4. Hubungan antara
Lingkungan Belajar
dengan Prestasi
Belajar Mahasiswa
Dari hasil analisis data diketahui bahwa hipotesis keempat yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan
belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dapat diterima. Kebenaran pernyataan ini didukung oleh hasil analisis regresi ganda yang menunjukkan
bahwa r
hitung
sebesar 0,411 dan r
tabel
sebesar 0,135. Berdasarkan hasil r
hitung
tersebut, dapat diketahui bahwa variabel lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa memiliki hubungan r
hitung
= 0,411 P
hitung
= 0,00, memiliki hubungan yang positif atau searah r
hitung
bertanda + positif, memiliki interpretasi koefisien korelasi sedang r
hitung
berada pada interval 0,40 – 0,599, dan memiliki hubungan yang signifikan t
hitung
t
tabel
. Hal ini membuktikan
bahwa tinggi
rendahnya prestasi
belajar mahasiswa
berhubungan dengan lingkungan belajar. Dengan demikian lingkungan belajar memiliki hubungan yang positif
dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa. Lingkungan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 16,40. Hal ini berarti bahwa variabel
lingkungan belajar memberikan kontribusi atau sumbangan kepada variabel prestasi belajar mahasiswa. Sumbangan efektif juga diberikan oleh variabel
lingkungan belajar sebesar 7,96. Hal ini berarti bahwa sumbangan efektif tersebut merupakan pencerminan dari koefisien determinasi R
2
yang
digunakan untuk menunjang efektifitas garis regresi demi keperluan pengadaan prediksi.
Hasil penelitian ini yang diperoleh dari jawaban kuesioner para mahasiswa dapat memberi masukan bagi masyarakat, pihak kampus, maupun
mahasiswa lainnya agar lebih memperhatikan lingkungan belajarnya. Mahasiswa akan memiliki prestasi belajar yang tinggi jika lingkungan belajar
yang di sekitarnya baik. Lingkungan belajar mempunyai pengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar. Lingkungan belajar yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar mahasiswa berupa dorongan dari orang tua, dorongan dari teman baik di lingkungan rumahkost maupun lingkungan kampus, hubungan
dengan lingkungan sekitar, keadaan orang tua, praktek pengelolaan keluarga, letak rumah, itu semua dapat memberi dampak terhadap kegiatan belajar
mahasiswa. Agar mahasiswa dapat berhasil dalam pendidikannya maka harus diperhatikan segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya.
Lingkungan sosial kampus seperti dosen, teman-teman sekelas dapat mempengaruhi belajar seorang mahasiswa. Dosen yang selalu menunjukkan
sikap dan perilaku yang baik dan dapat memberikan suriteladan dapat menjadi daya pendorong positif bagi kegiatan belajar mahasiswa.