead Projector OHP dipilih oleh dosen berdasarkan
pertimbangan; 1. Biaya murah, baik pembelian maupun pemeliharaan, 2. Praktis meliputi; kemudahan dipindahkan atau ditempatkan, kesesuaian
dengan fasilitas yang ada dikelas, keamanan dalam penggunaannya, kemudahan perbaikan, ketersediaan media tersebut berikut suku cadangnya
dipasaran. 2. Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar yang
tinggi dan motivasi belajar yang rendah terhadap prestasi belajar anatomi, maka dapat memberi acuan pada para dosen bahwa hasil belajar mahasiswa
dapat ditingkatkan dengan memperhatikan factor yang ada pada diri mahasiswa yang salah satunya adalah motivasi belajar dari mahasiswa.
Motivasi biasanya berhubungan dengan daya gerak yang mendorong seseorang untuk melakukan atau berpartisipasi dalam kegiatan, juga dapat
berakibat adanya pengerahan segala potensi yang ada. Seseorang yang menaruh motivasi terhadap sesuatu maka ia akan tahan berjam-jam untuk
mengikuti kegiatan tersebut, bahkan sampai lupa waktu. Ada beberapa hal yang dapat diusahakan untuk membangkitkan motivasi belajar pada
mahasiswa yaitu: 1. Pemilihan bahan pengajaran yang berarti pada siswa, 2. Menciptakan kegiatan belajar yang dapat membangkitkan dorongan untuk
menemukan, menterjemahkan apa yang diajarkan dalam bentuk pikiran yang sesuai dengan tingkat anak.
3. Adanya interaksi pengaruh media dan motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar anatomi, dapat dijadikan pedoman bahwa penerapan media
mempunyai keuntungan mengembangkan pemahaman akan mata pelajaran anatomi dalam menumbuhkan daya nalar, berpikir logis dan sistematis.
Pemanfaatan media pembelajaran akan lebih cepat dalam mentransfer pengetahuan sehingga pembelajaran akan lebih bermakna, dimana mahasiswa
dilatih, dimotivasi dalam proses pembelajaran yang lebih aktif sehingga pemahaman kognitif, afektif dan psikomotorik akan berlangsung lebih lama.
Penerapan pendekatan pembelajaran bermedia dan motivasi akan memberikan kemudahan dalam mengelola dan menyimpan
informasi sehingga ketercapaian tujuan pembelajaran terwujud secara optimal.
C. SARAN