dalam analisis butir soal ini tidak ditemukan; 2 Daya pembeda antara 0,20 samapi 0,40 yang berarti cukup dalam analisis butir soal ini berjumlah 15 soal;
3 Daya pembeda antara 0,40 samapi 0,70 yang berarti baik dalam analisis butir soal ini berjumlah 25 soal; 4 Daya pembeda antara 0,70 sampai 1,00 yang berati
baik sekali dalam analisis butir soal ini berjumlah 5 soal; 5 Daya pembeda negative yang berarti tidak baik dalam analisis butir soal ini diketemukan.
Sehingga indeks diskriminasi dalam butir soal tes dapat memenuhi persyaratan penelitian dengan instrument tes.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi berhubungan dengan masalah sumber data yang disebut populasi dan sampel penelitian. Penentuan sumber data tergantung pada masalah yang akan
diteliti serta hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Menurut Sugiyono 2006: 89, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik”. Sehingga populasi penelitian merupakan suatu kelompok individu yang diselidiki tentang aspek-aspek yang terdapat dalam
kelompok. Aspek-aspek yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah pengaruh pendekatan pembelajaran bermedia VCD dan Overhead Projector OHP,
motivasi dan prestasi belajar mata pelajaran anatomi fisiologi. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa Prodi D III Keperawatan
STIKes Satria Bhakti Nganjuk Semester I klas A dan B tahun ajaran 20082009 yang berjumlah 159 Mahasiswa.
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto 2001:109, “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Suatu penelitian tidak perlu meneliti semua anggota
dalam populasi karena mengingat besarnya jumlah populasi dan keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan pikiran peneliti, maka tidak mungkin seluruh populasi
dikenakan penelitian sehingga sampel adalah wakil dari populasi yang akan diteliti. Untuk mengatasinya maka perlu ditetapkan sampel representative yang
dapat mewakili populasi. Penelitian ini merupakan penelitian sampel karena mengambil wakil dari populasi kemudian digeneralisasikan untuk mengambil
kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan beberapa langkah yaitu
sebagai berikut: a. Memilih sekolah dengan menggunakan purposive sampling
Pada penelitian ini untuk memilih sekolah tempat penelitian, penarikan sampel dengan menggunakan purposive sampling yaitu penetapan sampel
kelompok. Dalam penelitian ini tidak memilih individu secara langsung, tetapi menetapkan sekolah dengan pertimbangan; 1. Akreditasi B pada Prodi D III
Keperawatan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan 2. Nilai mata pelajaran anatomi rendah.
b. Memilih tingkat kelas dengan menggunakan purposive sampling Pengambilan sampel penelitian ini menetapkan mahasiswa Prodi D III
Keperawatan semester I dipilih sebagai kelas penelitian dengan pertimbangan; Sesuai dengan kalander pembelajaran sedang mendapatkan materi pelajaran
anatomi.
c. Menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan
secara randomisasi yaitu Prodi D III Keperawatan semester I klas A STIKes Satria Bhakti Nganjuk dipilih sebagai kelompok eksperimen dengan penerapan
pendekatan pembelajaran bermedia VCD, sedangkan semester I klas B sebagai kelompok kontrol dengan pendekatan pembelajaran bermedia Overhead Projector
OHP. Untuk menentukan besarnya jumlah sampel kelas menggunakan taktik penarikan sampel purposive proportional random sampling. Purposive
proportional random sampling diperoleh dengan cara mengambil sejumlah anggota populasi dari berbagai strata populasi sehingga setiap strata dalam
populasi terwakili oleh anggota dari masing-masing populasi dengan mengambil besar kecilnya perimbangan populasi yang setara. Teknik purposive proportional
random sampling digunakan agar masing-masing sub populasi memperoleh kesempatan untuk dipilih sebagai sampel penelitian sehingga hasil yang dicapai
lebih representative, karena teknik pengambilan sampel harus secara maksimal memungkinkan diperolehnya sampel representative. Untuk itu dikenal dua jenis
teknik penentuan sampel yaitu: 1 penentuan sampel acak random sampling, yang memiliki kemungkinan tinggi menetapkan sampel yang representative; 2
Penentuan sampel
tak acak
non-random sampling,
yang rendah
kemungkinannya menghasilkan sampel yang representative karena tidak semua subyek populasi mendapatkan kemungkinan probabilitas yang sama untuk
dijadikan anggota sampel. Pengambilan sampel penelitian ini didasarkan pembatasan. Suharsimi Arikunto 2001: 112 yang mengungkapkan “untuk
sekedar ancer-ancer apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sedangkan, jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih”. Agar sub
populasi memperoleh kesempatan dipilih sebagai sampel penelitian sehingga hasilnya representative, peneliti mengambil 25 lebih dari jumlah sub populasi
dengan perincian sebagai berikut: Tabel 11. Diskripsi Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian
No STIKes Satria Bhakti Nganjuk
Prodi D III Keperawatan Jumlah
Populasi Jumlah
Sampel
1 Semester I Klas A
80 38
2 Semester I Klas B
79 37
Jumlah
159 73
Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik propotional random sampling menetapkan kelas IA sebagai kelas penelitian, sehingga berdasarkan
langkah-langkah teknik pengambilan sampel diatas, diperoleh D III Keperawatan kelas IA berjumlah 38 sebagai kelompok eksperimen dengan penerapan
pendekatan pembelajaran kontekstual bermedia VCD, sedangkan kelas IB berjumlah 37 sebagai kelompok kontrol dengan penerapan pendekatan
pembelajaran kontekstual bermedia OHP. Untuk membuktikan bahwa berkualifikasi setara maka diperlukan data
yang dapat dipercaya, data yang diambil adalah nilai tes intelegence tes IQ yang dilakukan dengan bantuan psikolog yang diuji dengan teknik t-tes untuk sampel
yang berasal dari populasi yang sama.
Table 12. Data Statistik Uji t
Group Statistics
Kelas N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean IQ B
37 94.92
7.414 1.219
A 38
96.16 8.166
1.325
Tabel 13. Data Analisis Uji t
Independent Samples Test
Levenes Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig.
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Differ ence
Std. Error
Differen ce
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper IQ Equal
variances assumed
.009 .925
-.687 73
.494 -1.239 1.802
-4.831 2.353
Equal variances not
assumed -.688 72.650
.493 -1.239 1.800
-4.827 2.349
Dari hasil analisis yag dibantu dengan program computer statistic SPSS for windows series 16.0 dapat diketahui bahwa harga t pada equal varians
assumend yakni -0.687 dengan tingkat signifikasi 0.494. Kenyataan ini menunjukan bahwa pada dasarnya rata-rata hasil tes intelegence kelas IA dan rata-
rata hasil tes intelegence kelas IB adalah sama saja tidak berbeda. Atas dasar proporsional jumlah siswa yang ada untuk dianalisis 75 terdiri dari 38 mahasiswa
kelompok eksperimen dan 37 mahasiswa kelompok control. Data uji t rata-rata hasil tes intelegence kelas IA dan IB dapat dilihat pada lampiran 1 hal. 141-142.
D. Prosedur Penelitian 1. Persiapan Pembelajaran