11
Saluran tataniaga tomat yang relatif lebih efisien dari beberapa saluran tataniaga yang terbentuk diharapkan dapat mendatangkan manfaat dan keuntungan bagi
setiap pihak yang terlibat dalam tataniaga tomat tersebut, termasuk di dalamnya bermanfaat bagi petani.
Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana sistem tataniaga tomat di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua,
Kabupaten Bandung Barat? 2.
Dari sistem tataniaga tomat yang terbentuk di Desa Tugumukti, saluran mana yang relatif lebih efisien dilihat dari segi efisiensi operasional?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menganalisis pelaksanaan sistem tataniaga tomat di Desa Tugumukti,
Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. 2.
Menganalisis tingkat efisiensi operasional saluran tataniaga tomat dari sistem tataniaga tomat yang terbentuk di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua,
Kabupaten Bandung Barat.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sistem tataniaga tomat yang berasal dari petani tomat di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten
Bandung Barat. Adapun yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah petani tomat di Desa Tugumukti, lembaga tataniaga yang terlibat dalam proses
tataniaga tomat diantaranya Pedagang Kecil Pasar Andir Bandung PKPAB, Pedagang Besar Pasar Induk Cibitung PBPIC Bekasi, Pedagang Besar Pasar
Induk Kramat Jati PBPIK Jakarta dan pedagang pengecer. Data yang digunakan merupakan data penjualan tomat yang terjadi pada bulan Mei 2012 yang
dilakukan oleh setiap responden penelitian. Konsumen akhir yang membeli tomat dari pedagang pengecer maupun dari pedagang besarkecil tidak dijadikan sebagai
responden dalam penelitian ini.
12
Adapun batasan wilayah dan pasar yang diambil dalam penelitian ini mencakup saluran tataniaga tomat yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan
pasar lokal pada tiga buah pasar yaitu Pasar Andir Bandung, Pasar Induk Cibitung Bekasi dan Pasar Induk Kramat Jati Jakarta yang diperoleh dengan metode
snowball sampling dengan mengikuti saluran tataniaga. Saluran tataniaga untuk
memenuhi kebutuhan pasar lokal modern supermarket dan ekspor beserta lembaga tataniaga yang bertindak sebagai eksportir tidak dianalisis dalam
penelitian ini. Pendekatan alat analisis yang digunakan pada penelitian ini dibatasi.
Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh terkait sistem tataniaga tomat di Desa Tugumukti digunakan analisis lembaga dan saluran tataniaga, fungsi tataniaga,
struktur dan perilaku pasar. Selain itu, digunakan analisis yang bertujuan untuk mengkaji efisiensi operasional saluran tataniaga yang terbentuk pada sistem
tataniaga tomat yaitu marjin tataniaga, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya untuk melihat tingkat efisiensi operasional tataniaga tomat di Desa
Tugumukti.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Umum Tanaman Tomat