e. Indikator Motivasi Belajar
Berdasarkan teori-teori motivasi belajar seperti yang dikemukakan diatas, berikut ini ditampilkan rangkuman yang dapat dirumuskan sebagai indicator
motivasi belajar. Table 2. Indikator Motivasi Belajar
No Teori
Motivasi Tokoh
Indikator dalam Belajar
1 Achievement
Motivation Mc Clelland
Adanya n-ach 2
Attribution Motivation
Weiner - Kemampuan ability
- Usaha effort - Kesulitan tugas belajar yang dibebankan
task difficulty - Nasib luck
3 Need
Motivation Maslow
- Kebutuhan berkekurangan deficiency need
- Kebutuhan pengayaan growth need 4
Motivasi ARCS
Keller - Perhatian penuh attention
- Relevansi relevance - Kepercayaan diri confidence
- Kepuasan satisfaction
5. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Anatomi
Benyamin S Bloom yang ditulis kembali oleh Saefuddin Azwar 2000: 8 membagi kawasan belajar yang selanjutnya disebut tujuan pendidikan menjadi
tiga, yakni kawasan kognitif, afektif dan kawasan psikomotor. Prestasi belajar atau hasil belajar haruslah mencerminkan ketiga kawasan atau tujuan belajar ini.
Selain itu Saefuddin Azwar 2000: 9 secara implisit menyebutkan bahwa prestasi belajar adalah performa maksimal seseorang dalam menguasai bahan-bahan atau
materi yang telah diajarkan. Zaenal Arifin 1990: 2 memberikan pendapatnya mengenai prestasi
sebagai berikut:
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi
banyak digunakan dalam berbagai bidang. Dalam berbagai bidang itu prestasi diartikan dengan kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang
dalam menyelesaikan suatu hal. Dalam bidang pengajaran, prestasi belajar merupakan faktor yang perlu
diperhatikan, karena fungsinya sebagai berikut: a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai anak didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemenuhan hasrat ingin tahu.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi
anak-didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berperan sebagai umpan balik feedback dalam meningkatkan mutu pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan
indikator tingkat produktivitas suatu instansi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan
anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi-rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat.
Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik. Dalam proses belajar-mengajar anak didik merupakan masalah
yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.
Sehubungan dengan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses maupun metode pengajaran, Robert M Gagne 1988: 126-131
mengemukakan beberapa hasil belajar diantaranya: a. Discrimination Diskriminasi
Diskriminasi adalah kemampuan para siswa untuk melihat, mendengar atau merasakan beberapa perbedaan antara stimulus.
b. Concrete concept konsep konkret Konsep konkret menyiapkan para siswa agar mampu untuk mengidentifikasi
satu atau lebih contoh-contoh mengenai suatu konsep. c. Defined concept Identifikasi konsep
Identiikasi konsep adalah suatu aturan yang beberapa obyek atau peristiwa. Melalui aturan ini kita mengartikan sesuatu definisi yang mengekspresikan
hubungan antara atribut konsep dan fugnsinya. d. Rule PolaAturan
PolaAturan adalah kemampuan internal siswa yang menentukan tingkah laku seseorang dan menampilkan demonstrasi suatu hubungan konsep pada situasi
kelas. e. Problem Solving Pemecahan masalah
Pemecahan masalah adalah suatu kondisi dimana para siswa dihadapkan pada pilihan-pilihan dan penggunaan aturan-aturan untuk menentukan suatu solusi
pada situasi-situasi tertertu, alternatif-alternatif dan kendala-kendalanya. Problem solving merupakan sebagian ketrampilan dalam proses pengajaran
yang merupakan ekspresi dari kemampuan para siswa untuk menghubungkan antara aturan-aturan dari konsep.
f. Cognitif Strategy Strategi kognitif
Strategi kognitif atau dalam bahasa Indonesianya adalah Strategi kognitif dapat terdiri dari beberapa tipe-tipe, yakni antara lain: control attending,
encoding, retrieval, and problem solving. g. Verbal Information Informasi Verbal
Informasi Verbal menunjukkan informasi, berupa nama, kenyataan-kenyataan, proposisi yang dapat dinyatakan secara verbal. Verbal information juga
disebut sebagai declarative knowledge. h. Motor Skills Ketrampilan motorik
Ketrampilan motorik adalah ketrampilan-ketrampilan yang diharapkan dikuasai oleh para siswa selama proses pembelajaran. Motor skills biasanya
berupa performaunjuk kerja yang dapat diamati kemampuannya ketika digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang hubungannya dengan
aktivitas. i.
Attitude Sikap Sikap dapat dipandang sebagai suatu skema triudik triadic sceme, yang
dimaksud bahwa sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling berinteraksi untuk memahami, merasakan dan
berperilaku terhadap suatu obyek. Cronbach dalam Zainal Arifin 1990: 4 mengemukakan beberapa fungsi
dari prestasi belajar. Diantaranya yaitu: a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar.
b. Untuk keperluan diagnostik. c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan.
d. Untuk keperluan seleksi. e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan.
f. Untuk menentukan isi kurikulum.
g. Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah. Syaiful Bahri Djamarah 1994: 19 mengemukakan bahwa.: prestasi
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, menciptakan, baik secara individu maupun kelompok. WJS Purwadarminta menyatakan bahwa
prestasi adalah hasil yang telah dicapai dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Sedangkan menurut Masud Khasan Abdul Qohar yang ditulis
kembali oleh Syaiful Bahri 1994: 20 mengemukakan bahwa: Prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Sementara
Nasrun Harahap
dalam Syaiful
Bahri 1994:21
mengemukakan bahwa: Prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan
murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada merek,a serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.
Sedangkan belajar menurut Syaiful Bahri 1994 belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari
bahan yang telah dipelajari. Hasil dari aktivitas belajar terjadi0lah perubahan dari dalam diri individu. Belajar adalah suatu aktivitas sadar untuk mencapai
suatu tujuan. Tujuan dalam belajar adalah terjadinya suatu perubahan dalam diri individu. Perubahan dalam arti menuju ke perkembangan pribadi individu
seutuhnya. Cronbach dalam Saiful Bahri 1994: 22 mengemukakan bahwa: Learning is show by a change behavior as a result of experience.
Maksudnya adalah belajar sebagai aktivitas dapat dilihat dari perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Dari definisi-definisi tersebut,
secara garis besar pengertian belajar adalah usaha sadar dalam rangka untuk mengadakan suatu perubahan yang terjadi dalam individu. Perubahan ini
nantinya akan mmpengaruhi pola pikir individu dalam berbuat dan bertindak. Perubahan itu sebagai hasil dari pengalaman individu dari belajar.
Hubungannya dengan prestasi, maka makna prestasi dan belajar dalam hal ini jika dirangkai menjadi prestasi belajar, pada dasarnya adalah hasil yang
diperoleh dari suatu aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Lebih lanjut Syaiful Bahri 1994: 24-30 mengemukakan mengenai fungsi-fungsi prestasi belajar, yakni sebagai berikut:
a. Prestasi belajar sebagai hasil penilaian Dalam hal ini prestasi belajar dihubungkan dengan proses evaluasi.
Drs. Wayan Nurkancana dan Sumartana yang mengambil pendapat dari Edwind Wand dan Gerald W Brown dalam Syaiful Bahri 1994: 25
dinyatakan sebagai berikut: Evaluation refer to the act or process to determining the value of something. Maksudnya evaluasi pendidikan
dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang
berhubungan dengan dunia pendidikan.
b. Prestasi belajar sebagai alat motivasi. Dalam belajar, motivasi memegang peranan yang dominan. Hubungannya
dengan prestasi belajar, menurut Syaiful Bahri 1994 dikatakan bahwa siswa mempunyai kebutuhan-kebutuhan, yang salah satu kebutuhannya
tersebut adalah untuk mendapatkan prestasi yang baik. Dalam hal yang demikian, maka prestasi belajar bisa dikatakan sebagai kebutuhan yang
memunculkan motivasi dari dalam diri siswa untuk selalu belajar.
B. Penelitian yang Relevan
Sebagaimana penelitian yang lainnya, penelitian ini bukanlah yang pertama kali. Berbagai penelitian yang relevan telah dilakukan sebelumnya,
sehingga untuk menunjukkan keterkaitan pengaruh penerapan pendekatan pembelajaran bermedia VCD dan Overhead Projector OHP terhadap prestasi
belajar mata pelajaran anatomi di tinjau dari motivasi belajar mahasiswa, kiranya dapat dikemukakan beberapa hasil penelitian yaitu:
Hasil penelitian I Made Candiasa. 2002. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Kognitif Terhadap Kemampuan Memprogram Komputer. Jakarta: UNJ.
Hasil penelitian menunjukkan strategi pembelajaran heuristic meningkatkan kemampuan memprogram computer. Agar kemampuan memprogram computer
optimal gaya kognitif field independence, strategi pembelajaran heuristic menghasilkan kemampuan memprogram computer yang tinggi, sedangkan
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif field dependence strategi pembelajaran algoritmik
menghasilkan kemampuan
memprogram komputer
rendah. Berdasarkan simpulan, diperlukan strategi pembelajaran heuristic pembelajaran