dengan naik turunya harga bahan bakar bensin dan solar sehingga berpengaruh terhadap biaya produksi dan ketersediaan bahan baku itu sendiri.
Kebijakan pemerintah dalam hal kebijakan perbankan yang belum pro terhadap UMKM, daya tawar menawar yang menurun akibat semakin
meningkatnya jumlah penawaran dari usaha bakso sejenis sehingga produsen dipacu untuk memberikan harga bakso ikan yang lebih kompetitif untuk
menarik konsumen dan keberadaan perusahaan sejenis menjadi faktor-faktor ancaman yang harus dipertimbangkan saat akan mengembangkan usaha.
4.6.3 Matriks IE
Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan matriks
ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis untuk CV.BJA dengan lebih detail. Skor nilai rataan matriks IFE dan EFE dipadukan untuk IE. Rataan
Matriks IFE adalah pada skor 2,614 dan rataan Matriks EFE adalah 2,651. Paduan kedua matriks itu dapat dilihat dalam Gambar 11 berikut ini.
IFE
Kuat Rataan
Lemah 4,0 3,0 2,0 1,0
Tinggi 3,0
2,0 1,0
I II
III E
F E
Sedang
IV V
VI
Rendah
VII VIII
IX
Gambar 16. Matriks Internal Eksternal IE Pengembangan Usaha Bakso Ikan Tuna, Surimi dan Campuran CV.BJA
Matriks IE pada Gambar 16, menunjukkan hasil pemetaan posisi usaha CV.BJA berada pada kuadran V yakni Kuadran PertumbuhanStabilitas.
Dalam Rangkuti 2005, strategi yang dapat digunakan untuk kuadran V adalah Strategi pertumbuhan Growth Strategy yaitu strategi yang didesain
untuk mencapai pertumbuhan baik dalam penjualan, asset, profit, atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan
harga, mengembangkan produk baru, menambah mutu produk atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan
adalah dengan cara meminimalkan biaya minimize cost sehingga dapat meningkatkan profit. Cara ini merupakan strategi terpenting apabila kondisi
perusahaan berada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat
kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga dalam usaha meningkatkan pangsa pasar. Dengan demikian, perusahaan yang belum
mencapai critical mass mendapat profit dari large-scale production akan mengalami kekalahan, kecuali jika perusahaan ini dapat memfokuskan diri
pada pasar tertentu yang menguntungkan. Jika di analisis, strategi pertumbuhan merupakan langkah yang paling
tepat untuk diterapkan di CV.BJA, sebagai suatu usaha yang sedang berupaya meningkatkan penjualan, asset, dan profitnya. Jika dari segi harga, CV.BJA
telah menerapkan strategi penetapan harga lebih rendah dari pesaingnya, maka langkah lain selanjutnya dalam rangka meningkatkan penjualan adalah
mengembangkan produk-produk baru baik dari segi rasa, aroma, bentuk, warna maupun keseluruhannya overall. Meningkatkan mutu bakso ikan yang
sudah ada dan memperluas akses pasar. Rangkuti 2005 menyatakan ada dua strategi dasar dari pertumbuhan
pada tingkat korporat yaitu konsentrasi pada satu industri atau diversifikasi ke industri lain. Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan yang memiliki kinerja
yang baik cenderung mengadakan konsentrasi, sedangkan perusahaan yang relatif kurang memiliki kinerja yang baik cenderung mengadakan diversifikasi
agar dapat meningkatkan kinerjanya. CV.BJA telah menerapkan strategi diversifikasi sejak awal 2011. Perusahaan ini telah mengembangkan produk
bakso baru diversifikasi produk bakso dengan memproduksi bakso surimi untuk target pasar yang lebih tinggi, antara lain hotel-hotel, catering dan pasar-
pasar tertentu serta masyarakat kalangan menengah atas. Mutu yang ditawarkan dalam bakso surimi ada dua kategori yaitu mutu A dan B
Lampiran 23. Mutu A lebih tinggi dari mutu B, begitupun dengan harganya .
Bakso surimi ini dipasarkan ke konsumen melalui agen-agen tertentu yang telah membuat kesepakatan kerjasama secara baik dengan CV.BJA, dimana
spesifikasi bakso dan merk bakso ditentukan oleh agen tersebut. Langkah ini dilakukan CV.BJA dalam rangka meningkatkan produksi dan perluasan pasar.
Kuadran V menempatkan CV.BJA pada posisi moderate attractive industry dimana strategi yang dapat diterapkan adalah konsolidasi yang
tujuannya relatif lebih defensif yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Langkah lain yang dapat dilakukan CV.BJA untuk
pengembangan usahanya yaitu melalui perluasan pasar, peningkatan fasilitas produksi, dan teknologi melalui pengembangan internal maupun eksternal
melalui akuisisi atau joint ventures dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
Perluasan pasar dapat dilakukan dengan cara meningkatkan jenis produk baik bakso maupun olahan ikan sejenis, menambah tenaga pemasaran
atau memperluas lokasi pemasaran dengan cara merambah lokasi-lokasi pasar baru yang belum terjangkau.
Strategi lain adalah membuka jaringan suplai bahan baku untuk mendapatkan kontinuitas bahan baku dengan mutu dan harga yang sesuai.
Peningkatan usaha juga dapat dilakukan dengan meningkatkan fasilitas dan sarana produksi dengan mengganti alat-alat produksi yang sudah lama atau
rusak dengan yang baru dan memiliki kapasitas produksi dan kecepatan alat yang lebih tinggi.
Efisiensi dan optimalisasi mesin dan tenaga kerja merupakan cara untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Efisiensi dan optimalisasi
berpengaruh dalam menekan biaya produksi seperti biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, biaya perawatan dan biaya bahan baku. Usaha-usaha efisiensi
dan optimalisasi tersebut dapat dilakukan dengan merancang manajemen pengelolaan produksi yang lebih baik dan efisien.
4.6.4 Analisis SWOT