Sedangkan secara keseluruhan, hasil respon konsumen terhadap ketiga bakso ikan produksi CV. BJA hampir sama, begitu dengan bakso ikan
yang dijual di pasaran, walaupun dari sisi harga berbeda. Bakso surimi harganya sedikit lebih mahal dari bakso tuna yaitu Rp.13.000,-
perkemasan isi 30 butir. Bakso surimi baru mulai dikembangkan oleh CV. BJA di tahun 2011
untuk memenuhi permintaan pasar, yaitu pesanan-pesanan bakso dari hotel dan katering-katering untuk kriteria bakso ikan yang berwarna lebih putih
dan tekstur lebih kenyal. Munculnya bakso surimi juga sebagai produk alternatif untuk mencapai segment pasar tertentu dalam rangka
pengembangan usaha pengolahan bakso ikan untuk meningkatkan pemasaran selain dalam rangka mengatasi kesulitan mendapatkan bahan
baku daging merahtetelan ikan tuna. Terkait mutu, produk bakso surimi dan olahan lainnya, yaitu siomay,
ekado, otal-otak, keong mas, udang gulung, lumpia, fish finger, kaki naga dan lainnya di kemas dalam kemasan plastik polyethylene dengan ukuran
25 cm x 40 cm dan memiliki daya tahan produk mencapai 6 bulan jika disimpan dalam ruang beku
– 18
o
C.
4.5.2 Aspek Manajemen Operasional
CV. BJA dalam menjalankan usahanya sangat tergantung pada tenaga kerja yang bekerja baik, baik pimpinan sebagai ujung tombak organisasi,
maupun tenaga kerja lainnya sebagai pendukung atau perangkat organisasi di CV. BJA.
Jika diperhatikan, struktur organisasi di CV. BJA bersifat sederhana. Pemilik sekaligus bertugas sebagai pengelola manager, yaitu Ibu Purnani
sebagai manager umum, Bapak Kristiono sebagai kepala administrasi dan keuangan, dan Bapak Kristiawan sebagai kepala produksi dan operasional.
Menurut Hubeis 2009, struktur organisasi CV. BJA seperti yang ditampilkan dalam Gambar 10 menggambarkan daur hidup unit usaha berada pada fase
pertumbuhan maupun kedewasaan, yaitu pemilik ikut berperan dalam hierarki manajerial.
Direktur Manager Umum PURNANI
Admin Keu Kepala Produksi
Kepala OPR Kristiono
Kristiawan Kristiawan
Kasir 1. Kadir
2. Alex 3. Ketol
4. Rahman 5. Prawoto
6. Alpian 7. Feri R
8. Feri S 9. Max Daris
10. Izan 1. Yandi
2. Anwar 3. Ade
4. Aming 5. Endah
1. Yani 2. Endah
Gambar 10. Struktur Organisasi CV. BJA
Dalam hal ini terlihat hierarki manajerial di CV. BJA, yaitu arus komunikasi, koordinasi dan pengawasan dari manajemen masih bersifat one
man show namun sudah disesuaikan dengan pembagian peran yang telah ditetapkan. Dengan memperhatikan peran interpersonal berhubungan dengan
orang lain, peran informasional menerima, mengumpulkan dan menyebarkan informasi, dan peran pengambilan keputusan membuat pilihan dan resiko,
maka mekanisme koordinasi dan pola interaksi yang telah terbentuk di CV. BJA telah mampu membantu pengelolaan organisasi di perusahaan terkait
dengan hubungan dekat antarpersonal, fleksibilitas operasi dan biaya variabel yang rendah, pelayanan yang lebih baik dan respon yang cepat terhadap
perkembangan. Dengan pola sentralisasi yang difokuskan pada aspek manajerial, administrasi dan teknis maka usaha CV. BJA dapat lebih
berkembang besar karena pengendaliannya jelas dan memiliki otonomi dalam melakukan kerja yang riil yang lebih bebas untuk memungkinkan terjadinya
kreativitas dari pekerja maupun manajer. Penjabaran manajemen operasional terlihat dari pembagian tugas yang
jelas, yaitu bagian administrasi dan keuangan bertugas meliputi pendataan kebutuhan bahan baku, administrasi pembukuan dan pengaturan distribusi dan
pemasaran bakso ikan agar dapat dikirimkan sesuai jumlah dan tanggal pemesanan serta mencatat semua transaksi yang terjadi baik harian, mingguan
dan bulanan sehingga arus pengeluaran dan pendapatan dan arus kas dapat dipertanggungjawabkan.
Bagian produksi dan operasional bertugas untuk memproduksi bakso ikan dan olahan lainnya sesuai dengan standard dan kriteria yang ditetapkan
perusahaan, dengan pengaturan anak buah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Bagian operasional bertanggung jawab dalam mengatur
distribusi produk sesuai dengan pesanan agar tepat jumlah dan tepat waktu.
4.5.3 Aspek Pemasaran