Analisis Finansial Analisis Kelayakan dan Pengembangan Usaha

dasarnya, strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan peubah-peubah seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, unsur bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran Tjiptono, 1999. 4 Aspek sosial Aspek sosial berkenaan dengan dampak sosial yang lebih luas dari investasi yang diusulkan, seperti penyediaan, pengaruh terhadap lingkungan dan pemerataan pendapatan. 5 Aspek finansial Aspek ini mengukur manfaat ekonomis bagi proyek itu sendiri atau sering disebut manfaat finansial. Manfaat analisis finansial untuk mengetahui apakah kegiatan usaha mampu memenuhi kewajiban finansial ke dalam atau ke luar perusahaan, serta mendatangkan keuntungan yang layak bagi perusahaan atau pemiliknya. Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya- biaya dengan manfaat benefit untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek. Suatu usaha dapat dinilai layak apabila memberikan keuntungan finansial.

2.6.2 Analisis Finansial

finansial dalam persiapan dan analisis proyek menerangkan pengaruh- pengaruh finasial dari suatu proyek yang diusulkan terhadap peserta yang tergabung di dalamnya. Salah satu cara untuk melihat kelayakan finansial adalah dengan mentode Cash Flow Analysis. Metode tersebut dilakukan setelah komponen-komponen biaya dan manfaat tersebut dikelompokkan dan diperoleh nilainya. Komponen- komponen tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu manfaat atau penerimaan benefit; inflow dan biaya atau pengeluaran cost; outflow. Selisih antara keduanya disebut manfaat bersih net benefit, untuk tingkat investasi menggunakan beberapa kriteria penilaian kelayakan yaitu; Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR dan Net Benefit Cost Ratio Net BC Gittinger, 1996. Analisis finansial dilakukan untuk melihat apakah usaha yang dijalankan tersebut layak atau tidak dengan melihat kriteria-kriteria investasi yaitu a Pay Back Period PBP, b Net BC, c Break Even Point BEP, d NPV dan e IRR. 1 Pay Back Period PBP PBP adalah waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi awal Newman, 1990. Perhitungan PBP ini dilengkapi dengan rasio keuntungan dan biaya dengan nilai sekarang. Jika nilai perbandingan keuntungan dengan biaya lebih besar atau sama dengan 1, maka proyek tersebut dijalankan karena tidak akan merugi. PBP adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas Umar, 1997, dapat dinotasi sebagai berikut : PBP = n + m B n+1 – C n+1 Keterangan : n = periode investasi pada saat nilai akhir kumulatif B t – C t negative terakhir m = nilai kumulatif B t – C t negative terakhir B n+1 = nilai sekarang penerimaan bruto pada akhir tahun n + 1 C n+1 = nilai sekarang biaya bruto tahun n + 1 2 Net BC Bet BC adalah perbandingan jumlah nilai bersih sekarang yang positif dengan jumlah nilai bersih sekarang yang negative. Angka ini menunjukkan tingkat besarnya tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu satuan. Jika diperoleh nilai net BC 1, maka proyek layak dilaksanakan, tetapi jika nilai BC 1, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan rugi. Menurut Gittiger 1996, Net BC merupakan perbandingan jumlah nilai bersih sekarang yang positif dengan jumlah nilai bersih sekarang yang negative. Angka ini menunjukkan tingkat besarnya tambahan manfaat pada setiap tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu satuan dinotasikan sebagai berikut : Net BC = n Σ t=0 B t - C t 1 + i t n Σ t=0 C i – B i 1 + i t Keterangan : Bt = benefit bruto pada tahun ke – t Rp Ct = benefit bruto pada tahu ke – t Rp n = umur ekonomis usaha tahun i = tingkat suku bunga t = periode investasi 1 = 1,2,3…n 3 Break Even Point BEP BEP adalah suatu gambaran kondisi penjualan produk yang harus dicapai untuk mencapai titik impas. Proyek dikatakan impas jika jumlah hasil penjualan produknya pada suatu periode tertentu sama dengan jumlah biaya yang ditanggung sehingga proyek tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga tidak memperoleh laba. Jika hasil akhir penjualan produk tidak dapat melampaui titik tersebut maka proyek yang bersangkutan tidak dapat memberikan laba Sutojo, 1996. BEP = Biaya Tetap 1 - Biaya Variabel Total Penerimaan Untuk B t - C t Untuk B t - C t 4 Net Present Value NPV NPV menunjukkan keuntungan yang akan di peroleh selama umur investasi, merupakan jumlah nilai penerimaan arus tunai pada waktu sekarang dikurangi biaya yang dikeluarkan selama waktu tertentu. Kriteria NPV sebagai berikut : a NPV 0, maka proyek menguntungkan dan layak dilaksanakan b NPV = 0, maka proyek tidak untung dan juga tidak rugi manfaat diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan sehingga pelaksanaan proyek berdasarkan penilaian subyektif pengambilan keputusan c NPV 0, maka proyek rugi dan lebih baik tidak dilaksanakan Keterangan : Bt = benefit bruto pada tahun ke – t Rp Ct = benefit bruto pada tahu ke – t Rp n = umur ekonomis usaha tahun i = tingkat suku bunga t = periode investasi 1 = 1,2,3…n 5 Internal Rate of Return IRR IRR menunjukkan persentase keuntungan yang sudah diperoleh atau investasi bersih dari suatu proyek, atau tingkat diskonto yang dapat membuat arus penerimaan bersih sekarang dari investasi NPV sama dengan nol. Jika nilai IRR lebih besar dari tingkat diskonto, maka proyek layak untuk dilaksanakan sedangkan jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat diskonto maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. NPV = n Σ t=0 B t - n Σ t=0 C t 1 + i t 1 + i t NPV = n Σ t=0 B t - C t 1 + i t Formulasi yang digunakan dalam menghitung IRR adalah: i = i + NPV 1 i 2 – i 1 NPV 1 – NPV 2 Keterangan : NPV 1 = nilai NPV yang positif Rp NPV 2 = nilai NPV yang negatif Rp i 1 = discount rate nilai NPV yang positif i2 = discount rate nilai NPV yang negatif i = IRR

III. METODE KAJIAN

3.1 Lokasi dan Waktu

Penelitian ini akan dilakukan di CV. Bening Jati Anugerah yang terletak di Desa Parung Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian April sampai dengan Agustus 2011.

3.2 Metode Kerja

Kajian ini menggunakan metode deskriptif dan analitik yang bersifat studi kasus Sugiyono, 2003. Untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi lingkungan perusahaan internal dan eksternal dilakukan wawancara langsung dengan pengelola perusahaan menggunakan kuesioner. Hasil identifikasi kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui posisi perusahaan saat ini. Selanjutnya dilakukan penyusunan strategi yang dapat diimplementasikan, serta prospek perkembangan usaha ke depan.

3.2.1 Pengumpulan Data

Jenis pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 dua kelompok, yaitu: 1 Data Primer Data primer diperoleh dari hasil wawancara atau komunikasi dan observasi. Wawancara atau komunikasi adalah suatu metode pengumpulan data yang melibatkan pengajuan pertanyaan kepada para responden untuk mendapatkan informasi yang diinginkan atau diharapkan, dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yang disebut kuesioner. Sedangkan observasi adalah suatu metode pengumpulan data dimana situasi yang menjadi perhatian diamati dan fakta-fakta, tindakan-tindakan, atau perilaku-perilaku yang relevan dicatat. 2 Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari literatur-literatur dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini baik dari studi pustaka maupun dari perusahaan.