Hubungan antara Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hubungan antara Persepsi Mahasiswa tentang Metode Mengajar Dosen

sumbangan relatif yang lebih besar yaitu 30,64, intensitas belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 29,15, sarana belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 23,81, dan lingkungan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 16,40. Hal ini berarti bahwa variabel persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar secara bersama-sama memberikan kontribusi atau sumbangan kepada variabel prestasi belajar mahasiswa. Sumbangan efektif yang lebih besar juga diberikan oleh variabel persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen sebesar 14,87, kemudian intensitas belajar sebesar 14,15, sarana belajar sebesar 11,56, dan yang terakhir lingkungan belajar sebesar 7,96. Hal ini berarti bahwa sumbangan efektif dari keempat variabel bebas di atas secara bersama-sama merupakan pencerminan dari koefisien determinasi R 2 yang digunakan untuk menunjang efektifitas garis regresi demi keperluan pengadaan prediksi. Hasil penelitian ini yang diperoleh dari jawaban kuesioner para mahasiswa dapat memberi masukan bagi para dosen agar menyajikan metode pengajaran secara tepat dan bagi mahasiswa itu sendiri agar dapat meningkatkan intensitas belajarnya. Selain itu sarana belajar dan lingkungan belajar agar menjadi lebih baik lagi sehingga dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih mendalam. Dengan demikian materi pelajaran yang diberikan oleh dosen pun akan lebih mudah diserap dan rasa motivasi mahasiswa untuk belajar akan bertambah karena sarana dan lingkungan belajar yang lengkap dan nyaman sehingga pada akhirnya akan meningkatkan intensitas belajarnya.

BAB VI KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dan analisa data, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari deskripsi data variabel metode mengajar dapat diperoleh bahwa kategori sangat baik ada 4, kategori baik 43, kategori cukup 44, kategori tidak baik ada 9, dan kategori sangat tidak baik 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa metode mengajar untuk mahasiswa angkatan 2002 dan 2003 Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma termasuk dalam kategori cukup. Dari analisa data dapat diperoleh bahwa hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkan r hitung sebesar 0,558 lebih besar dari r tabel sebesar 0,135 dan t hitung sebesar 2,953 lebih besar dari t tabel sebesar 1,984. Arah hubungan antara variabel persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen X 1 dengan prestasi belajar mahasiswa Y bertanda + positif dan searah, maksudnya makin tinggi nilai X 1 maka makin tinggi pula nilai Y. Tingkat hubungannya diinterpretasikan sedang karena hasil r hitung = 0,558 berada pada interval koefisien 0,40 – 0,599. Dengan penjelasan tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dengan menciptakan metode mengajar yang baik di dalam kelas dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. 2. Dari deskripsi data variabel intensitas balajar dapat diperoleh bahwa kategori sangat tinggi ada 0, kategori tinggi 5, kategori cukup 31, kategori rendah ada 31, dan kategori sangat rendah ada 33 sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas belajar mahasiswa angkatan 2002 dan 2003 Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma termasuk dalam kategori rendah. Dari analisa data dapat diperoleh bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkan r hitung sebesar 0,529 lebih besar dari r tabel sebesar 0,135 dan t hitung sebesar 3,103 lebih besar dari t tabel sebesar 1,984. Arah hubungan antara variabel intensitas belajar X 2 dengan prestasi belajar mahasiswa Y bertanda + positif dan searah, maksudnya makin tinggi nilai X 2 maka makin tinggi pula nilai Y. Tingkat hubungannya diinterpretasikan sedang karena hasil r hitung = 0,529 berada pada interval koefisien 0,40 – 0,599. Dengan penjelasan tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dengan meningkatkan intensitas belajar maka dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. 3. Dari deskripsi data variabel sarana belajar dapat diperoleh bahwa kategori sangat baik ada 3, kategori baik 35, kategori cukup 53, kategori tidak baik ada 8, dan kategori sangat tidak baik ada 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa sarana belajar mahasiswa angkatan 2002 dan 2003 Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma termasuk dalam kategori cukup. Dari analisa data dapat diperoleh bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara sarana belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkan r hitung sebesar 0,504 lebih besar dari r tabel sebesar 0,135 dan t hitung sebesar 2,699 lebih besar dari t tabel sebesar 1,984. Arah hubungan antara variabel sarana belajar X 3 dengan prestasi belajar mahasiswa Y bertanda + positif dan searah, maksudnya makin tinggi nilai X 3 maka makin tinggi pula nilai Y. Tingkat hubungannya diinterpretasikan sedang karena hasil r hitung = 0,504 berada pada interval koefisien 0,40 – 0,599. Dengan penjelasan tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dengan menambah sarana belajar maka dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. 4. Dari deskripsi data variabel lingkungan belajar dapat diperoleh bahwa kategori sangat baik ada 6, kategori baik 40, kategori cukup 45, kategori buruk ada 7, dan kategori sangat buruk ada 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar mahasiswa angkatan 2002 dan 2003 Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma termasuk dalam kategori cukup. Dari analisa data dapat diperoleh bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkan r hitung sebesar 0,411 lebih besar dari r tabel sebesar 0,135 dan t hitun g sebesar 2,442 lebih besar dari t tabel sebesar 1,984. Arah hubungan antara variabel lingkungan belajar X 4 dengan prestasi belajar mahasiswa Y bertanda + positif dan searah, maksudnya makin tinggi nilai X 4 maka makin tinggi pula nilai Y atau sebaliknya. Tingkat hubungannya diinterpretasikan sedang karena hasil r hitung = 0,411 berada pada interval koefisien 0,40 – 0,599. Dengan penjelasan tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dengan menciptakan situasi dan kondisi yang baik, baik itu di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakatkost, maupun di lingkungan kampus, terutama yang mendukung dalam belajar mahasiswa dapat meningkatkan prestasi belajar. 5. Dari deskripsi data variabel prestasi belajar dapat diperoleh bahwa kategori sangat tinggi ada 18, kategori tinggi 37, kategori cukup 29, kategori rendah ada 7, dan kategori sangat rendah ada 9 sehingga dapat disimpulkan prestasi belajar mahasiswa angkatan 2002 dan 2003 Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma termasuk dalam kategori tinggi. Dari analisa data dapat diperoleh bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan didapatkan R hitung sebesar 0,697 lebih besar dari P hitung = 0,00 dan F hitung sebesar 22,394

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma.

0 0 124

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma

0 0 122

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 145

Hubungan persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar Student Centered Learning (SCL) dan lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006-2007.

0 2 141

Hubungan antara sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen dan lingkungan belajar mahasiswa dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi : studi kasus : mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 0 114

Hubungan antara lingkungan belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 135

Hubungan antara lingkungan belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 133

Hubungan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma

0 0 227

Hubungan antara sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen dan lingkungan belajar mahasiswa dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi : studi kasus : mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 112

Hubungan persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar Student Centered Learning (SCL) dan lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006-2007 - U

0 0 139