BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teoritis 1. Pendekatan pembelajaran
a. Pembelajaran
Proses belajar mengajar sebagai interaksi antara gurudosen dan peserta didik memegang peran yang penting dalam pembelajaran. Proses belajar
menekankan pada apa yang harus dilakukan sebagai subyek yang menerima pelajaran sedangkan proses belajar mengajar menekankan pada apa yang harus
dilakukan oleh gurudosen sebagai pengajar. Belajar sebagai suatu proses digunakan untuk memperoleh kecakapan dan ketrampilan bagi peserta didik.
Menurut William Burton yang dikutip oleh Oemar Hamalik 2001: 37, “Tujuan belajar adalah andanya perubahan tingkah laku pada interaksi antara individu
dengan lingkungannya yang terjadi dalam serangkaian pengalaman belajar”. ”kegiatan dan hasil belajar dihubungkan dengan tujuan belajar dalam situasi
belajar menyangkut aspek perubahan tingkah laku peserta didik meliputi kecakapan, ketrampilan, pembentukan sikap yang menuju pada perkembangan
individu peserta didik. Proses pembelajaran mengacu pada tujuan atau pembentukan kompetensi
yang sistematik dan terarah sehingga terwujud perubahan tingkah laku peserta didik sebagai proses kegiatan interaksi edukatif. Menurut Hamzah B. Uno 2006:
5, “pembelajaran merupakan kegiatan membelajarkan peserta didik secara 14
terintegrasi dengan memperhitungkan lingkungan belajar, karakteristik peserta didik, strategi pembelajaran baik daam penyampaian, pengelolaan dan
pengorganisasian pembelajaran”. Pembelajaran berupaya membelajarkan peserta didik sebagai hasil belajar. Menurut Oemar Hamalik 2001: 57,”pembelajaran
merupakan kombinasi yang meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang mempengaruhi tujuan pembelajaran”. Unsur
manusiawi sistem pembelajaran meliputi peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan. Unsur material seperti; buku, slide, video dan tape. Unsur fasilitas
seperti ruangan kelas, laboratorium, sedangkan prosedur meliputi jadwal belajar. Keseluruhan sistem pembelajaran dilaksanakan karena adanya interaksi antar
komponen yang saling berkaitan untuk membelajarkan peserta didik. Menurut Heinich R, Molenda M dan Russell J. D. 2005: 7, menyatakan
“pembelajaran merupakan susunan informasi dan lingkungan yang memfasilitasi proses belajar’. Gurudosen dalam kegiatan pembelajaran memberikan bimbingan
dan menyediakan berbagai kesempatan yang mendorong peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditandai
dengan penguasaan kemampuan dan pembentukan kepribadian peserta didik. Proses pembelajaran melibatkan peserta didik untuk memperoleh hasil belajar
yang ditentukan oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan gurudosen dan peserta didik dalam pembelajaran karena berupaya membelajarkan peserta didik
dengan terencana dalam memanipulasi sumber belajar dan mengorganisasikan lingkungan belajar untuk menciptakan kondisi belajar yang interaktif.
Lidgren yang dikutip oleh Toeti Sukamto dan Udin S Winataputra 1996: 4, berpendapat bahwa “fokus sistem pendidikan mencakup tiga aspek penting
yaitu: 1 siswa, sebab tanpa adanya kehadiran siswa tidak akan terjadi proses kegiatan belajar; 2 proses kegiatan belajar, yaitu apa yang akan dihayati oleh
siswa pada saat melakukan aktifitas belajar, bukan apa yang harus dilakukan oleh guru untuk mengajarkan materi pelajaran; 3 situasi belajar, yaitu lingkungan
tempat terjadinya proses kegiatan belajar yang menyangkut aspek perubahan tingkah laku. Pendidikan sebagai sistem pembelajaran memiliki komponen yang
menjadi kesatuan fungsional yang saling berinteraksi, berhubungan untuk mencapai tujuan yang di implementasikan dalam proses kegiatan pembelajaran”.
Proses pembelajaran bertujuan agar peserta didik melakukan proses kegiatan belajar untuk memperoleh pengalaman belajar yang ditandai dengan
adanya tingkat penguasaan kemampuan intelektual dan pembentukan kepribadian peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
diwujudkan dalam tindakan dosen dalam melaksanakan rencana mengajar yang meliputi tujuan, bahan, metode, alat serta evaluasi agar mempengaruhi peserta
didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran menempatkan peserta didik sebagai unsur penting yang memiliki hak dan
kewajiban dalam pelaksanaan sistem pendidikan yang menyeluruh dan terpadu. Dari pada definisi yang dikemukakan pembelajaran merupakan kegiatan
yang tersusun atas serangkaian prosedur-prosedur sistematis yang direncanakan dalam memanipulasi sumber belajar sebagai upaya terjadinya proses kegiatan
belajar pada individu peserta didik dengan menimbulkan adanya penekanan pada cara-cara mengorganisasikan isi atau materi pembelajaran, cara penyampaiannya
serta pengelolaan materi pembelajaran.
b. Pendekatan Pembelajaran